Instrumen Penelitian Penelitian Pengembangan Pariwisata Berbasis Kerakyatan (CBT) Bali Utara Dalam Rangka Pemerataan Pendapatan.

terselenggaranya pelayanan pariwisata yang berdaya saing. Peran kebijakan pemerintah juga dapat berdampak secara langsung kepada destinasi wisata melalui pembinaan pengusaha lokal, sehingga peluang bagi terbentuknya destinasi wisata yag berbasis komunitas CBT tidak dapat dilepaskan dari peran kebijakan pemerintah dalam ikut serta membentuk dan mempengaruhi keberadaan destinasi wisata berbasis masyarakat CBT. Notasi peran pemerintah dinayatakan sebagai latent variabel X4. Kebijakan pemerintah dipersepsikan dari pengguna layanan pemerintah terkait dengan wilayah destinasi, sehingga yang menjadi obyek peneliotian adalah masyarakat pengguna layanan publik, termasuk masyarakat umum dan pengusaha.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang dibangun untuk mendapatkan data penelitian ini direkam melalui kuesioner yang dibuat secara terpisah untuk masing-masing jenis responden. Item-item pernyataan atau pertanyaan pada kuesioner disusun berdasaran kerangka teori yang melandasi dari masing-masing variabel amatan, dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan pendapat responden yang diukur berdasaran penggunaan skala Likert berderajat 5. Berdasarkan penelitian dengan penggunaan kuesioner sebagai instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka menjadi sangat penting untuk mengukur reliabilitas dan validitas dari masing-masing item pernyataan atau pertanyaan diperiksa. Validitas suatu variabel laten akan ditentukan dengan meneliti setiap item sebagai unsur pembangun laten contruct yang bersesuaian, sedangkan reliabilitas merupakan ukuran yang menggambarkan tingkat keandalan degree of reliability sekumpulan item yang merepresentasikan variabel laten Hair et al., 2010. Sekumpulan indikatoritem dapat dianggap tingkat keandalan dipercaya apabila memi liki nilai koefisien Alpha Cronbach α – sebagai ukuran reliabilitas menunjukkan sebaran lebih besar atau sama dengan 0,7 Nunnaly, 1975. Koefisien Alpha Cronbach yang diintroduksi oleh Lee J. Cronbach pada tahun 1951 Cronbach, 2004 dapat dihitung dengan menggunakan formula berikut: Persamaan matematika diatas, k menyatakan jumlah item-item pengukur suatu laten, s i 2 menyatakan ragam variance dari item ke-i dan s t 2 menyatakan ragam dari total item untuk seluruh responden. Nilai dari koefisien Alpha Cronbach α berkisar antara 0 sampai dengan 1. Konsistensi internal dianggap memenuhi syarat apabila nilai α lebih besar atau sama dengan 0,7. Jika ukuran keandalan sekumpulan itemindikator dalam merepresentasikan sebuah variabel laten diukur melalui koefisien Alpha Cronbach, maka validitas yang merujuk kepada kemampuan sebuah indikator dalam menjelaskan suatu konsep dapat diukur dengan mengamati koefisien korelasi Pearson untuk data yang telah diskalakan ulang. Sebuah item dinyatakan valid sebagai indikator laten jika memiliki nilai koefisien korelasi sekurang- kurangnya 0,3 dan memiliki tanda sign yang sama dengan nilai koefisien korelasi lainnya. Jika sebuah item memiliki nilai koefisien korelasi yang kurang dari 0,3 tetapi memiliki tanda yang sama dengan nilai koefisien korelasi lainnya dan nilai tersebut tidak menyimpang terlalu jauh dari nilai-nilai lainnya, maka masih dianggap cukup memadai untuk dilanjutkan ke proses analisis berikutnya.

4.5 Metode Analisis Data