4 menangkap radikal bebas Murray et al., 2000. Antioksidan berperan dalam
pengobatan diabetes melitus. Antioksidan dapat membantu memperbaiki sel β
pankreas yang rusak sehingga dapat meningkatkan sekresi insulin. Berdasarkan hal tersebut, maka pada penelitian ini akan dilakukan pemberian
ekstrak etanol jamur tiram putih yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sel beta pankreas tikus wistar jantan Rattus norvegicus L.
diabetes melitus.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu:
1. Apakah ekstrak etanol jamur tiram putih
Pleurotus ostreatus
dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus wistar jantan Rattus
norvegicus L. diabetes melitus?
2. Apakah ekstrak etanol jamur tiram putih
Pleurotus ostreatus
dapat meningkatkan sel beta pankreas tikus wistar jantan Rattus norvegicus L.
diabetes melitus?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol jamur tiram putih sebagai antidiabetik hypoglycemic agent.
5
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk membuktikan ekstrak etanol jamur tiram putih
Pleurotus ostreatus
dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar jantan Rattus norvegicus L. diabetes melitus.
2. Untuk membuktikan ekstrak etanol jamur tiram putih
Pleurotus ostreatus
dapat meningkatkan sel beta pankreas tikus wistar jantan Rattus norvegicus L. diabetes melitus.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Akademisi
Dapat dijadikan sebagai dasar teori untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan modern berbasis regeneratif untuk
diabetes melitus berbasis bahan alam Indonesia. 2.
Manfaat Bagi Praktisi a.
Memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional khususnya jamur tiram
sebagai obat alternatif dalam bentuk esktrak yang efektif, alamiah, aman dan lebih terjangkau dalam terapi diabetes melitus.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan industri farmasi Indonesia
untuk meningkatkan ragam produksi obat berbasis bahan alam, khususnya ekstrak jamur tiram.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diabetes Melitus DM
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar glukosa darah karena terjadi penurunan kadar hormon
insulin. Penyebab terjadinya diabetes, yang pertama yaitu jumlah sekresi hormon insulin berkurang, sehingga tidak mampu mengambil glukosa dari sirkulasi darah
dan tidak mampu mengontrol kadar glukosa sehingga kadar glukosa tetap tinggi dan terbuang melalui urin. Penyebab kedua adalah resistensi insulin, jumlah
insulin cukup tetapi insulin tersebut tidak sensitif lagi sehingga tidak mampu bekerja secara optimal dan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel yang
mengakibatkan penggunaan glukosa sebagai energi terhambat sehingga menyebabkan kekurangan energi pada sel, kemudian akan menimbulkan respon
tubuh untuk mencari energi dari sumber lain seperti glikogenolisis dan glukoneogenesis. Diabetes mellitus juga dapat terjadi akibat kombinasi dari kedua
penyebab tersebut McClung et al, 2004. Gejala umum yang sering dialami oleh penderita adalah cepat merasa lapar
polifagi, kehausan yang terus menerus polidipsi, banyak kencing puliuri, penurunan berat badan yang cepat, cepat lelah, dan kaburnya penglihatan.
Keadaan kadar glukosa normal pada saat puasa adalah 100 mgdL dan 2 jam setelah beban 140 mgdL. Prediabetes pada saat puasa 100
– 125 mgdL dan 2 jam setelah beban 140
– 199 mgdL. Sedangkan untuk diabetes, kadar glukosa
6