internasional khususnya pada bidang hukum organisasi internasional dalam hal pertanggung jawabannya dihadapan hukum selayaknya subjek
hukum hukum internasional yang lain. 2.
Secara Praktis Diharapkan juga dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan
dan pemahaman yang lebih mendalam bagi organisasi-organisasi internasional manapun di dunia agar tidak hanya memahami hak-hak
istimewa yang melekat padanya melainkan juga memahami tanggung jawab mereka dihadapan hukum internasional.
D. Keaslian Penulisan.
Bahwasanya penelitian ini merupakan karya tulis asli oleh penulis. Peneliti berupaya untuk menuangkan seluruh gagasannya melalui analisis-
analisnya dengan berdasarkan sudut pandang dari segi hukum internasonal terhadap pertanggung jawaban suatu organisasi internasional yakni North Atlantic
Treaty Organization NATO terhadap pelanggarannya terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 1973 pada konflik di negara Libya.
Sepanjang yang telah ditelusuri dan diketahui peneliti di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara bahwa penelitian yang berjudul
“PERTANGGUNGJAWABAN NORTH ATLANTIC
TREATY ORGANIZATION NATO TERHADAP PELANGGARAN RESOLUSI
DEWAN KEAMANAN PBB NO. 1973 DALAM KONFLIK DI LIBYA”
belum pernah dibahas san diteliti sebelumnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Khususnya pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, keaslian penelitian ini ditunjukkan dengan adanya surat penegasan dari administrator
jurusan Hukum Internasional serta pengesahan dari ketua jurusan Hukum Internasional.
E. Tinjauan Pustaka
Menurut Oppenheim, hukum internasional merupakan kumpulan kebiasaan dan perjanjian yang secara hukum dianggap mengikat oleh negara-
negara dalam hubungan mereka satu dengan yang lain. Hal serupa juga dikemukakan oleh Breiery yang mengatakan, bahwa hukum internasional tersebut
ialah seerangkat kaedah perilaku yang mengikat negara yang satu dengan negara yang lainnya. Kedua pendapat sarjana tersebut menyatakan bahwa yang menjadi
subjek hukum internasional hanyalah negara saja, selain daripada itu bukanlah dianggap sebagai suatu subjek hukum internasional.
11
Mochtar Kusumaatmadja mengatakan, hukum internasional adalah keseluruhan kaedah-kaedah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau
persoalan yang bersifat publik yang melintasi batas-batas negara antara negara Pendapat kedua sarjana
tersebut didasarkan pada kenyataan sejarah, dimana pada awalnya penggunaan istilah hukum yang mengatur hubungan antar negara ialah hukum antar negara
atau hukum antar bangsa-bangsa dan praktik internasional yang berlaku pada masa itu pribadi negara lebih menonjol.
11
Sumaryo Suryokusumo, ”Studi Kasus Hukum Internasional”, Alumni, Bandung,1997, Yang dimaksud dengan subjek dari suatu sistem hukum adalah semua yang
menurut ketentuan hukum diakui mempunyai kemampuan untuk bertindak di dalam hukum, yang mempunyai hak dan kewajiban.hal 45.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan negara; dan negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
12
1. Kerjasama yang ruang lingkupnya melintasi batas negara.
Pada dasarnya setiap negara adalah pelaku- pelaku dalam hubungan internasional, setiap negara berupaya menjalin interaksi
dengan negara lain, dengan membuka kerangka kerjasama baik itu berupa bentuk hubungan resmi yang membentuk kewajiban seperti keterlibatan dalam suatu
organisasi internasional. Dalam hal ini organisasi internasional adalah NATO sebagai organisasi yang diberi mandat oleh PBB guna menangani konflik di
Libya dengan menggunakan tindakan militer. Suatu organisasi bisa dinamakan organisasi internasional jika memiliki
unsur-unsur: 2.
Mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama 3.
Baik antar-pemerintah maupun non-pemerintah 4.
Struktur organisasi yang jelas dan lengkap 5.
Melaksanakan fungsi secara berkesinambungan. Clive Archer, dalam bukunya International Organization mengemukakan
peranan organisasi international dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
13
1. Sebagai Instrumen. Organisasi internasional digunakan oleh negara-
negara anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan tujuan politik luar negerinya.
2. Sebagai arena. Organisasi internasional merupakan tempat bertemu bagi
anggota-angotanya untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah yang dihadapi. Tidak jarang organisasi internasional digunakan oleh
beberapa negara untuk mengangkat masalah dalam negerinya, atapun masalah dalam negeri negara lain dengan tujuan untuk mendapat perhatian
internasional.
3. Sebagai aktor independen. Organisasi internasional dapat membuat
keputusan-keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau paksaan dari luar organisasi.
12
Mochtar Kusumaatmadja, Etty.R.Agoe, Pengantar Hukum Internasional.cetakan ke- 2. Alumni, Bandung,2003. hal. 98.
13
Clive Archer, International Organization. London : Allen Unwin Ltd, 1983, hal. 130.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Organisasi Internasional, akan lebih lengkap dan menyeluruh jika
didefinisikan sebagai berikut: Pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dengan didasari struktur organisasi jelas dan lengkap serta diharapkan atau
diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan
yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama kelompok non pemerintah pada negara yang
berbeda.
14
Penentuan dan interpretasi wewenang suatu organisasi internasional berasal dari campuran antara beberapa ketentuan hukum internasional umum dan
ketentuan-ketentuan yang berasal dari organisasi itu sendiri.
15
Disamping wewenang normatif suatu organisasi internasional juga mencakup hak untuk ikut dalam konvensi-konvensi internasional. Pasal 6
Konvensi Wina tahun 1986 memberikan kepada organisasi internasional kapasitas Wewenang
normatif adalah wewenang yang memperbolehkan organisasi internasional membuat norma-norma seperti ketentuan hukum dan keuangan. Organisasi-
organisasi internasional banyak yang menggunakan wewenang normatif dengan tujuan untuk memperlancar kegiatan intern. Wewenang ini akan lebih luas lagi
bila organisasi melakukan kegiatan operasional dan untuk itu diperlukan rezim yuridis dari kegiatan-kegiatan tersebut.
14
T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi Internasional, Bandung, PT.Refika Aditama ,2005. hal 93-95.
15
Boer Mauna, Hukum Internasional : Pengertian Peranan dan Fungsi dalam Era Dinamika Globa, Edisi ke-2, Bandung: P.T.Alumni, 2005. hal. 440.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk membuat perjanjian internasional dengan subjek-subjek hukum lainnya.
16
Organisasi internasional juga memiliki hak pengawasan pada dirinya. Wewenang pengawasan adalah wewenang suatu organisasi internasional untuk mengawasi
negara-negara anggota yang tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban yang telah disepakati sebelumnya.
17
Persoalan sumber hukum internasional merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam setiap pembahasan topik mengenai hukum internasional.
Berdasarkan pasal 38 ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional International Court Of Justice, dinyatakan bahwa yang menjadi sumber-sumber hukum
internasional antara lain :
18
a. international convention,whether general or particular,estabilishing rules
expressly recognized by the contesting states. b.
international custom, as evidence of a general practice acctepted as law. c.
the general principles of law recognized by civilized nations. d.
subject to the provisions of Article 59, judicial decisions and the teachings of the most highly qualified publicists of the various, as subsidiary means
for the determination of rules of law.
Resolusi adalah suatu hasil keputusan dari suatu masalah yang telah disetujui melalui konsensus maupun pemungutan suara menurut aturan dan tata
cara yang telah ditetapkan oleh organisasi internasional atau badan yang bersangkutan. Resolusi pada umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu paragraf
yang bersifat mukadimah preambule paragraph, dan paragraf yang bersifat operasional operative paragraph .
16
Ibid, hal. 442.
17
Ibid, hal. 443.
18
Pasal 38 1 Statute of International Court of Justice.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
North Atlantic Treaty Organization NATO merupakan suatu organisasi internasional yang bergerak pada bidang pertahanan dan keamanan yang
berkantor pusat di Brussel, Belgia. Pada dasarnya NATO merupakan aliansi militer regional yang dibentuk guna mencari dukungan dan solidaritas anggota-
anggotanya apabila suatu waktu terjadi penyerangan terhadap anggota- anggotanya. Ppenyerangan terhadap salah satu atau lebih kepda negara-negara
anggota NATO dianggap sebagai penyerangan terhadap semua anggota dan oleh karena itu baik secara individu maupun kolektif, para pihak dapat melakukan
tindakan yang dianggap perlu termasuk penggunaan kekuatan bersenjata untuk mejaga keamanan wilayah Atlantik Utara.
19
F. Metode Penelitian