49
t t
t t
K L
Y A
β α
− −
= …………………………………………………… A.7
1
t t
t t
K L
Y A
α α
− −
− =
…………………………………………….. A.8 Keterangan:
t
Y = Pertumbuhan output tahun-t
t
L = Pertumb uhan tenaga kerja labor tahun-t
t
K = Pertumbuhan modal capital pada tahun-t
t
A = Pertumbuhan total factor productivity TFP tahun-t
Nilai α
pada persamaan di atas menunjukkan bagian share tenaga kerja dari total output atau MP
L
x LY, di mana MP
L
produk marginal tenaga kerja tidak lain adalah upah riil tenaga kerja.
4.3.2. Analisis Keragaan Pasar Tenaga kerja di Sulawesi Selatan
Analisa keragaan pasar tenaga kerja dianalisa dengan menggunakan metode ekonometrika dalam bentuk persamaan simultan. Dalam model analisis,
pasar tenaga kerja di pengaruhi oleh dua komponen utamanya yakni komponen permintaan tenaga kerja dan komponen penawaran tenaga kerja. Ketidak
seimbangan kedua komponen ini menentukan tingkat pengangguran di Sulawesi Selatan. Adapun struktur komponen pasar tenaga kerja serta fungsi ekonomi dari
masing- masing komponen adalah sebagai berikut : a. Komponen permintaan tenaga kerja kesempatan kerja: bentuk persamaan
dalam analisa ini adalah persamaan kesempatan kerja yang didisagregasi menurut wilayah perkotaan dan pedesaan serta di disagregasi menurut sektor
produksi yang terdiri sektor pertanian, industri pengolahan dan sektor lainnya. Fungsi ekonomi dari persamaan struktural dan persamaan identitasnya adalah
sebagai berikut : Persamaan struktural
: Kesempatan kerja Sektor-i didisagregasi menurut wilayah perkotaan dan
pedesaan = f upah riil sektor-i, TFP sektor-i, konsumsi masyarakat, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor, impor, nilai tambah bruto sektor-i, dummy
krisis ekonomi, angkatan kerja dan variabel lag kesempatan kerja sektor-i.
50 Komponen persamaan kesempatan kerja:
§ Upah riil sektor-i W-i didiasagregasi menurut wilayah perkotaan
dan pedesaan = f UMR, kesempatan kerja sektor-i, angkatan kerja, TFP sektor-i, penanaman modal sektor-i, nilai tambah bruto sektor-i,
dan variabel lag dari upah riil sektor-i §
Produktivitas kerja sektor-i PK-i = f upah riil sektor-i, kesempatan kerja sektor-i, nilai tambah bruto sektor-i, total factor productivity
sektor-i, variabel lag dari produktivitas kerja sektor-i §
Nilai tambah bruto sektor-i NTB-i = f kesempatan kerja sektor-i, investasi sektor-i, produktivitas tenaga kerja sektor-i, variabel lag
dari nilai tambah bruto sektor-i Persamaan Identitas
§ Kesempatan kerja di perkotaan = Jumlah kesempatan kerja sektoral
di wilayah perkotaan §
Kesempatan kerja di pedesaan = Jumlah kesempatan kerja sektoral di wilayah pedesaan
§ Kesempatan kerja sektor-i = Jumlah kesempatan kerja sektor-i di
wilayah perkotaan dan pedesaan §
Kesempatan kerja total = Jumlah kesempatan kerja di wilayah perkotaan dan pedesaan
§ Upah riil perkotaan = Rata-rata tertimbang upah riil sektoral di
perkotaan §
Upah riil pedesaan = Rata-rata tertimbang upah riil sektoral di pedesaan
§ Upah riil sektor-i = Rata-rata tertimbang upah riil sektor-i di wilayah
perkotaan dan pedesaan §
Rata-rata upah riil = Rata-rata tertimbang upah riil semua sektor di wilayah perkotaan dan pedesaan
b. Komponen penawaran tenaga kerja angkatan kerja. Analisis ini merupakan persamaan agregat penawaran tenaga kerja. Fungsi ekonomi dari angkatan
kerja adalah sebagai berikut :