Pengertian Efisiensi Kerja PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Efisiensi Kerja

Efisiensi dalam prinsipnya adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan serta sumber-sumber dan waktu yang dipergunakan. Efisiensi kerja merupakan pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuan yang merupakan cara yang termudah mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya, dan terpendak jaraknya. Dalam penerapan efisiensi kerja harus memiliki sifat stabilitas dan fleksibilitas. Stabilitas maksudnya bahwa efisiensi kerja harus mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan kerja. Maksudnya adalah unsur output dan input, dimana unsur output adalah hasil pekerjaan yang telah dikerjakan oleh para pegawai, sedangkan unsur input adalah biaya yang diperlukan dan dikeluarkan untuk kelancaran pekerjaan. Fleksibilitas maksudnya bahwa pekerjaan yang terlaksana tidak kaku dan dapat dikerjakan lebih luwes. Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh setiap pegawai untuk setiap pekerjaan kantor dari yang sulit sampai pekerjaan kantor yang sangat mudah, sehingga dapat membantu mempercepat penyelesaian tugas dengan menghemat tenaga dan waktu. Oleh karena itu cara bekerja yang efisien hendaknya perlu dipraktekkan dan diterapkan agar jiwa efisiensi benar-benar dapat dimiliki. Universitas Sumatera Utara Mengingat pentingnya efisiensi kerja sebagaimana telah di uaraikan, maka dalam teknik penyusunan dan penentuan efisiensi kerja harus dipakai dalam setiap instansi hendaknya dapat dipenuhi syarat-syarat sabagai berikut : a. Berhasil guna atau efektif Yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, artinya target tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan. b. Ekonomis Yaitu untuk menyebutkan bahwa didalam usaha pencapaian efektif adalah termaksud pada biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu dan ruangan telah tercapai dan dipergunakan dengan setepat-tepatnya. c. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan Yaitu untuk membuktikan bahwa di dalam pelaksanaan kerja, sumber- sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya dan dilaksanakan penuh tanggung jawab sesuai dengan yang telah ditetapkan. d. Pembagian kerja yang nyata Berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik, sebab bagaimanapun juga kemampuan setiap orang terbatas. Oleh karena itu harus ada pembagian kerja yang nyata, yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia. e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab Jangan sampai terjadi pegawai mempunyai wewenang yang lebih besar dari tanggung jawabnya WT, sebaliknya jangan sampai terjadi Universitas Sumatera Utara wewenang lebih kecil dari tanggung jawabnya WT. Wewenang harus sama dan seimbang dengan tanggung jawabnya. f. Prosedur kerja yang praktis, dapat dikerjakan dan dapat dilaksanakan. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah merupakan kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar. Pelaksanaan efisiensi tidak hanya diterapkan pada pimpinan saja tetapi juga meliputi pada pekerjanya. Sumber utama efisiensi adalah manusia, karena dengan akal dan fikiran dan pengetahuan yang ada, manusia mampu menciptakan cara kerja yang efisien. Unsur-unsur yang melekat pada manusia adalah : a. Kesadaran Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan modal utama bagi keberhasilannya. Dalam hal efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisiensi sangat membantu usaha-usaha ke arah efisiensi ini. Kesadaran sebagai sumber efisiensi perlu dipupuk sehingga dapat berhasil tanpa pemborosan tenaga, biaya dan waktu. b. Keahlian Sesuatu dikerjakan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan lebih cepat daripada sesuatu itu dikerjakan oleh oarang yang bukan ahli. Unsur keahlian dalam efisiensi melekat juga pada manusia sama halnya dengan unsur kesadaran. Keahlian manusia akan sesuatu perlu didukung dengan peralatan, agar efisiensi yang akan dicapai dapat lebih tinggi daripada menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa disertai fasilitas,tidak mungkin Universitas Sumatera Utara dapat diterapkan guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan selancar seperti kelengkapan fasilitas. c. Disiplin Kedua unsur di atas belum menjamin akan hasil kerja yang baik, apabila tidak disertai dengan kedisiplinan. Oleh karena itu, efisiensi termasuk dalam faktor waktu, sedangkan disiplin mengandung faktor waktu, maka antara efisiensi dan disiplin jelas sangat erat hubungannya. Karena itu, maka disiplin adalah suatu unsur penting dalam efisiensi. Karena ketiga unsur ini harus menyertai manusia dalam kegiatan usahanya. Beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam penyusunan efisiensi kerja, sebagai berikut : a. Asas Perencanaan Merencanakan berarti menggambarkan mengenai tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai suatu tujuan. b. Asas Penyederhanaan Menyederhanakan berarti membuat suatu sistem yang ruwet atau pekerjaan yang sukar menjadi lebih mudan dan ringan. c. Asas Penghematan Menghemat berarti mencegah pemakaian benda atau bahan secara berlebihan, sehingga biaya pekerjaan termaksud menjadi tidak mahal. Universitas Sumatera Utara d. Asas Penghapusan Menghapuskan berarti meniadakan kegiatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai. e. Asas Penggabungan Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki persamaan atau bahan-bahan yang mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam satu langkah, sehingga dapat menghemat waktu kerja.

B. Penerapan Efisiensi Kerja Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas