e. Nilai t
hitung
pada
|X
3
– X
4
|
sebesar –0,568 dengan tingkat signifikan dibawah 5 sig = 0,048 yang artinya variabel interaksi X
3
dengan X
4
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Y. Hal ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik
informasi sistem akuntansi manajemen X
4
adalah variabel yang memoderasi hubungan Budgeting X
3
dengan kinerja manajerial Y. Sehingga hipotesis ke-7 yang menyatakan bahwa interaksi
antara BudgetingBudgeting dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja manajemen
PT.Angkasa Pura I Persero di Jakarta, teruji kebenarannya.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah ketidakpastian lingkungan,
Locus of Control dan Budgeting sebagai variabel bebas, karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen sebagai variabel pemoderasi
dan kinerja manajerial sebagai variabel terikat. Sesuai dengan perumusan, tujuan dan hipotesis penelitian, teknik analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan nilai selisih mutlak.
Analisis regresi linier berganda dengan nilai selisih mutlak dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, karena analisis
regresi linier berganda yang pertama melanggar asumsi multikolinieritas yaitu nilai VIF pada variabel locus of control dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
interaksi locus of control dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen lebih dari 10. Salah satu cara mengatasi
multikolinieritas adalah mengeluarkan variabel locus of control, sehingga dilakukan pengujian kembali tanpa mengikutsertakan
variabel locus of control. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang kedua
menyimpulkan bahwa ketidakpastian lingkungan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, Budgeting
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, interaksi X
1
dengan X
4
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial dan interaksi X
3
dengan X
4
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Untuk mempertahankan reputasi, perusahaan perlu memikirkan kebutuhan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan stakeholder needs. Mengingat isu lingkungan ini menyangkut kepentingan berbagai kelompok dalam masyarakat,
maka perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya harus memperhitungkan eksistensi mereka. Sedangkan kondisi lingkungan
selalu mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi sumber daya yang ada. Sumber daya yang tidak memadai berpengaruh
terhadap tingkat produktivitas sehingga berpengaruh juga terhadap
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
tingkat penjualan produk, hal itu dapat mempengaruhi kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial
yang artinya tinggi rendahnya ketidakpastian lingkungan tidak berdampak pada kinerja manajerial. Hal ini dikarenakan manajerial
manajemen solid dalam penyusunan program dan
telah memperhitungkan faktor dinamika kerja di perusahaan serta faktor-
faktor kecurangan Holistic telah diminimalisasi untuk penerapan GCG Good Corporate Government dan penerapan disiplin
pegawai. Fenomena tersebut sesuai dengan jawaban responden yaitu
manajer yakin dengan dinamika kerja yang ada dalam unit kerja, mempunyai banyak informasi yang diperlukan dalam membuat
keputusan-keputusan di unit kerja, mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan sasaran kerja, yakin tentang bagaimana bertindak
dan menangani permasalahan kecurangan yang terjadi. Kemampuan
manajer mengatasi ketidakpastian lingkungan menunjukkan bahwa manajer memiliki kinerja yang baik yaitu
manajer ikut serta dalam kegiatan perencanaan, investigasi, pengkooordinasian, pengevaluasian, pengawasan, negosiasi dan
perwakilan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Berdasarkan uraian tersebut di atas yaitu banyaknya informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah salah satu
faktor yang dapat digunakan manajer untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan. Sesuai dengan jawaban responden
bahwa perusahaan menyediakan sarana informasi dan sistem akuntansi manajemen yang dapat membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang berpengaruh terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Gordon dan
Narayanan 1984 dalam Dwirandra 2003 yang menyatakan pentingnya tipe informasi yang berorintasi ke depan future-oriented
information yang terfokus pada sumber ketidakpastian bagi manajer yang sedang menghadapi ketidakpastian. Sementara, Chenhall dan
Moris 1986 dalam Dwirandra 2003 menekankan bahwa dalam kondisi seperti ini dibutuhkan informasi yang aggreatnya luas, tepat
waktu. Hal ini sangat logis karena manajer terdesentralisasi, yang dibentuk untuk menyelesaikan dengan ketidakpastian lingkungan
membutuhkan informasi yang bermanfaat untuk mengarahkan dan memecahkan masalah, seperti dalam pembuatan anggaran
perencanaan, koordinasi, pengendalian dan pengontrolan. Budgeting tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial, sedangkan menurut Arief dan Dwi 1998 : 29, bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
anggaran memiliki kaitan dengan perilaku. Dalam menyusun anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja para manajer akan
meningkat. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa ketika suatu tujuan atau standar yang dirancang secara partisipatif disetujui,
maka para karyawan akan menginternalisasikan tujuan atau standar yang ditetapkan dan karyawan juga memiliki rasa tanggung jawab
pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut serta terlibat dalam penyusunan Milani 1975 dalam Rahayu, 1999: 124.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan motivasi manajerial pada semua
jajaran dalam suatu organisasi. Partisipasi memberikan efek yang positif pada pemikiran atau sikap karyawan, meningkatkan kualitas
atau kuantitas produksi serta menambah kerjasama antar manajer. Akan tetapi walaupun begitu, jika partisipasi diterapkan tidak tepat,
partisipasi juga dapat merugikan motivasi pekerja dan menurunkan usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Pada umumnya anggaran partisipatif diperkirakan dapat mempengaruhi moral, sikap, motivasi, kinerja dan kepuasan kerja.
Dengan penerapan partisipasi yaitu melibatkan para manajer guna penentuan target anggaran dan target sebagai dasar untuk
mengevaluasi kinerja mereka dan pemberian penghargaan maka diharapkan kinerja mereka akan menjadi lebih tinggi. Namun, hasil
penelitian ini anggaran menunjukkan tidak berpengaruh signifikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
terhadap kinerja manajerial, karena dalam penyusunan anggaran selalu melibatkan unit terkait dalam perusahaan, dan dalam realisasi
program selalu diakukan early warning system. Secara berkala unit yang membidangi anggaran selalu menginformasikan anggaran yang
telah maupun yang belum terealisasi, sehingga unit yang mempunyai anggaran mengetahui besaran anggaran maupun program yang
belum , sedang atau telah direalisasikan. Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial karena dalam perencanaan , koordinasi dan pengawasan apabila manajer
mengabaikan ruang lingkup informasi, ketepatan waktu, pengelompokan informasi, dan informasi yang memiliki sifat
penyatuan maka akan berdampak kurang baik dalam pengambilan keputusan manajerial dalam mencapai target .
Interaksi antara ketidakpastian lingkungan dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial, hal ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen bukan variabel
yang memoderasi hubungan ketidakpastian lingkungan dengan kinerja manajerial.
Interaksi antara ketidakpastian lingkungan dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial, karena dalam program manajerial faktor
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
lingkungan selalu mendapat perhatian khusus sehingga dalam pencapaian tolak ukur manajerial sedapat mungkin dihindari.
Apabila diinteraksikan antara Budgeting dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dapat disimpulkan bahwa
interaksi antara Budgeting dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial, hal ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen adalah variabel yang
memoderasi hubungan Budgeting dengan kinerja manajerial. Apabila mengabaikan karakteristik informasi system akuntansi
manajemen dalam penyusunan anggaran perusahaan, manajerial kesulitan mencapai target dalam operasional perusahaan karena
sangat tergantung pada data historis. Dalam penyusunan budget seperti alur pada bagan arus proses
gambar 1.1 bahwa penyususan anggaran memperhatikan data-data historis dan dikembangkan dengan asumsi-asumsi yang
berkembang pada saat itu maupun prediksi tahun depan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi perusahaan
berkaitan dengan kinerja manajerial, hendaknya melibatkan seluruh manajer dalam penyusunan anggaran. Selain itu, diharapkan juga
bisa memberikan sumbangan terhadap pengembangan literatur akuntansi manajemen, paling tidak hasil penelitian ini dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut pada masa mendatang.
Peneliti mengakui sejumlah keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, mungkin mempengaruhi hasil yang diperoleh. Berikut
ini keterbatasan-keterbatasan yang memiliki kemungkinan menimbulkan gangguan pada hasil penelitian ini :
1. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui kuisioner sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data
yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis. 2. Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang
dirasakan responden pada saat pengisian kuisioner tersebut akan
dapat mempengaruhi cara menjawab.
3. Karena keterbatasan waktu, penggunaan instrumen pengukuran kinerja manajerial adalah self-rating, mungkin akan menyebabkan
kecenderungan para responden mengukur kinerja mereka lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga penelitian kinerja
cenderung lebih tinggi leniency bias, karena hasil penelitian ini mungkin akan berbeda jika pengukuran kinerja dengan superior-
rating.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Analisis regresi linier berganda dengan nilai selisih mutlak dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, karena analisis
regresi linier berganda yang pertama melanggar asumsi multikolinieritas yaitu nilai VIF pada variabel locus of control dan
interaksi locus of control dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen lebih dari 10. Salah satu cara mengatasi
multikolinieritas adalah mengeluarkan variabel locus of control, sehingga dilakukan pengujian kembali tanpa mengikutsertakan
variabel locus of control. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang kedua
menyimpulkan bahwa : 1. Ketidakpastian lingkungan secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial, hal ini dikarenakan manajerial solid dalam pelaksanaan pekerjaan dan dalam
penyusunan program telah memperhitungkan faktor dinamika kerja di perusahaan serta faktor-faktor kecurangan Holistic telah
diminimalisasi untuk penerapan GCG Good Corporate Government yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responbility,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber