commit to user
5
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk
1. Pengertian Kampanye dan Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Kampanye adalah salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa
dengan tujuan menjual produk atau jasa tersebut. Sedangkan Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi
atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Kebudayaan didefinisikan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:33.
Menurut E.B Taylor, tokoh antropologi modern, budaya adalah keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat dan
setiap kemampuan, dan kebiasaan lainnya yang sebagai anggota masyarakat
http:wikipedia.com, diakses 10112012.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya diartikan sebagai sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah
sukar diubah Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:47. Sebenarnya definisi masing- masing tokoh terhadap budaya atau kebudayaan berbeda-beda. Hal ini mungkin
disebabkan karena adanya perbedaan pandangan tiap-tiap ahli. Namun dari sekian definisi yang muncul, sebenarnya ada beberapa titik yang menjadi variabel dominan dan
commit to user
6
disebut hampir di setiap definisi budaya, antara lain unsur kebiasaan, nilai anutan, karya cipta manusia, dan jati diri komunitas tertentu.
2. Pengertian dan Sejarah Wayang
a. Pengertian Wayang
Ada beberapa pendapat mengenai asal kata wayang. Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa wayang berasal dari kata
wa yangan
atau bayangan, yang berarti sumber ilham. Yang dimaksud ilham di sini adalah ide dalam menggambarkan
wujud tokohnya. Kedua, bahwa kata wayang berasal dari kata
wa d
dan
hyang
, yang artinya adalah leluhur
http:wikipedia.com, dia kses 10112012.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, wayang berarti sesuatu yang dimainkan oleh seorang dalang. Sesuatu itu berupa gambar pahatan dari kulit binatang yang
melambangkan watak-watak manusia. Sedangkan dalam Kamus Bahasa Sunda disebutkan bahwa wayang adalah boneka berbentuk manusia yang dibuat dari kulit
atau kayu, dan lebih ditegaskan lagi pengertian wayang sama dengan sandiwara boneka
http:wikipedia.com, dia kses 10112012
. Dalam pengertian luas, menurut Jajang Suryana, wayang bisa mengandung makna gambar, boneka tiruan manusia
yang terbuat dari kulit, kardus, seng, atau mungkin kaca-serat
fibre-glass http:wikipedia.com, dia kses 10112012
. Berdasarkan pengertian atau makna kata wayang tersebut, dapat disimpulkan
bahwa wayang merupakan bentuk tiruan manusia yang terbuat dari kulit, kardus, seng, atau bahan-bahan lainnya yang melambangkan berbagai watak manusia. Perlu
diketahui, wayang kulit adalah salah satu kebudayaan yang berkembang di daerah
commit to user
7
Jawa. Biasanya, pentas wayang kulit digelar semalaman, dengan satu orang dalang dan diiringi para seniman pemain gamelan Jawa.
b. Sejarah Wayang
Pada mulanya, nenek moyang kita percaya bahwa roh leluhur yang sudah mati merupakan pelindung dalam kehidupan. Mereka beranggapan pula bahwa roh-
roh itu masih tinggal di gunung-gunung, pohon-pohon besar, dan sebagainya. Kurang lebih 1500 SM, nenek moyang melakukan upacara yang ada hubungannya
dengan kepercayaan penyembahan roh nenek moyang yang telah mati, yang kemudian lebih dikenal sebagai pertunjukan bayangan roh nenek moyang Rizem
Aizid, 2012:21. Dari titik tolak ini, orang kemudian sampai pada usaha untuk mendatangkan
roh-roh leluhur yang dianggap keramat ke rumah atau pekarangan. Pikiran dan anggapan inilah yang mendorong mereka untuk menghasilkan bayangan roh
leluhur. Di Indonesia, orang mengabadikan perwujudan orang yang telah mati dengan berbagai bentuk patung-patung Rizem Aizid, 2012:21.
Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan sudah mulai ada sejak jaman pemerintahan Raja Erlangga. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa
prasasti pada masa itu yang sudah menyebutkan kata-kata
ma wa yang
dan
aringgit
yang berarti pertunjukan wayang. Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya
Simbolisme dan Mistikisme dala m Waya ng
1979, memperkirakan wayang sudah ada sejak jaman Neolithikum, yakni kira-kira 1500
tahun sebelum Masehi. Pendapatnya tersebut didasarkan atas tulisan Robert von Heine Geldern, Ph.D,
Prehistoric Research in the Netherland Indie
1945 dan
commit to user
8
tulisan Prof. K.A.H. Hidding di
Ensiklopedia Indonesia
halaman 987 Sri Wintala Achmad, 2012:94.
Dengan demikian, wayang merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang paling tua. Pada masa pemerintahan Raja Balitung, juga telah ada petunjuk
adanya pertunjukan wayang, yaitu pada Prasasti Balitung tahun 907 Masehi yang mewartakan bahwa pada saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang Sri
Wintala Achmad, 2012:94.
3. Tokoh-tokoh Wayang