Profil Desa Wonosari a.

Sistem belajar mengajar dan buku yang dipelajari siswa-siswi ini sama seperti sekolah umunmya, karena mereka menginduk. Sehingga mereka mengikuti perkembangan sekolah yang menjadi induk mereka Siswa-siswi mendapat pinjaman buku panduan belajar oleh sekolah induknya setiap 2 orang siswa mendapatkan 1 buku. Kemudian kedua siswa tersebut bergantian membawa pulang buku pinjaman tersebut. Pada saat ujian semester mereka mendapatkan soal dari sekolah induk, yang kemudian dikerjakan di sekolah mereka sendiri. Begitupun dengan sistem penilaian akhir, nilai semester diberikan oleh guru kelas masing-masing yang kemudian dilaporkan kepada kepala sekolah SDN I Gedung Boga sekolah induk. Kepala sekolah sering memantau berjalannya proses belajar mengajar di sekolah ini. Tenaga pengajar yang bekerja sebagai guru di sekolah ini, dapat diasumsikan sebagai pekerja sosial. Mereka mendapatkan gaji Rp. 350.000 per bulan, itupun tidak mereka dapatkan secara rutin tiap bulan akan tetapi dapat diambil dalam waktu 2 bulan sekali. Gaji yang diberikan kepada guru tersebut berasal dari Bantuan Operasional Sekolah BOS, sehingga besarnya gaji yang didapat tergantung dengan jumlah siswa yang sekolah pada SD tersebut informasi didapatkan dari salah satu guru yang mengajar di SD Suka Makmur. Atas inisiatif pengurus dusun, maka tenaga pengajar diberikan lahan garap lahan milik sekolah yang luasnya kurang dari I Ha untuk 2 orang guru. Jumlah siswa kelas I adalah 22 orang, kelas 2 berjumlah 19 siswa dan kelas 3 bedumlah 28 siswa Pengelolaan SD Suka Makmur diangani oleh tim Komite Sekolah. Pengelolaan dalam hal ini adalah rencana pembangunan sekolah, akan tetapi kerja tim yang berjalan lambat. Sehingga persiapan pembangunan gedung sekolah di lokasi yang sudah ditentukan belum juga terealisasi padahal waktu yang tersedia sudah cukup lama. Kondisi fisik sekolah ini sangat memprihatinkan, karena disana-sini sudah banyak kerusakan. Dinding depan sekolah yang tidak tertutup semua, berbahan papan yang sudah hitam. Pada saat anak-anak bermain dan mendorong papan itu, tiba- tiba papan itu jatuh karena pakunya ada yang lepas. Diwaktu istirahat Pak Guru meminta salah satu siswanya untuk pulang ke rumah mengambil palu, agar papan itu dapat dipasang kembali. Dinding samping kanan dan kiri serta belakang berbahan geribik yang sudah buruk dan ada lubangnya. Pada saat istirahat anak anak menggunakan lubang itu sebagai jalan pintas mereka ketika bermain-main pada saat waktu istirahat. Sekolah itu hanya memiliki mtu pintu masuk dan keluar, kemudian ruang itu dibuat terpisah menjadi 2 bagian oleh papan yang tingginya hanya sebatas kepala

Dokumen yang terkait

Sikap Petani Terhadap Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)” (Studi Kasus: Desa Simanampang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara).

8 93 81

Analisis Konversi Lahan Karet Menjadi Lahan Kelapa Sawit (Studi Kasus : Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu)

44 254 66

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Lahan Basah Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 35 110

Sikap Petani Terhadap Kegiatan Legalisasi Aset Tanah Melalui Program PPAN (Studi Kasus : Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 77 69

Analisis Luas Lahan Mininmum Untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah Studi Kasus : Desa Cinta Damai.Kecamatan Percut Sei Tuan.Kabupaten Deli Serdang

16 122 101

Kontribusi Anak Dalam Membantu Ekonomi Keluarga Petani Kelapa Sawit (Studi Kasus : Desa Salak Paket H Kecamatan Bagan Sinembah, Riau)

0 24 4

Konversi Lahan Komoditi Karet Menjadi Komoditi Kelapa Sawit (Studi Kasus di Desa Batu Tunggal...

2 34 4

Perubahan Pola Penguasaan, Pemilikan dan Penggunaan Lahan di sekitar Perkebunan Kelapa Sawit, Kasus pada Empat Desa di Sekitar Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tebora di Kecamatan Lahan Tumbuh, Bungo Tebo, Jambi

0 10 86

PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN: studi kasus pada petani kelapa sawit pola PIR.

0 3 41

Studi komparasi kehidupan sosial ekonomi antara petani karet dan petani kelapa sawit di Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

0 1 137