Focus of Interest Hal Yang Dilakukan Selama Magang

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

A. Focus of Interest

Dalam Kuliah Kerja Media ini, penulis diberikan kesempatan magang yang sangat luas dalam mengenal dan mengetahui sistem kerja peliputan dan penyajian berita di News Gathering Departement di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia. Pemilihan divisi pemberitaan sebagai bahan pelaksanaan magang terkait dengan latar belakang pendidikan ilmu jurnalistik yang diterima penulis selama menjalani pendidikan Diploma III Penyiaran di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun pertimbangan dalam pemilihan stasiun RCTI sebagai sebagai tempat praktek pelaksanaan magang, adalah stasiun RCTI saat ini menjadi televisi yang memiliki kredibilitas tinggi dalam menyajikan tayangan yang bersifat hiburan dan informatif. Selain itu penulis juga ingin lebih mendalami proses pra dan post production penyangan berita hingga tayang di layar kaca. Penulis diberikan kesempatan yang besar untuk dapat melakukan kegiatan magang di semua bagian News Gathering, baik di dalam redaksi maupun terjun ke lapangan langsung mengobservasi aktivitas kerja reporter dan kameramen dalam peliputan beritanya, serta menjadi asisten videojournalist dalam pencarian data di lapangan. Dalam divisi pemberitaan ini, kegiatan penulis meliputi, liputan, penulisan naskah, redaksi, editing, dan studio. Kegiatan magang yang dilaksanakan penulis di stasiun RCTI adalah 5 minggu, terhitung tanggal 18 Maret 2008 hingga tanggal 24 Mei 2008.

B. Hal Yang Dilakukan Selama Magang

Kegiatan Kuliah Kerja Media di stasiun televisi RCTI, diawali dengan pengenalan alur berita yang biasa digunakan dalam memproduksi berita. Alur berita inilah yang kemudian menjadi sebuah pedoman kerja bagi tim redaksional, yang nantinya akan mempengaruhi kualitas dari suatu tayangan berita. Berdasarkan proses pengamatan maka sistem alur berita tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut ini : Bagan Alur Berita RCTI flow of news Rapat Redaksi Reporter vj menulis naskah Hasil Peliputan Peliputan Berita Pembagian Tugas Penentuan Agenda Setting Presenter cek naskah Check Recheck oleh Produser Editing Gambar Master Control Dubbing Tayang Keterangan : 1. Rapat Redaksi Dalam rapat redaksi ini terbagi menjadi Rapat Evaluasi untuk progam berita yang telah tayang, dan Rapat Proyeksi untuk progam berita yang akan tayang selanjutnya. Rapat ini dihadiri oleh Manajer News Production, Eksekutif Produser masing-masing acara yang bertanggung jawab terhadap progam tersebut, Produser, Koordinator liputan, dan Koordinator bidang. 2. Penentuan Agenda Setting Standar prioritas penentuan topik yang akan digunakan sebagai bahan liputan adalah, topiknya bersifat nasional, berpengaruh terhadap kebijakan publik, serta fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. Dalam hal ini, topik-topik yang menjadi prioritas, seperti kebijakan publik, dan topik fenomenal yang mempunyai efek di masyarakat. Selain itu topik yang mempunyai nilai berita, seperti isu-isu nasional, atau tokoh publik. Berita lokal pun dipertimbangkan, tergantung apakah berita tersebut mempunyai nilai yang mampu menarik empati di seluruh Indonesia. Namun ada kalanya nilai berita dapat dikesampingkan, terkait oleh karakteristik televisi yang bersifat audiovisual, apabila berita yang diliput memiliki gambar yang dramatis. 3. Pembagian Tugas Pembagian tugas peliputan ini, secara teknis diserahkan kepada Koordinator Liputan dan Koordinator Bidang. Koordinator Liputan membuat jadwal dan nantinya akan terus bertugas untuk memantau dan menghubungi seluruh reporter atau vj mengenai perkembangan di lapangan, dan juga mengarahkan messenger, untuk dapat mengambil kaset dari reporter dan vj apabila keadaan mendesak. Sedangkan Koordinator Bidang, memantau kerja reporter dan vj yang menjadi tanggung jawab bidangnya. Seperti bidang Polkam, Hukum, Ekbis, Sosmas, Kriminal dan Metro. Koordinator Bidang akan terus mengawal hasil liputan hingga menjadi naskah, dalam pengertian reporter tidak dapat kembali ke redaksi dan mengedit hasil naskah reporter yang telah selesai tepat waktu Pembidangan liputan ini, lebih memudahkan reporter dan vj dalam menghubungi narasumber yang akan dihubungi, karena biasanya mereka sudah mempunyai kontak sumber tersendiri yang dapat dimintai keterangan mengenai bidang yang bersangkutan. Selain itu reporter dan videojurnalis menjadi lebih fokus dalam mencari berita, karena mereka telah menguasai bidang liputan tersebut. 4. Peliputan Berita Dari pembagian jadwal yang telah disusun, setelah rapat evaluasi progam Seputar Indonesia, Koordinator Liputan yang bertugas menghubungi reporter, vj , dan kameramen mengenai pembagian plot esok hari. Dalam peliputannya reporter, kameramen, dan vj berangkat dengan menggunakan alat transportasi yang telah dipersiapkan sesuai dengan jadwal shift masing-masing. Sebelum berangkat reporter dan vj harus sudah menguasai matrik peliputan, penentuan angle sudut pandang berita pun juga ditentukan agar ketika liputan di lapangan jelas dan terarah., serta kameramen dapat mengira- mengira gambar yang akan dijadikan stokshot. Dalam peliputan beritanya, reporter berkoordinasi dengan kameramen dalam menentukan angle pengambilan gambar, yang akan mendukung data yang dihimpun. Sebelum liputan reporter dan videojurnalis harus telah menguasai matriks liputan, sumber data pegangan dapat diperoleh dari internet atau menanyakannya kepada Koordinator Liputan yang sedang bertugas. Seorang reporter dan vj harus mampu memilih angle berita apa yang lebih menarik perhatian khalayak masyarakat. Selama berada di lapangan reporter dan vj terus melakukan kontak dengan redaksional, lebih tepatnya dengan Koordinator Liputan atau Koordinator Bidang yang bertanggung jawab, untuk melaporkan perkembangan dari suatu kejadian atau peristiwa yang sedang diliput. 5. Hasil Liputan Setelah mendapatkan hasil liputan tim peliput kembali ke redaksi, selanjutnya kameramen menyerahkan kaset gambar kepada reporter untuk melakukan preview kaset. Kemudian reporter dan vj akan memilih gambar- gambar yang berfungsi sebagai penunjang paket berita. Reporter dan vj juga melihat time code dari insert gambar dengan menggunakan menggunakan alat VTR , kemudian diserahkan ke bagian editing. Jika dalam mengejar deadline waktu tayang, reporter atau vj tidak dapat kembali tepat waktu ke kantor, maka peran seorang messenger sangatlah dibutuhkan. Kemudian penulisan naskah akan diwakilkan kepada Produser, Koordinator Liputan atau Koordinator Bidang. 6. Penulisan Naskah Setelah menentukan gambar visual yang akan ditayangkan, reporter dan vj menyusun naskah berita dari bahan-bahan yang telah terkumpul di lapangan. Berdasarkan gambar pendukung yang telah dipilih tadi, reporter dan vj membangun rangkaian berita, yang dapat menceritakan isi gambar tersebut. Naskah atau script berita itu dapat berbentuk package PKG yang berbentuk lengkap atau voice over VO yang narasinya dibacakan presenter berita. Penulisan naskah yang diwakilkan kepada Produser, Koordinator Liputan atau Koordinator Bidang, biasanya melalui telepon maupun sms. Dalam penentuan penggunaan package PKG, berita tersebut harus bagus dalam artian memiliki gambar yang bagus, dramatis serta Sound On Tape SOT yang baik. Namun ketiga hal tersebut masih tergantung kepada topik berita yang akan disajikan serta kebijakan produser serta durasi penayangan berita. 7. Check dan Recheck oleh Produser Tugas selanjutnya merupakan tugas produser, ia harus menyunting naskah berita hasil tulisan reporter dan vj di lapangan. Naskah-naskah tersebut dikoreksi dari segi penulisan dan bahasa yang digunakan.Biasanya naskah yang ditulis reporter dan vj masih belum sempurna, dan masih mengandung unsur emosi di dalamnya. Namun unsur emosi ini dapat berguna dalam membangun atmosfir dari suatu kejadian yang sedang diliput. Dalam hal ini produser hanya menghaluskan teknik penulisan yang salah, tanpa menghilangkan identitas dan karakteristik penulisnya. 8. Dubbing Setelah naskah berita telah disunting produser, kemudian reporter bertugas untuk mengisi narasi yang digunakan sebagai pengantar package PKG, namun tidak semua reporter dan vj mempunyai kualitas sebagai narator. Sebagai seorang narator, ia harus mampu mengantarkan isi berita dengan baik, selain memiliki suara yang bagus. Apabila dalam kasus reporter dan vj tidak memenuhi standar kualitas sebagai narator, maka produser atau Koordinator Liputan atau Produserlah yang mengantikan perannya. 9. Editing Gambar Kaset yang telah di preview oleh reporter atau vj, kemudian dikirimkan ke bagian editing untuk melakukan pemotongan gambar., kemudian editor menggabungkan gambar yang telah dipilih serta narsi yang telah direkam. Reporter dan vj bila perlu mendampingi editor dalam proses editing, dan juga dalam proses pembuatan grafik. 10. Presenter Cek Naskah Naskah berita yang telah jadi di redaksi, kemudian di printout dan diserahkan ke studio saat announcer sedang bersiap-siap. Pesenter yang telah siap di studio, wajib untuk membaca terlebih dahulu naskah yang nanti akan ia baca. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pengetikan atau kesalahan baca oleh presenter itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perubahan naskah sewaktu-waktu, namun paling tidak presenter sudah terlebih dahulu memahami maksud awal naskah yang akan dibacakan. 11. Master Control Setelah announcer, naskah dan kamera studio siap, maka langkah selanjutnya adalah penggabungan dan penayangan yang dilakukan di master control. Lewat master control ini mereka menggabungkan hasil editing dan grafik dengan tayangan di studio, hingga pesawat penerima atau televisi dapat menyajikan siaran berita yang akan disaksikan oleh khalayak luas. Langkah penentu terakhir, dalam sebuah penyajian tayangan berita adalah pengolahan dalam master room. Hal ini sangat berpengaruh dalam ketepatan dalam pemakaian durasi penayangan. Master room dipimpin oleh seorang Floor Director. 12. Tayang Tayangan berita yang baik dan layak tayang, berada di tangan tim master control , apakah mereka mampu menyambungkan atau lebih dikenal dengan istilah “menjahit” rangkaian berita agar menjadi satu kesatuan yang utuh.

C. Laporan Kegiatan Magang