Tinjauan Peneliti Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

eksekusi anggaran dengan memberikan berbagai fleksibilitas terhadap kementerian teknis. Namun demikian, juga mensyaratkan adanya akuntabilitas terhadap penggunaan anggaran tersebut. BPKP-RI, 2009 : 14 .

2.12. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Beberapa peneliti di Indonesia telah melakukan studi tentang masalah pengelolaan keuangan daerah dengan menggunakan Dana Alokasi Umum DAU Dana Alokasi Khusus DAK, Dana Bagi Hasil DBH dan Pendapatan Perkapita sebagai variabel penelitian. 1. Saggaf 1999 menyimpulkan bahwa secara simultan dan parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pekan baru dalam kurun waktu tahun 1989 – 1993. Demikian juga halnya dengan jumlah alokasi APBD secara keseluruhan juga berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dalam kurun waktu yang sama. 2. Helmi 2009 menyimpulkan bahwa pendapatan dari sektor pajak dan pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Riau, dimana PAD dari sektor pertambangan, pertanian dan pariwisata berpengaruh positif terhadap pembentukan PDRB. 3. Fitrianti dan Pratolo 2009, dalam studi tentang pengaruh pendapatan asli daerah dan belanja pembangunan terhadap rasio kemandirian dan pertumbuhan ekonomi menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1999 – 2007 di Universitas Sumatera Utara beberapa kabupaten kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, akan tetapi terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan asli daerah terhadap rasio kemandirian, serta pengaruh signifikan antara belanja pembangunan terhadap rasio kemandirian. 4. Hamzah 2009 menyatakan bahwa dalam kurun waktu 2001 – 2006, PAD dan Dana Perimbangan baik secara langsung maupun tidak langsung tidak berpengaruh secara secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 38 KabupatenKota di Propinsi Jawa Timur. 5. Rahmansyah 2004 menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1999 – 2003 pengeluaran pemerintah yang dialokasikan sebagai belanja daerah dalam APBD berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada 11 Propinsi di Indonesia, yaitu Nangroe Aceh Darusalam NAD, Sumatera Utara, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah dengan tingkat signifikansi yang berbeda-beda. 6. Nurlina 2004 menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu 1999 – 2003 anggaran belanja rutin daerah Propinsi Nangroe Aceh Darusalam memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat kepercayaan 99 persen. 7. Saragih 2006 menganalisis pengaruh keuangan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data sekunder Universitas Sumatera Utara yang diperoleh dari berbagai instansi dalam lingkungan pemerintahan Simalungun selama periode tahun 1986-2005. metode analisis yang digunakan adalah OLS. Variable dependent yang digunakan yaitu PDRB berdasarkan harga berlaku sedangkan variable independentnya adalah PAD,DBH,dan DAU kesimpulan yang diperoleh adalah PAD berpengaruh positif dan siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun serta DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun 8. Simanjuntak 2006 menganalisis pengaruh PAD terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data time series selama kurun waktu 2001-2004. Data yang digunakan bersumber dari Dinas Pendapatan Kabupaten Labuhan Batu Dispenda. BPS, Departemen Keuangan dan sumber-sumber lainnya seperji jurnal-jurnal serta hasil penelitian. Variabel dependen yang digunakan yaitu PDRB berdasarkan harga berlaku. Variabel independen yang digunakan yaitu PAD,DAU,APBD,Derajat Otonomi Fiskal. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinary Least Square. Hasil penelitiannya yaitu PAD dan DAU berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Labuhan Batu serta pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun berjalan di Kabupaten Labuhan Batu. 9. Ramzuhri 2008 Meneliti pengaruh pertumbuhan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi pada enam 6 Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yaitu, Toba Samosir,Mandailing Natal,Tapanuli Tengah,Tapanuli Selatan,Labuhan Batu dan Asahan. Data realisasi belanja modal yang berasal dari Laporan Realisasi APBD Pemda dari tahun 2001-2006 yang diperoleh dari Bagian keuangan atau Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah pada setiap kabupaten. Data pertumbuhan ekonomi dinyatakan dalam bentuk data tahunan pada tahun anggaran 2001-2006 yang diperoleh dari BPS. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak ada pengaruh pertumbuhan belanja modal terhadap pertumbuhan ekonomi. 10. Wahyuni dan Priyo Hari Adi 2009 meneliti pengaruh pertumbuhan dan kontribusi Dana Bagi Hasil DBH bagi Pemerintah Daerah terhadap Pendapatan Daerah di KabupatenKota se Jawa-Bali. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan jenis data time series selama kurun waktu 2001-2005. Data yang digunakan bersumber dari BPS, Departemen Keuangan dan sumber-sumber lainnya seperji jurnal-jurnal serta hasil penelitian. Variabel dependen yang digunakan yaitu Pendapatan Daerah. Variabel independen yang digunakan yaitu Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi hasil Sumber Daya alam DBH SDA. Hasil penelitiannya yaitu bahwa Dana Bagi Hasil DBH pajak selalu mengalami pertumbuhan positif selama periode pengamatan 2001-2005 namun demikian DBH SDA masih mengalami pertumbuhan yang fluktuatif secara umum. Universitas Sumatera Utara

2.13. Kerangka Konseptual