3. Donelly, Gibson, dan Ivancevich, kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam tugas yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan
yang diinginkan dapat tercapai dengan baik. Selanjutnya, Sedarmayanti 2007 menyatakan bahwa kinerja adalah
penggunaan sistem dalam menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaan secara menyeluruh atau merupakan perpaduan hasil kerja
apa yang harus dicapai seseorang dan kompetensi bagaimana seseorang mencapainya.
Menurut pendapat Sutermeister 1999 kinerja karyawan terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap
kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologis. Tujuan pokok penilaian kinerja untuk memotivasi karyawan dalam mencapai
sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa
kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekankan perilaku yang tidak semestinya, untuk
merangsang dan menegakkan perilaku yang diinginkan melalui umpan balik hasil kerja pada waktunya serta penghargaan, bersifat intristik maupun ekstrisik Mulyadi
dalam Darwanis 2008.
2.1.2. Kinerja Lembaga
Suatu organisasi, baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan
sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya pelaku yang terdapat pada organisasi. Dalam hal ini terdapat hubungan yang erat antara
kinerja karyawan dengan kinerja lembaga. Dengan kata lain, bila kinerja karyawan baik, maka kemungkinan besar kinerja organisasi juga baik. Kinerja karyawan akan
lebih baik apabila mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji, mempunyai harapan masa depan lebih baik. Bila sekelompok karyawan dan atasannya
mempunyai kinerja organisasi baik pula Sedarmayanti : 2007. Menurut LAN RI 2003, kinerja lembaga pemerintah sebagai penjabaran dari
visi, misi dan strategi lembaga pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijaksanaan yang ditetapkan. Menurut Darwanis 2008 mengatakan kinerja lembaga merupakan tingkat pencapaian hasil dari suatu kegiatan dalam sebuah
lembaga pemerintah sehubungan dengan penggunaan dana sesuai dengan kuantitas dan kualitas terukur dengan menggunakan prinsip efisiensi dan efektifitas. Dari
beberapa pengertian diatas tentang kinerja, peneliti dapat mengatakan bahwa kinerja lembaga merupakan tingkat pencapain hasil dari suatu rangkaian kegiatan dalam
sebuah lembaga pemerintah sehubungan dengan pelaksanaan program sesuai dengan kuantitas dan kualitas terukur dengan menggunakan prinsip efisiensi dan efektifitas.
Efisiensi adalah perbandingan output yang dikaitkan dengan target dan bertujuan memaksimalkan output dengan input tertentu atau meminimumkan input
dengan output optimal. Efektifitas adalah perbandingan outcome dengan output untuk melihat sejauh mana hasil suatu layanan mencapai dampak yang diharapkan atau
dihasilkan Harimurti : 2004. Indikator input berkaitan dengan dana, sumber daya
Universitas Sumatera Utara
manusia, informasi, kebijakan dan peraturan-peraturan. Indikator output adalah segala yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik fisik maupun non fisik.
Menurut Bastian 2006 efisiensi adalah hubungan antara input dan output dimana barang dan jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output
tertentu. Efektifitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektifitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi
mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Indikator kinerja menurut LAN RI 2003, meliputi :
1. Masukan input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya
sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya. 2. Keluaran output adalah sebagai sesuatu berupa produkjasa fisik danatau non
fisik sebagai hasil langsung dari pelaksanaan kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan.
3. Hasil Outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcome adalah ukuran seberapa jauh setiap
produkjasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Indikator kinerja hendaknya : 1 spesifik dan jelas, 2 dapat diukur secara objektif, 3 relevan
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan 4 tidak bias. Dari beberapa teori yang telah dikemukan diatas terlihat bahwa penilaian
kinerja penting dilakukan dalam sebuah organisasi yang dikaitkan dengan visi dan misi serta tujuan yang telah ditetapkan yang berguna untuk mengetahui kinerja
seseorang dan kinerja organisasi sejauh mana tingkat pencapain hasil dari suatu kegiatan telah dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Peran Auditor Internal