c. Tinggi : tamat diploma, tamat sarjana
3.6 Teknik Pengambilan Data
1. Peneliti meminta izin kepada masing-masing kepala sekolah SLB-C yang berada di kota Medan
2. Peneliti memberikan informed consent kepada orang yang bertanggung jawab terhadap anak sindrom Down tersebut.
3. Peneliti melakukan wawancara pada orangtuawali dengan menggunakan kuesioner dan menjelaskan isi kuesioner pada orangtuawali untuk mendapatkan data
mengenai usia kronologis, frekuensi makan, tingkat sosioekonomi, dan pendidikan orangtua responden.
4. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan pada sampel penelitian lalu dicatat pada form yang telah disediakan.
5. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan intra oral dengan menggunakan sonde, kaca mulut, dan senter sebagai penerangan untuk melihat kondisi rongga
mulut sampel penelitian. Cara pemeriksaannya yaitu dengan memeriksa gigi anak sindroma Down untuk melihat apakah gigi anak tersebut terdapat karies, tumpatan,
dan pencabutan pada gigi permanen. Karies, tumpatan, dan pencabutan gigi permanen dijumlahkan dan dicatat pada form yang telah disediakan.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan program komputer meliputi:
1. Editing Penyuntingan Data. Proses penyuntingan data bertujuan untuk memastikan semua variabel terisi. Selama proses ini dilakukan penyuntingan data
oleh peneliti agar data yang salah atau meragukan dapat langsung ditelusuri kembali kepada responden yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
2. Coding Pengkodean Data. Proses pengkodean dilakukan terhadap variabel yang ada dalam penelitian ini yaitu pengalaman karies, status gizi, usia, dan
jenis kelamin. Pada proses ini peneliti memberikan simbol-simbol tertentu dalam bentuk angka untuk setiap jawaban.
3. Entry Data Pemasukkan Data. Data yang sudah dikode kemudian dimasukkan dalam program komputer untuk dilakukan analisis.
4. Cleaning Data Pembersihan Data. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam melakukan entry
data.
3.7.2 Analisis Data
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian ini berupa distribusi dan persentase pada setiap variabel yaitu status karies dan status
gizi. Analisis univariat ini dilakukan secara komputerisasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di delapan Sekolah Luar Biasa C SLB C yang berada di kota Medan yaitu SLB C Abdi Kasih, SLB C Al Azhar, SLB C Markus,
SLB C Muzdalifah, SLB C Negeri Pembina, SLB C Taman Pendidikan Islam, dan SLB C YPAC. Jumlah responden adalah 45 orang anak sindrom Down yang berusia
12-18 tahun.
4.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden anak sindrom Down yang berusia 12-18 tahun meliputi jenis kelamin, frekuensi makan utama, dan frekuensi makan selingan anak,
sedangkan karakteristik responden orangtua meliputi ekonomi keluarga dan pendidikan terakhir ibu. Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak sindrom Down
yang berjenis kelamin laki-laki 55,6 dan perempuan 44,4. Berdasarkan frekuensi makan utama, persentase anak sindrom Down dengan frekuensi makan utama
≥ 2 kali dalam sehari adalah 93,3 dan 2 kali dalam sehari 6,7. Berdasarkan frekuensi
makan selingan, persentase anak sindrom Down dengan frekuensi makan selingan ≥ 1
kali dalam sehari adalah 42,2 dan 1 kali dalam sehari adalah 57,8. Berdasarkan ekonomi keluarga, persentase anak sindrom Down yang berasal dari keluarga tidak
miskin 28,9 dan miskin 71,1. Berdasarkan pendidikan ibu, persentase anak sindrom Down yang memiliki ibu dengan pendidikan rendah 11,1, sedang 60,
dan tinggi 28,9 Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Jumlah n
Jenis kelamin -
Laki-laki - Perempuan
25 20
55,6 44,4
Frekuensi makan utama -
≥ 2 kali sehari -
˂ 2 kali sehari 42
3 93,3
6,7 Frekuensi makan selingan
- ≥ 1 kali sehari
- Tidak ada 19
26 42,2
57,8 Ekonomi Keluarga
- Tidak Miskin - Miskin
13 32
28,9 71,1
Pendidikan Ibu - Rendah
- Sedang - Tinggi
5 27
13 11,1
60 28,9
Total 45
100
4.2 Distribusi Frekuensi Status Karies Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin