Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keuangan Dalam Pengelolaan PNBP

Menurut the International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing STAN, 2007:5, peran yang dimainkan oleh auditor internal dibagi menjadi dua kategori utama-, jasa assurance dan jasa konsultansi. Jasa assurance merupakan penilaian obyektif yang telah ditentukan auditor internal atas bukti untuk memberikan pendapat atau kesimpulan independen mengenai proses, sistem atau subyek masalah lain Jasa konsultansi merupakan pemberian saran, dan umumnya dilakukan atas permintaan khusus dari klien, dimana auditor internal harus tetap menjaga obyektivitasnya.

2.1.4. Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keuangan Dalam Pengelolaan PNBP

Manajemen berasal dari kata kerja to manage, yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola gomes. 2003. Dalam penerapannya manajemen memiliki beberapa fungsi. Pakar manajemen Schennerhorn 2005 membagi fungsi manajemen menjadi 4 yaitu : planning, organizing, actuating, dan controlling. Berdasarkan teori diatas dapat dikatakan bahwa manajemen adalah proses pengelolaan sumber daya dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuansasaran yang telah ditetapkan. Dan pendapat Schermerhorn 2005 tentang fungsi manajemen, maka dalam, pemerintahan fungsi manajemen yang diterapkan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pengelolaan keuangan PNBP dilaksanakan mengacu pada mekanisme APBN. Menurut Undang-Undang Nomor : 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa pengelolaan mencakup keseluruhan kegiatan Universitas Sumatera Utara perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan dan pertanggungjawaban. Pasal 3 ayat 4 UU No.17 Tahun 2003, APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Masing-masing fungsi dijelaskan sebagai berikut : 1. Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. 2. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 3. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. 5. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 6. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi nilai untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental. Pelaksanaan pengelolaan keuangan PNBP pada Unimal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan Nasional. PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. Dana yang berasal dari PNBP dapat digunakan sebagian danatau dianggarkan untuk membiayai kegiatan tertentu yang dilakukan oleh lembaga penghasil PNBP Universitas Sumatera Utara pada KementerianLembaga dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan peningkatan pelayanan tugas dan fungsinya Kemendiknas, 2010. Menurut Kemendiknas 2010 PNBP yang berlaku pada Kementerian Pendidikan Nasional dapat digunakan setelah mendapat persetujuan ijin penggunaan dari Menteri Keuangan Rl yang meliputi : a. Penerimaan dari penyelenggaraan pendidikan; b. Penerimaan dari kontrak yang sesuai dengan peran dan fungsi perguruan tinggi; c. Penerimaan atas hasil penjualan produk dari penyelenggaraan pendidikan; d. Penerimaan dari sumbangan dan hibah dari perorangan., lembaga pemerintah, atau lembaga non pemerintah. Seluruh pemungutan PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. Tata cara penggunaan PNBP di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional mengacu pada mekanisme APBN dan ketentuan peraturan perundang- undangan. Optimalnya pengelolaan anggaran juga ditentukan oleh bagaimana pengguna anggaran mentaati ketentuan yang telah ditetapkan. Effendi 2006 menyebutkan bahwa Pemerintah menetapkan PP No.73 tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang bersumber dari kegiatan tertentu. Salah satu kegiatan tertentu tersebut adalah layanan pendidikan tinggi yang ketentuannya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan NO. I 15KMK.062001 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Perguruan Tinggi Negara. Pasal 4 ayat 1 Seluruh PNBP wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara, dan Pasal 4 ayat 3 Universitas Sumatera Utara PNBP yang telah disetor ke kas Negara dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Menurut Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : 02PB2005, prosedur pengajuan SPP dan penerbitan SPM untuk PNBP adalah ; a Dalam pencairan dana PNBP Kuasa Pengguna Anggaran harus memperhatikan persentase maksimum pencairan dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b Untuk PNBP perguruan tinggi maksimum pencairan sebesar seratus persen dan setoran dengan batas tertinggi sesuai pagu; c Tata cara pencairan dan pertanggungjawaban dana PNBP tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku. d UPTUP untuk PNBP diajukan terpisah dari UPTUP lainnya. Setelah. menerima SPP, pejabat penerbit SPM menerbitkan SPM. Prosedur Penerbitan Surat Persetujuan Pencairan Dana untuk PNBP oleh KPPN dilakukan sebagai berikut: 1. Petugas KPPN pada loket penerimaan SPM memeriksa kelengkapan SPM; mengisi check list kelengkapan berkas SPM; mencatat dalam Daftar PengawasanPenyelesaian SPM. 2. Apabila kelengkapan berkas SPM tidak memenuhi syarat sesuai check list maka berkas SPM langsung dikembalikan untuk dilengkapi. 3. Apabila berkas SPM diterima lengkap, SPM dimaksud diteruskan kepada Seksi Perbendaharaan untuk diproses. Universitas Sumatera Utara Keputusan hasil pengujian oleh Seksi Perbendaharaan: a. Menerbitkan SP2D atas dasar SPM yang memenuhi syarat termasuk SPM pengembalian. b. Mengembalikan SPM kepada penerbit SPM apabila tidak memenuhi syarat diterbitkan SP2D, SPM UPTUPGUP dan LS dikembalikan paling lambat satu hari kerja setelah diterima SPM. Penerbitan SP2D untuk UPTUPGUP dan LS wajib diselesaikan oleh KPPN dalam batas waktu paling lambat satu hari kerja setelah diterima SPM secara lengkap.

2.2. Review Penelitian Terdahulu