Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Universitas Malikussaleh didirikan dengan mengambil nama besar Raja Samudera Pasai pertama. Kerajaan Islam Samudera Pasai dalam sejarah tercatat sebagai Kerajaan Islam pertama di Nusantara. Selanjutnya menjadi cikal bakal pusat pengembangan dan penyebaran agama Islam di kawasan Nusantara dan Asia Tenggara. Kerajaan ini juga, merupakan pusat pengembangan Pendidikan Islam dan Agama Islam itu sendiri, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang telah melahirkan sejumlah Syech Guru Besar dan ilmuan lainnya. Sehingga kecemerlangan pemikiran mereka pada saat itu telah memberi dampak besar pada Era Kemakmuran dan Kejayaan Welfare State atau “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur” suatu Negeri Indah, Adil, dan Makmur yang Diridhai Allah SWT, di bumi “Serambi Mekkah”. Menteri Pendidikan Nasional melalui keputusan Nomor: 216P2000, 16 November 2000 membentuk Tim Persiapan Perubahan Status Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dari Perguruan Tinggi Swasta PTS menjadi Perguruan Tinggi Negeri PTN, selanjutnya disingkat Tim Persiapan. Tim ini bertugas mempersiapkan pelaksanaan pendirian Universitas Negeri Malikussaleh Lhokseumawe secara bertahap sampai terpenuhinya seluruh persyaratan. Proses pendirian menjadi universitas negeri telah dan akan terus mengikuti aturan-aturan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 004DT 2001, 2 Januari 2001 kepada Rektor Universitas Malikussaleh mengenai surat Dirjen Pendidikan Tinggi kepada Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 3458DT2000, 2 Oktober 2000 tentang kesiapan Universitas Malikussaleh menjadi Perguruan Tinggi Negeri yang telah mendapat disposisi Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 6015TUM2000, 21 Desember 2000. Universitas Malikussaleh Lhokseumawe sebagai salah satu dari empat perguruan tinggi Negeri yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD juga melakukan perencanaan dan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja kelembagaan dalam meningkatkan efektivitas pelayanan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya untuk masyarakat Propinsi NAD. Sebagai universitas yang relatif baru di negerikan pada tahun 2001, Universitas Malikussaleh terus melakukan pembenahan dalam pengelolaan organisasi, meningkatkan kinerja organisasi agar dapat mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Kementerian NegaraLembaga dan disahkan oleh Dirjen Pebendaharaan atau Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara BUN. DIPA memuat informasi satuan-satuan terukur yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran. Di samping itu, DIPA dapat dimanfaatkan sebagai alat pengendali, pelaksanaan, pelaporan, pengawasan, dan sekaligus merupakan perangkat akuntansi pemerintah . Pengajuan DIPA Universitas Malikussaleh mulai pada tahun 2006 Universitas Sumatera Utara Ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatanprogramkebijakan sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi institusi. Salah satu aspek yang diukur dalam penilaian kinerja institusi adalah aspek keuangan berupa anggaran berbasis kinerja. Untuk melakukan sesuatu pengukuran kinerja perlu ditetapkan indikator-indikator terlebih dahulu antara lain indikator masukan input berupa dana, sumber daya manusia dan metode kerja. Agar input dapat diinformasikan dengan akurat dalam suatu anggaran, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kewajarannya. Dalam menilai kewajaran input dengan keluaran output menghasilkan, diperlukan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Ketentuan tentang pengelolaan Keuangan Negara diatur dengan Undang- Undang Nomor 17 tahun 2003. Aturan-aturan tersebut meliputi : Pasal 3 ayat 1 . menyatakan bahwa Keuangan Negara dikelola secara tertib, ekonomis. efektif, transparan, dan sertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Universitas Sumatera Utara Asas-asas Pengelolaan Keuangan Negara meliputi : 1. Akuntabilitas berorientasi pada hasil 2. Profesionalitas 3. Proporsionalitas 4. Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan 5. Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksan dan mandiri Pertanggungjawaban Keuangan DepartemenLembaga adalah Laporan Keuangan DepartemenLembaga yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan, yang disusun secara berjenjang mulai dari Satker. Pertanggungjawaban Keuangan juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara yang mempertegas tanggung jawab manajerial pengelola fiskal dan pengguna anggaranbarang untuk menyelenggarakan akuntansi dan mempersiapkan laporan pertanggungjawaban keuangan dan kinerja sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan. Laporan Keuangan pemerintah pusat disusun berdasarkan Laporan Kementrian Negara Lembaga Serta laporan pertanggungjawaban pengelolaan perbendaharaan Negara untuk memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN. Dengan keluarnya Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara. Pengelolaan keuangan negara mulai dari perencanaan sampai pemeriksaan, telah mempunyai aturan yang jelas. Universitas Sumatera Utara Perguruan tinggi sebagai salah satu unit satuan kerja pemerintah yang memberi pelayanan kepada masyarakat mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda dengan satuan kerja pemerintah pada umumnya. Kemudian karakteristik penerimaan yang dilakukan sebagai satuan kerja juga mempunyai karakteristik yang berbeda. Sebagai satuan kerja, perguruan tinggi menerima berjenis-jenis penerimaan negara bukan pajak PNBP dengan jadwal penerimaan tertentu dan jumlahnya kadang-kadang tidak dapat diperkirakan. Dari observasi awal peneliti, dalam proses pencairan dana pada Universitas Malikussaleh Unimal terjadi keterlambatan hal ini disebabkan karena SPP Mahasiswa dibayar secara bertahap. Permasalahan tersebut terjadi dalam pengelolaan dana PNBP yang terutama sumber dananya berasal dari SPP mahasiswa. Dimana dalam penggunaan dana SPP tersebut sering menghadapi keterlambatan dalam proses pencairan terutama dalam pembayaran honorarium dan permintaan barang perlengkapan. Keterlambatan tersebut bisa mengganggu aktivitas akademik dan proses belajar mengajar. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja pada masing-masing unit kerja dan juga akan mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan. Padahal proses pencairan dana melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. KPPN dilaksanakan dalam batas waktu paling lambat satu hari kerja setelah diterima Surat Perintah Membayar SPM secara lengkap, tetapi pada kenyataannya Pembantu Pemegang Uang Muka Kerja PPUMK unit-unit kerja selalu terlambat menerima pencairan dana dari Pemegang Uang Muka Kerja PUMK Unimal. Oleh karenanya untuk kelancaran proses pencairan dana dibutuhkan adanya pelaksanaan fungsi Universitas Sumatera Utara manajemen keuangan dan peran auditor internal agar dapat terwujudnya kinerja manajerial yang baik. Pelaksanaan fungsi manajemen keuangan dimaksudkan agar dalam pengelolaan keuangan dapat memenuhi prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dalam pengelolaan PNBP fungsi manajemen meliputi perencanaan dan penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, pelaporan dan pengawasan. Pada Unimal pelaksanaan fungsi manajemen keuangan sudah lama diterapkankan dalam pelaksanaannya belum berjalan sebagaimana mestinya. Menurut hasil evaluasi sistem tata kelola Unimal dalam buku Rencana Strategi 2009, Manajemen keuangan belum memenuhi prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas yang disebabkan karena masih terkendala dengan sistem manajemen keuangan yang berlaku saat ini. Perencanaan dan pengelolaan keuangan masih tergantung pada dana yang tersedia dan belum berdasarkan kebutuhan di lapangan. Pada tahun 2010 Kemendiknas telah mengeluarkan Prosedur Operasi Standar Penyusunan Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk memudahkan pelaksanaan manajemen keuangan PNBP. Berdasarkan hasil evaluasi sistem tata kelola tersebut untuk melakukan pembenahannya diperlukan peran dari auditor internal untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan PNBP. Auditor internal memberikan jasa untuk meningkatkan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif Sawyer. 2005. Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting seiring dengan makin berkembang dan makin kompleksnya sistem pemerintahan. Di Unimal pembentukan Satuan Pengendalian Intern SPI yang disebut dengan auditor internal baru saja dilakukan namun pelaksanaannya belum Universitas Sumatera Utara terlaksana sebagaimana yang diharapkan, dan masih membutuhkan sosialisasi tentang pentingnya peran auditor internal untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan. Peran auditor internal dalam pengelolaan keuangan bertujuan untuk membantu manajemen dalam menjalankan fungsinya sehingga kinerja manajerial dapat tercapai sebagaimana mestinya. Berdasarkan latar belakang dan fenomena-fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang : Pengaruh peran auditor internal dan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan dalam pengelolaan PNBP terhadap kinerja lembaga Universitas Malikussaleh. Penelitian ini dilakukan pada Universitas Malikussaleh dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil, khususnya pengelola keuangan pada Bagian Keuangan Kantor Pusat Administrasi Universitas Malikussaleh yang mengelola dana PNBP.

1.2. Perumusan Masalah