Karakteristik Responden Distribusi Frekuensi Status Karies Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di delapan Sekolah Luar Biasa C SLB C yang berada di kota Medan yaitu SLB C Abdi Kasih, SLB C Al Azhar, SLB C Markus, SLB C Muzdalifah, SLB C Negeri Pembina, SLB C Taman Pendidikan Islam, dan SLB C YPAC. Jumlah responden adalah 45 orang anak sindrom Down yang berusia 12-18 tahun.

4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden anak sindrom Down yang berusia 12-18 tahun meliputi jenis kelamin, frekuensi makan utama, dan frekuensi makan selingan anak, sedangkan karakteristik responden orangtua meliputi ekonomi keluarga dan pendidikan terakhir ibu. Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak sindrom Down yang berjenis kelamin laki-laki 55,6 dan perempuan 44,4. Berdasarkan frekuensi makan utama, persentase anak sindrom Down dengan frekuensi makan utama ≥ 2 kali dalam sehari adalah 93,3 dan 2 kali dalam sehari 6,7. Berdasarkan frekuensi makan selingan, persentase anak sindrom Down dengan frekuensi makan selingan ≥ 1 kali dalam sehari adalah 42,2 dan 1 kali dalam sehari adalah 57,8. Berdasarkan ekonomi keluarga, persentase anak sindrom Down yang berasal dari keluarga tidak miskin 28,9 dan miskin 71,1. Berdasarkan pendidikan ibu, persentase anak sindrom Down yang memiliki ibu dengan pendidikan rendah 11,1, sedang 60, dan tinggi 28,9 Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Karakteristik Responden Karakteristik Responden Jumlah n Jenis kelamin - Laki-laki - Perempuan 25 20 55,6 44,4 Frekuensi makan utama - ≥ 2 kali sehari - ˂ 2 kali sehari 42 3 93,3 6,7 Frekuensi makan selingan - ≥ 1 kali sehari - Tidak ada 19 26 42,2 57,8 Ekonomi Keluarga - Tidak Miskin - Miskin 13 32 28,9 71,1 Pendidikan Ibu - Rendah - Sedang - Tinggi 5 27 13 11,1 60 28,9 Total 45 100

4.2 Distribusi Frekuensi Status Karies Gigi Berdasarkan Jenis Kelamin

Anak Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 86,7 anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan mengalami karies gigi. Hal ini menunjukkan prevalensi karies pada anak sindrom Down cenderung tinggi. Hasil penelitian mengenai status karies gigi anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan adalah 26,7 sangat rendah, 22,2 rendah, 31,1 sedang, 15,6 tinggi, dan 4,4 tinggi. Hal ini menunjukkan status karies gigi anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan cenderung sedang Tabel 4. Universitas Sumatera Utara Hasil status karies gigi yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 24 responden anak sindrom Down laki-laki dan 30 responden anak sindrom Down perempuan berstatus karies gigi sangat rendah. Status karies gigi rendah ditemukan pada 20 responden anak sindrom Down laki-laki dan 25 responden anak sindrom Down perempuan. Responden yang memiliki status karies gigi sedang ditemukan sebanyak 24 pada responden anak sindrom Down laki-laki dan 40 pada responden anak sindrom Down perempuan. Anak sindrom Down yang memiliki status karies gigi tinggi ditemukan sebanyak 28 pada anak laki-laki namun tidak ditemukan pada anak perempuan. Pada status karies gigi sangat tinggi ditemukan sebanyak 5 pada responden anak sindrom Down perempuan namun tidak ditemukan pada responden anak sindrom Down laki-laki. Tabel berikut ini menunjukkan frekuensi distribusi status karies gigi berdasarkan jenis kelamin pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan Tabel 4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status Karies Gigi Menurut WHO Berdasarkan Jenis Kelamin pada Anak Sindrom Down Usia 12-18 Tahun di SLB C Kota Medan Jenis Kelamin n Status Karies Gigi Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi n n n n n Laki-laki 25 6 24 5 20 6 24 7 28 1 4 Perempuan 20 6 30 5 25 8 40 1 5 Total 45 12 26,7 10 22,2 14 31,1 7 15,6 2 4,4 4.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa status gizi anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan adalah 17,8 sangat kurus, 20 kurus, 55,6 normal, 4,4 gemuk, dan 2,2 obesitas. Hal ini menunjukkan status gizi pada Universitas Sumatera Utara anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan cenderung sedang Tabel 5. Hasil status gizi yang diperoleh, didapat 28 responden anak sindrom Down laki-laki dan 5 responden anak sindrom Down perempuan yang berstatus gizi sangat kurus. Status gizi kurus ditemukan pada 8 responden anak sindrom Down laki-laki dan 35 responden anak sindrom Down perempuan. Responden yang memiliki status gizi normal ditemukan sebanyak 64 pada responden anak sindroma Down laki-laki dan 45 pada responden anak sindrom Down perempuan. Tidak ditemukan responden anak sindrom Down laki-laki yang berstatus gizi gemuk dan obesitas. Namun, status gizi gemuk dan obesitas ditemukan pada responden anak sindrom Down perempuan yaitu sebanyak 10 dan 5. Tabel dibawah ini menunjukkan frekuensi distribusi status gizi berdasarkan jenis kelamin pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB C Kota Medan Tabel 5. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Status Gizi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Sindrom Down Usia 12-18 Tahun di SLB C Kota Medan Jenis Kelamin n Status Gizi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk Obesitas n n n n n Laki-laki 25 7 28 2 8 16 64 Perempuan 20 1 5 7 35 9 45 2 10 1 5 Total 45 8 17,8 9 20 25 55,6 2 4,4 1 2,2

4.4 Rerata Pengalaman Karies Gigi Anak Sindrom Down di Masing-