Kedudukan NATO dalam Hukum Internasional.

4. Badan-badan Lain dalam NATO NATO memiliki badan-badan lain yang mengurusi : a. Logistic. b. Produksi Logistik. c. Standarisasi yang mengurusi masalah rencana kemanan darurat. d. Manajemen perjalanan dan keamanan udara melalui NATO Air Traffic Management, Air Defence. e. Komunikasi dan informasi melalui NATO Communication and Information Systems. f. Peperangan elektronik melalui NATO Warfare Advisiory Committee. g. Meteorology melalaui Millitary Committee Meterologicsl Group. h. Militer Kelautan melalui The Millitary Oceanography. i. Penelitian dan teknologi melalaui Research and Technology Organization. j. Pendidikan dan pelatihan .

2. Kedudukan NATO dalam Hukum Internasional.

Subjek hukum internasional secara garis besar dapat dibedakan atas ‘negara’ state actor dan subjek hukum bukan negara non state actor. 86 86 T.May Rudy, op.cit., hal. 20. Mengutip pendapat .Mochtar Kusumaatmadja, beliau mengatakan bahwa : “ Hukum internasional merupakan keseluruhan kaedah-kaedah dan azas- azas yang mengatur hubungan atau persoalan yang bersifat publik yang melintasi batas-batas negara antara : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. Negara dengan negara, dan b. Negara dengan subjek lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.” Subjek hukum bukan negara yang dimaksud adalah organisasi internasional, palang merah internasional, tahta Suci Vatikan, pihak-pihak yang bersengketa, individu, dan kelompok-kelompok tertentu. 87 Organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional telah dapat diterima secara luas oleh banyak negara setelah adanya Advisory Opinion Mahkamah Internasional dalam kasus “Reparation for Injuries Suffered in the Service of The United Nations case 1949”, 88 yang antara lain dinyatakan bahwa PBB merupakan subjek hukum internasional dan mampu untuk melaksanakan hak dan kewajiban internasional dan karena itu badan tersebut mempunyai kapasitas untuk mempertahankan haknya untuk mengajukan tuntutan internasional. 89 87 David H.Ott, Public International Law in the Modern World, London: Pittman Publishing, 1998, hal. 23. Private Internasional Organization merupakan subjek hukum internasional. 88 Pada tahun 1948, seorang mediator PBB Count Bernadotte dan ajudannya Kolonel Serot dibunuh dalam perjalanan dinas ke Yerusalem. Pembunuhan tersebut sudah direncanakan terlebih oleh Pemimpin kelompok Lehi yang merupakan organisasi radikal zionis yang telah melakukan beberapa serangan terhadap warga Inggris dan Arab. Dalam kasus terseut ICJ memberikan putusan sebagai berikut: Dengan adanya kasus ini, organisasi internasional yang ada di dunia mendapatkan penegasan mengenai status yuridisnya. Meskipun sebenarnya status yuridis organisasi internasional telah ada, namun sampai sebelum adanya kasus ini masih diragukan kepastian hukum mengenai dapat atau tidaknya sebuah organisasi internasional untuk berpekara sebagaimana layaknya subjek hukum 1. PBB sebagai organisasi internasional mempunyai kapasitas untuk dapat mengajukan gugatan terhadap pemerintah secara de jure dan de facto untuk mendapat ganti rugi yang dialami oleh PBB serta korban. 2. PBB dapat mengajukan gugatan meskipun pemerintah yang diminta pertanggungjawabannya bukan anggota PBB. 89 Sumaryo Suryokusumo, Op.Cit., hal. 53-54. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA internasional lainnya. ICJ telah membuat suatu terobosan hukum dengan mengeluarkan advisory opinion berkenaan dengan kasus ini. Organisasi internasional yang dibentuk melalui suatu perjanjian dengan bentuk “instrumen pokok” apapun, akan memiliki personalitas hukum di dalam hukum internasional. Personalitas hukum ini mutlak penting guna memungkinkan organisasi internasional itu dapat berfungsi dalam hubungan internasional, khususnya kapasitasnya untuk melaksanakan fungsi hukum seperti membuat kontrak, membuat perjanjian dengan suatu negara atau mengajukan tuntutan dengan negara lainnya. 90 Kapasitas hukum suatu organisasi internasional yang diartikan dalam Pasal 104 Piagam PBB diberi batasan dalam kaitannya dengan juridical personality dalam General Conventionsebagaimana tersebut dalam Pasal I ayat 1 : 91 a. to contract. “The United Nations shall possess juridical personality. It shall have the capacity : b. to acquire and dispose of immovable property c. to institute legal proceeding.” Personalitas hukum organisasi internasional dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum negara dimana negara tersebut menjadi negara tuan rumah atau markas besar suatu organisasi internasional personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum nasional dan personalitas hukum dalam kaitannya dengan negara-negara atau 90 Ibi, hal. 54. 91 Ibid.. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA subjek hukum internasional lainnya personalitas hukum dalam kaitannya dengan hukum internasional. 92 Personalitas hukum organisasi internasional dalam kaitannya dengan hukum nasional, pada hakikatnya menyangkut keistimewaan dan kekebalan bagi organisasi internasional itu sendiri yang berada di wilayah suatu negara anggota, bagi wakil-wakil dari negara anggota dan bagi pejabat-pejabat sipil internasional yang bekerja pada organisasi internasional tersebut. 93 Personalitas hukum dari suatu organisasi internasional dalam kaitannya dengan hukum internasional, pada hakikatnya menyangkut kelengkapan organisasi internasional tersebut dalam memiliki suatu kapasitas untuk melakukan prestasi hukum, baik dalam kaitannya dengan negara lain maupun negara-negara anggotanya, termasuk kesatuan entity lainnya. 94 Suatu organisasi internasional hanya dapat melaksanakan kapasitas hukum yang dimilikinya dalam batas-batas dan untuk tujuan yang telah ditetapkan oleh piagam konstitutif organisasi tersebut. Dengan demikian, personalitas hukum yang dimiliki suatu organisasi internasional adalah bersifat fungsional. 95

C. Intervensi NATO dalam Konflik di Negara Libya.