Model Harrod-Domar Model-Model Pertumbuhan Ekonomi

22 yang bertujuan untuk mendorong industri, mereka sering melebih- lebihkan insentif untuk investasi. Modal yang dibuat jadi murah artificially-cheapened telah merangsan perusahaan untuk menggunakan teknik padat modal yang berlebihan. Lebih dari itu, industri tergantung pada teknologi import dari negara maju yang pada umumnya hemat tenaga kerja dan tidak sesuai bagi negara berkembang dengan surplus tenaga kerja. Selain itu Model Lewis dianggap dapat memperburuk distribusi pendapatan yang saat ini semakin dipandang sebagai suatu masalah serius untuk pembangunan di negara berkembang. Model Lewis mengasumsikan bahwa upah industri akan dan perlu tetap sedikit lebih tinggi dibanding upah subsisten di pertanian. Perbedaan upah ini diperlukan untuk mengimbangi biaya hidup yang lebih tinggi di perkotaan, terutama karena migrant kehilangan semua pekerjaan penyokong yang tersedia di pedesaan. Tetapi dalam kenyataan empiris, kesenjangan upah telah bervariasi secara dramatis dari waktu ke waktu dan pada semua negara. Sepanjang tahun 1960an dan awal 1970an, upah industri membumbung tinggi dalam hubungannya dengan upah pertanian pada sebagian besar negara berkembang, sehingga kesenjangan upah dilebarkan dengan baik sebelum full employment dicapai.

2.2.3. Model Harrod-Domar

Menurut Kasliwal 1995 bahwa Model Harrod-Domar menganggap bahwa, lahan dan pertanian mulai kehilangan peran ekonomi utamanya setelah pertumbuhan pertanian terdesak oleh pertumbuhan populasi secara meyakinkan. Sejak era revolusi industri, ketika industri mengalami pertumbuhan pesat berdasarkan akumulasi modal dibandingkan berdasarkan sumber daya alam yang terbatas, suatu pandangan baru telah berkembang menyangkut faktor penentu pertumbuhan ekonomi, dimana modal dianggap input yang paling significant untuk peningkatan output. Model Harrod Domar merumuskan dua asumsi yang krusial : 1. Produksi tergantung pada modal Production depends on capital. K v Y ∆ = ∆ 1 23 dimana = ∆ ∆ = Y K v Incremental capital output ratio ICOR 2. Akumulasi modal tergantung pada pendapatan Capital accumulation depends on income Tabungan S = s . Y, Dimana s = Kecenderungan tabungan savings propensity Persamaan pertama menunjukkan bahwa pertambahan increment dalam stok modal K menghasilkan suatu pertambahan output tertentu. Efektivitas modal tercermin di dalam parameter ICOR v. Tercatat bahwa peranan tenaga kerja tidaklah dinyatakan karena dianggap bukan sebagai kendala yang membatasi. Persamaan yang kedua menyatakan bahwa modal itu terakumulasi melalui tabungan domestik, yang secara sederhana merupakan fraksi fraction tertentu, s, dari output. Penyederhanaan asumsi bahwa investasi dibiayai semata- mata oleh uang tabungan domestik menyiratkan : K I S ∆ = = dengan mensubstitusi faktor ini dalam persamaan pertama kita lihat bahwa Y s y v . = ∆ Jadi, Tingkat pertumbuhan GNP adalah v s Y Y = ∆ Persamaan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat tabungan, maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan output yang dihasilkan oleh investasi produktif. Nilai v yang kecil berarti bahwa negara itu menggunakan modal secara efisien. Beberapa implikasi dari Model Harrod-Domar nampak bertentangan dengan bukti empiris dunia nyata. Salah satunya adalah implikasinya bahwa output harus tumbuh pada tingkat yang sama dengan modal dalam jangka panjang. Ini terlihat dari hubungan yang konstan antara output dan modal : K v Y 1 = . Ratio modaloutput yang konstan menyiratkan bahwa persentase perubahan persediaan modal dan output harus sama. Studi yang dilakukan dengan menghitung pertumbuhan negara-negara berkembang menemukan bahwa pertumbuhan pendapatan lebih tinggi dari pertumbuhan modal bersih K Y ˆ ˆ . Oleh karena itu adalah tidak benar bagi Harrod-Domar untuk berasumsi bahwa 24 peningkatan modal menjadi satu-satunya sumber, atau sumber utama, pertumbuhan. Denga n jelas sumber pertumbuhan yang penting lainnya digolongkan dalam parameter v, seperti pertambahan tenaga kerja produktif, ketrampilan, peningkatan teknologi, dan lainnya. Model Harrod-Domar yang mengasumsikan ratio KL yang tetap, juga dikritik sebab pertumbuhan yang disiratkannya dilihat seperti tidak stabil pembawaannya. Ketidakstabilan ini muncul dari ketidak cocokan mismatch antara tingkat pertumbuhan modal dan angkatan kerja. Tidak ada alasan bagi tingkat pertumbuhan tenaga kerja akan sama pertumbuhan output asumsi pertumbuhan modern : tenaga kerja independent terhadap pertumbuhan output, kecuali oleh kejadian yang kebetulan. Jadi pertumbuhan L harus pula berbeda dengan pertumbuhan K, dengan demikian akan menyebabkan salah satu dari dua hal berikut terjadi: 1 pengangguran, atau 2 perubahan dalam perbandingan modaltenaga kerja. Kondisi pertumbuhan yang tidak sehat seperti itu akan menyebabkan siklus yang kronis. Pertumbuhan model Harrod-Domar dilukiskan pada Gambar-6. Sumbu vertikal dapat ditafsirkan sebagai output per pekerja dan sumbu horisontal sebagai persediaan modal per pekerja : yakni ratio KL. Fungsi produksi menunjukkan output meningkat secara linier dengan K. Secara implisit hal ini mengasumsikan bahwa terdapat tenaga kerja yang menganggur yang terletak di bawah titik tenaga kerja penuh full employment. Tingkat output yang diproduksi seperti ditunjukkan oleh garis yang benkok OY dan tabungan yang merupakan pecahan sisa dari output seperti itu ditunjukkan oleh garis putus-putus OS. Ini digambar secara proporsional di bawah kurva output menurut tingkat tabungan. Mengingat bahwa model pertumbuhan modern itu berasumsi bahwa tenaga kerja tumbuh- secara exogenous pada suatu tingkat output n per tahun. Untuk pertumbuhan berimbang balanced growth, ratio KL harus tetap konstan, juga pertumbuhan persediaan modal harus tidak melebihi pertumbuhan angkatan kerja. Modal juga harus tumbuh pada tingkat yang sama dengan n, sehingga investasi harus K = I = n K seperti ditandai oleh garis lurus I = nK, sepanjang mana ratio KL tetap konstan. Juga, untuk keseimbangan equilibrium kita harus mempunyai tabungan yang sama dengan investasi. Pertumbuhan berimbang 25 seperti itu hanya dapat terjadi pada titik 0 atau B. Ketika 0 menandai tidak adanya output zero output, keseimbangan pada B juga tidak masuk akal implausible karena berada di luar F. Jika tabungan berada di bawah investasi yang diperlukan, ekonomi akan bergerak ke arah keseimbangan lain pada 0, yang tidak masuk akal. Model Harrod-Domar menyiratkan bahwa proses pertumbuhan pasti tidak stabil secara terus menerus chronically, tetapi dalam pengalaman kita seperti crises tidaklah endemik walaupun pertumbuhan tenaga kerja dan modal berjalan pada tingkat yang sungguh berbeda.

2.2.4. Mode l Perumbuhan Solow