JURNALISTIK 1. Pengertian Jurnalistik 2. Sejarah Jurnalistik

A. JURNALISTIK

A. 1. Pengertian Jurnalistik

Jurnalistik atau journalism berasal dari kata journal, artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Menurut Webster Dictionary, journalism jurnalisme adalah kegiatan mengumpulkan berita atau memproduksi sebuah surat kabar. Dengan kata lain, jurnalisme adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang wartawan, sedangkan jurnalistik merupakan kata sifat ajektif dari jurnalisme. Terdapat berbagai macam pendapat seputar pengertian jurnalistik, David Wainwright 2 menjelaskan, journalism adalah sebuah informasi. Suatu proses komunikasi, dimana suatu peristiwa yang baru terjadi disajikan kedalam bentuk tulisan, suara, atau gambar, yang kemudian diproses dengan mekanisme komunikasi untuk memenuhi rasa keingintahuan dan hasrat untuk mengetahui segala sesuatu yang baru terjadi di dunia. 2 Journalism Made Simple, David Wainwright, M. A, hal 1 W. H Allen Co Ltd, 1972 MacDougall 3 menyebutkan bahwa journalism adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun. Untuk lebih tegasnya, jurnalistik adalah, proses kegiatan meliput, memuat, dan menyebarluaskan peristiwa yang bernilai berita news dan pandangan views kepada khalayak melalui saluran media massa cetak dan elektronik M Romli, 2005: 1

A. 2. Sejarah Jurnalistik

Sejarah jurnalistik sendiri dimulai tiga ribu tahun lalu, saat Firaun di Mesir Amenhotep III, mengirimkan ratusan pesan kepada para perwiranya di provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di ibukota. Di Roma 2.000 tahun yang lalu Acta Diurna “tindakan-tindakan harian” – tindakan-tindakan senat, peraturan-peraturan pemerintah, berita kelahiran dan kematian – ditempelkan di tempat-tempat umum. Selama Abad Pertengahan di eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media informasi yang penting bagi usahawan. Jurnalisme sendiri baru muncul ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. Dengan mesin cetak, lembaran-lembaran berita dan pamflet-pamflet dapat dicetak dengan 3 Curtis D. MacDougall, Interpretative Reporting, dalam Jurnalistik Teori dan Praktek, Hikmat, Purnama Kusumaningrat hal. 15 Rosda 2006 kecepatan yang lebih tinggi, dalam jumlah yang lebih banyak, dan dengan ongkos yang lebih rendah. 4 Jurnalisme sangat tergantung dan dipengaruhi oleh keberhasilan wartawan atau jurnalis dalam mencari informasi dari narasumber melalui wawancara. Pekerjaan seorang jurnalis dalam meliput berita, merupakan pekerjaan yang gampang namun sulit, banyak orang awam menginterpretasikan pekerjaan seorang jurnalis hanya duduk dan mendengarkan, namun dibalik itu seorang jurnalis harus mampu untuk menghasilkan suatu tulisan yang dapat menarik perhatian khalayak pembaca. Dalam penulisan tersebut, ungkapan not-just-the-fact – fakta saja belum cukup untuk memenuhi hasrat keingintahuan khalayak pembaca – menjadi panduan bagi jurnalis untuk lebih mengeksplorasi tulisannya. 5

A. 3. Jurnalistik Televisi Seperti halnya media informasi lain, media televisi mempunyai