Media Akut pada tahun 2010 berjumlah 10 kasus atau 25,64 jika dibandingkan dengan seluruh kasus yang ada.
Kejadian Otitis Media Akut total, yaitu pada periode 2009 – 2010, pada tiap kelompok usia secara keseluruhan dijabarkan sebagai berikut. Kejadian Otitis
Media Akut pada usia 0 – 2 tahun berjumlah 6 kasus atau 15,4 jika dibandingkan dengan seluruh kasus yang ada. Kejadian Otitis Media Akut pada
usia 2 - 7 tahun berjumlah 6 kasus atau 15,4 jika dibandingkan dengan seluruh kasus yang ada. Kejadian Otitis Media Akut pada usia 7 - 12 tahun berjumlah 1
kasus atau 2,6 jika dibandingkan dengan seluruh kasus yang ada. Kejadian Otitis Media Akut pada usia 12 – 19 tahun berjumlah 8 kasus atau 20,5 jika
dibandingkan dengan seluruh kasus yang ada. Kejadian Otitis Media Akut pada usia 19 tahun berjumlah 18 kasus atau 46,2 jika dibandingkan dengan seluruh
kasus yang ada. Secara keseluruhan, kejadian Otitis Media Akut pada periode 2009 - 2010 berjumlah 39 kasus.
Beberapa data statistik tambahan juga dicantumkan untuk memberikan distribusi angka kejadian berdasarkan kelompok usia tertentu. Mean rata-rata
usia pasien adalah 21,92 SD±19,615. Tabel 5.2 juga menunjukkan bahwa kasus Otitis Media Akut yang tercatat di lokasi penelitian terjadi pada usia paling muda
Usia Minimum 0 tahun dan paling tua Usia Maksimum 77 tahun sehingga perbedaan usia minimum dan usia maksimum pada penelitian ini Range adalah
77 tahun. Secara keseluruhan, kasus yang tercatat paling sering terjadi Modus pada usia 2 tahun.
5.1.4. Hasil Analisis Data
Analisis data diawali dengan membuat suatu diagram tebar scatter plot guna melihat bagaimana pola hubungan antara kedua variabel numerik yang
ada dalam penelitian ini. Data kelompok usia ditampilkan pada sumbu X aksis, sementara data angka kejadian disajikan pada sumbu Y ordinat sedemikian
sehingga setiap pengamatan diwakili oleh satu titik, sedemikian sehingga semua data yang terkumpul dapat ditampilkan melalui diagram tebar berikut.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Diagram Tebar Hubungan Faktor Usia Angka Kejadian Otitis Media Akut di RSUP H.Adam Malik Medan Periode 2009-2010
Diagram tebar diatas menunjukkan bahwa faktor usia dan angka kejadian Otitis Media Akut dalam penelitian ini memiliki pola hubungan yang linear, yang
ditandai dengan pola garis lurus. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dalam penelitian ini dapat diujikan dengan uji hipotesis korelasi Pearson.
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan uji hipotesis Korelasi Pearson dan hasilnya dinyatakan melalui tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Hasil Analisis Hubungan Faktor Usia Angka Kejadian Otitis Media Akut Berdasarkan Uji Korelasi Pearson Dengan SPSS for Windows 17.0
Angka Kejadian Faktor Usia
Angka Kejadian Pearson Correlation 1
.861 Sig. 1-tailed
.030 N
5 5
Faktor Usia Pearson Correlation
.861 1
Sig. 1-tailed .030
N 5
5
. Correlation is significant at the 0.05 level 1-tailed.
Tabel 5.3. menunjukkan uji analisis dengan korelasi Pearson antara kedua variabel penelitian signifikan dan sesuai untuk uji hipotesis satu arah one-tailed
dengan level signifikansi α bernilai 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara faktor usia dan angka kejadian OMA. Keseluruhan data yang tersedia
kemudian dirangkum dengan menyajikan beberapa data yang representatif untuk penelitian dalam tabel berikut.
Tabel 5.4. Rangkuman Hasil Akhir Analisis Uji Korelasi Pearson Hubungan Antara Faktor Usia Angka Kejadian Otitis Media Akut
Variabel Penelitian
Rata-rata Mean p - value
Pearson Correlation r
Angka Kejadian 7.8 SD ±6.2610
0.030 + 0.861
Usia 21.92 SD ±19.615
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode kalkulasi untuk data interval.
Tabel 5.4. menunjukkan bahwa rata-rata angka kejadian untuk tiap kelompok usia adalah 7.8 dengan standard deviasi SD 6.2610 dan rata-rata usia saat
mengalami Otitis Media Akut adalah 48,4 tahun dengan SD 19.615.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan hipotesis satu arah one-tailed dengan tingkat kepercayaan 95, yang berarti jika didapati nilai p 0,05, berarti hipotesis nol
penelitian ditolak. Setelah dianalisis, didapati nilai p = 0,030. Karena nilai p yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis nol dalam penelitian ini ditolak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara faktor usia dengan angka kejadian Otitis Media Akut p 0,05.
Untuk menentukan kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut, dilakukan interpretasi dari nilai koefisien korelasi Pearson penelitian ini yaitu r =
+ 0,861. Dengan kata lain, besarnya kekuatan hubungan antara faktor usia dengan angka kejadian OMA dalam penelitian ini adalah sangat kuat dan nilai
kedua variabel penelitian ini berbanding lurus.
5.2. Pembahasan