TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian yang dapat diperoleh setelah melakukan penelitian adalah: Untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi Kas yang ditetapkan perusahaan telah efektif dan Bagaimana Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas yang dilakukan PT.PLN Persero Cabang Medan. 2. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah : a. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan yang berarti. b. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam menambah wawasan dan pengetahuan. c. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dalam membandingkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah maupun secara mandiri dengan penerapannya di masyarakat.

D. RENCANA PENELITIAN 1. Jadwal Survei

Penelitian ini dilakukan pada PT.PLN Persero Cabang Medan di JL.Listrik No.8 Medan. Berikut ini penjelasan dari jadwal surveyobservasi penulis Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir NO KEGIATAN APRIL MEI JUNI IV I II III IV I II III IV 1 Pengajuan Judul 2 Pengajuan Dosen Pembimbing 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan dan Analisa Data 5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan dan Penyempurnaan Tugas Akhir 7 Pengesahan Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari 4 BAB, dimana setiap BAB saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas Universitas Sumatera Utara akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian 2. Manfaat Penelitian D. RENCANA PENULISAN 1. Jadwal Survei

2. Rencana Isi

BAB II : PROFIL PT.PLN PERSERO CABANG MEDAN A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA

C. JOB DESCRIPTION

D. JARINGAN USAHA KEGIATAN

E. KINERJA USAHA TERKINI

F. RENCANA KEGIATAN

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KAS PADA PT.PLN PERSERO CABANG MEDAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI DAN KAS B. MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI C. RUANG LINGKUP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Universitas Sumatera Utara D. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS E. PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PT.PLN PERSERO CABANG MEDAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN 1. Listrik sebelum Kemerdekaan dan di awal Kemerdekaan sampai

tahun 1965 Sejarah listrik di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada diwilayah Indonesia tahun1893 didaerah Batavia Jakarta sekarang, maka 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun ditanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di JL. Listrik No.8 Medan, dibangun oleh NV NIGEMOGEM perusahaan swasta belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NV ANIWM, Labuhan bilik 1936 dan Tanjung Tiram 1937. Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik milik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa, dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintah tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah kesatuan aksi Karyawan perusahaan listrik Universitas Sumatera Utara diseluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas Belanda dari tangan tentara Jepang. Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen pekerjaan umum. Untuk mengenang peristiwa pengambil alih itu, maka dengan penetapan Pemerintah No.ISD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang semakin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan listrik milik Swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat 2 UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri perusahaan listrik negara distribusi cabang Sumatera Utara Sumatera Timur dan Tapanuli yang mula-mula dikepalai R. Sukarno merangkap Kepala di Aceh, tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No. 16120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan diubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan Riau menjadi PLN Eksploitasi I. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri PU No.9PRT64 dan dengan peraturan Menteri No.1PRT65 ditetapkan pembagian daerah kerja menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi I, Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I. Universitas Sumatera Utara

2. Dari Eksploitasi I menjadi Eksploitasi II

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan Keputusan Direksi PLN No. 009DIR Keputusan Direktur PLN66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi 4 cabang dan satu sektor, yaitu : a. Cabang Medan b. Cabang Binjai c. Cabang Sibolga d. Cabang Pematang Siantar Peraturan Perundang-undangan PP No.18 Tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai perusahaan umum listrik negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik kesluruhan Wilayah Negara RI. Dalam Surat Keputusan SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

3. Eksploitasi II menjadi Wilayah II

Kemudian menyusul Peraturan Menteri Perusahaan Umum Tenaga Listrik PTUL No.013PRT75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi Wilayah II Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

4. Dari PERUM menjadi PERSERO

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No.231994 Tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang membelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Pada abad 21, PLN tidak harus mampu menghadapi tantangan yang ada, PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswada tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, disentralisasi, profit centre dan cost centre. Untuk mencapai tujuan, PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait, perlu dibina dan ditingkatkan terus.

5. Pemisahan PT. PLN Pesero dan PT. PLN Persero Pembangkian dan Penyaluran Sumatera Utara

Pekembangan kelistrikan Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara di masa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan. Universitas Sumatera Utara Maka berdasarkan Surat Keputusan No. 078.K023DIR Direktur 1996 Tanggal 9 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru dibidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT.PLN Persero Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.Dengan pembentukan organisasi baru PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi- fungsi Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik.

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisasi, yang dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama. Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas- tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana hubungan satu dengan yang lain. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, PT.PLN memiliki struktur organisasi yang tertata menurut fungsi dan golongannya. Tujuan adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian kerja pendelegasian dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Universitas Sumatera Utara GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN PERSERO CABANG MEDAN MANAJER ASMAN JARINGAN ASMAN TRANSAKSI ENERGI LISTRIK ASMAN ADMINISTRASI NIAGA FUNGSIONAL AHLI SPV. OPERASI DISTRIBUSI SPV. PEMELIHARAAN DISTRIBUSI SPV. PDKB SPV. TRANSAKSI ENERGI LISTRIK SPV. PENGENDALIAN SUSUT SPV. PEMELIHARAAN APP SPV. PELAYANAN PELANGGAN SPV. KEUANGAN ADMINISTRASI RAYON BELAWAN RAYON LABUHAN RAYON MEDAN TIMUR RAYON MEDAN KOTA RAYON MEDAN SELATAN RAYON SUNGGAL RAYON JOHOR RAYON HELVETIA RAYON MEDAN BARU Sumber : PT.PLN Persero Cabang Medan 12 Universitas Sumatera Utara

C. JOB DESCRIPTION