BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian mempergunakan data primer dengan melakukan perekaman data melalui penyusunan daftar pertanyaan kepada responden terpilih. Pertanyaan disusun berdasarkan
kebutuhan model hipotesis yang dirancang penelitian ini, karena itu daftar pertanyaan disusun atas item-item indikator yang mendukung pembentukan variabel latent penelitian ini.
Pengambilan responden terpilih dilaksanakan pada 4 lokasi penelitian terpilih, yang dilaksanakan berdasarkan karakteristik lokasi destinasi wisata, yaitu wisata pegunungan dan
wisata pantai. Pada destinasi wisata pegunungan dipilih lokasi air terjun Gitgit kecamata Sukasada kabupaten Buleleng dan desa wisata Munduk kecamatan Banjar kabupaten
Buleleng. Destinasi wisata pantai dipilih destinasi wisata air sanih kecamatan Kubutambahan
kabupaten Buleleng dan destinasi wisata Lovisa desa lovina kecamatan Banjar kabupaten Buleleng. Berdasarkan 4 pemilihan lokasi destinasi wisata dapat dipandang telah mewakili
seluruh potensi destinasi wisata berdasarkan pola karakteristik daerah wisata, yang umumnya terpolakan menjadi dua kelompok besar, yaitu wisata wilayah pegunungan dan wisata
wilayah pantai, sesuai dengan potensi destinasi yang memiliki tofografis pantai dan pegunungan.
Tabel 3.1 : Pemilihan Lokasi Penelitian No.
Nama Obyek Wisata Lokasi Penelitian
Type Wisata 1
Air Terjun Gitgit Desa Gitgit Kec. Sukasada
Wisata Pegunungan 2
Desa Wisata Munduk Desa Munduk Kec. Banjar
Wisata Pegunungan 3
Desa Wisata Lovina Desa Lovinsa Kec. Banjar
Wisata Pantai 4
Air Sanih Desa Sanih Kec. Kubutambahan
Wisata Pantai
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Obyek penelitian penelitian yang akan ditelusuri untuk mendapatkan jawaban atas tujuan penelitian yaitu mencakup dua kelompok pembentuk destinasi wisata yaitu, pertama,
adalah masyarakat lokal yang bertempat tinggal disekitar destinasi wisata. Kedua, adalah pengusaha lokal yang berada disekitar destinasi wisata yang bertindak sebagai penjual jasa
pariwisata termasuk usaha parkir, pedagang dan jasa lainnya. Sampel penelitian ditentukan dengan metode pengambilan sampel
sampling method
sebagai berikut: 1.
Sampel untuk masyarakat lokal dipilih secara
purposive
dengan memperhatikan ketokohan dari masing-masing individu sampel. Pada setiap lokasi dipilih sebanyak 10
sepuluh anggota masyarakat yang dianggap dapat mewakili masyarakat desa yang berada disekitar destinasi wisata yang bersangkutan. Individu-individu masyarakat yang
terpilih diharapkan dapat mewakili persepsi tentang potensi network sosial kemasyarakatan X3, commitment X2, kondisi infrastruktur wisata X1 serta persepsi
masyarakat tentang peran kebijakan dan layanan pemerintah terhadap pembentukan kenyamanan destinasi wisata di masing-masing lokasi wisata X4. Jumah seluruh sampel
yang diambil pada komponen masyarakat warga sekitar destinasi usaha pada 4 lokasi terpilih adalah 40 responden.
2. Sampel untuk pengusaha lokal dipilih sebanyak 10 sepuluh pengusaha lokal pada
masing-masing destinasi wisata, untuk mewakili persepsi pengusaha dalam membangun network dan pengembangan modal sosial sebagai basis kegiatan enterpreneur ang
bergerak bersama masyarakat dalam menetapkan pelayanan wisata yang berdaya saing. Keterkaitan antara kolaborasi masyarakat Y1 yang terbentuk dari partisipasi masyarakat
disekitar destinasi wisata dengan pelaku usaha Y1 akan membentuk sebuah destinasi wisata berbasis komunitas lokal CBT, dimana masyarakat umum dan pengusaha akan
menerima manfaat yang sesuai dengan peran dan kontribusi masing-masing fihak yaitu
masyarakat warga desa disekitar lokasi usaha dan pengusaha sebagai penggerak dan penyaji pelayanan wisata. Total responden yang terpilih untuk ditetapkan sebagai
responden adalah 10 x 4 lokasi = 40 responden pengusaha lokal yang berada disekitar lokasi destinasi wisata.
4.3 Definis Operasional Variabel