UPAYA PEMERATAAN KONTRIBUSI PARIWISATA PADA PEREKONOMIAN BALI

  Jur nal Riset Manajemen dan Bi snis (JRMB) Fakul tas Ekonomi UNIAT Vol.2, No.3, Oktober 2017: 347 - 352 P-ISSN 2527–7502 E-ISSN 2581-2165

  

UPAYA PEMERATAAN KONTRIBUSI PARIWISATA PADA

PEREKONOMIAN BALI 1*

  2

  3 Agni Alam Awirya , Stephanie Gunawan , & Putr iana Nur man 1-3

  Bank Indonesia Email-Kor espondensi : agni_alam@yahoo.com

  • Infor masi Ar tikel ABST RACT

  Dr aft awal: 5 Agust us 2017 This st udy aims t o anal yze t he dist r ibut ion of income fr om

  Revisi : 5 Okt ober 2017 t our ism acti vit ies i n Bali and t o i dent ify opport unit ies for mor e

  Dit er ima : 25 Okt ober 2017 equit abl e utilization. The sur vey r esult s show t hat : (1) t he

  Avail abl e online: 31 Okt ober economi c impact s of t our ism acti vities on t he Balinese economy

  2017 can be seen fr om 3 aspect s: sect or al out put increase, employment out put, and wage/ salar y out put, which si gnificantl y affect s t he performance of par ti cul ar sect or s. The t our i sm activiti es,

  Keyw or ds: air t r ansport sect or in Bali is becoming t he sect or wi th t he dist r ibuti on of income biggest incr ease i n out put and t he i ncr ease in r evenue due t o t he spending of for ei gn t ouri st s. Meanwhile, t he t r ade sect or enjoys t he highest employment absor pt i on. (2) Ther e is a gap

  Tipe Ar tikel : Point view between dist r ict s/ cities i n t he Bali r egion which is shown by t he amount of t our ism shar e in business t ur nover in Badung r egency compar ed t o ot her r egions. (3) Ther e i s still a chance of even dist ri but i on of t our ism in Bali. Effort s t o build touri st destinations i n t he per ipher al r egion can be one opt ion for effor t s t o st at e t ouri sm activit i es in Bali.

  Diter bitkan oleh Fakultas

  Peneli tian ini ber tujuan untuk menganalisi s pemer ataan

  Ekonomi Univer sitas Isl am

Att ahi riyah pendapatan hasi l kegi at an par iwisata di Bali ser ta

  mengi dentifi kasi pel uang pemanfaatan yang lebih mer ata. Hasi l sur vey menunjukkan bahwa : (1) dampak ekonomi dar i kegiatan par iwi sat a ter hadap per ekonomi an Bali dapat di lihat dar i 3 aspek, yaitu per t ambahan output sekt or al, out put ket enagaker jaan, ser ta output upah/ gaji, yang mana secar a si gnifi kan mempengar uhi kiner ja sektor t er tentu. Sektor angkutan udar a di Bali menjadi sektor dengan kenaikan output ter besar dan kenai kan pendapat an aki bat spendi ng wi sat awan mancanegar a. Sementar a itu, sektor per dagangan meni kmat i penyer apan tenaga ker ja t er tinggi. (2) Ter dapat kesenjangan antar kabupaten/ kota di wil ayah Bali yang ditunjukkan ol eh besar nya shar e par iwisata pada omset pelaku usaha di Kabupaten Badung dibandingkan w ilayah l ai nnya. (3) Masih t er dapat peluang pemer at aan par i wisata di Bali. Upaya membangun destinasi wi sat a di wi layah per ipher al dapat menjadi salah satu opsi bagi upaya memer atakan kegi at an par iwisata di Bali.

  Agni Alam Awir ya, Stephani e Gunawan, & Putr i ana Nur man. ( 2017). UPAYA

  Pedoman Sitasi : PEMERATAAN KONTRIBUSI PARIWISATA PADA PEREKONOMIAN BALI.

  Jur nal Riset Manajemen dan Bi sni s (JRMB) Fakult as Ekonomi UNI AT , 2(3), 347-352

  1. Pendahuluan

  Kont r ibusi par i wisata t er hadap pendapatan pemer int ah dapat di ur ai kan menjadi dua, yakni: kont r ibusi langsung dan tidak l angsung. Kontr ibusi langsung ber asal dar i pajak pendapatan yang di pungut dar i par a peker ja par iwi sat a dan pelaku bisni s par iwi sat a pada kawasan wisata yang di ter ima langsung oleh dinas pendapatan suatu desti nasi . Sedangkan kontr ibusi tidak langsung par iw isata ter hadap pendapatan pemer i ntah ber asal dar i pajak at au bea cukai bar ang-bar ang yang di impor t dan pajak yang dikenakan kepada wisat awan yang ber kunjung. Sumbangan sektor Pajak Hotel dan Rest or an (PHR) t er hadap total PDB nasional (Pr oduk Domesti k Br ut o) pada kuar tal III tahun 2012 adalah sebesar 13%, namun sumbangan sektor PHR di pr opinsi Bal i ter hadap PDRB pr opinsi diatas 30% pada kuar tal I.

  Sebagian besar or ang Indonesia memasuki Indonesi a melalui Bandar a Inter nasional Ngur ah Rai di Bal isebagai pulau yang pal ing populer sebagai tempat ber libur untuk tur is asing di Indonesia. Pulau ini adalah tempat ti nggal dar i sebagian besar masyar akat minor i tas Hi ndu Indonesia dan menwar kan ber bagai jeni s par iwi sata Hindu Bali yang ber kaitan dengan seni dan budaya dan juga kehi dupan malam yang semar ak ser ta wilayah pedesaan yang canti k.Tit ik kedatang kedua adalah Bandar a Inter nasional Soekar no-Hatta, ter letak dekat dengan Ibukot a Jakar ta.

  Kunjungan wisat awan mancanegar a ke Indonesi a dar i tahun 2007 – 2012 mengal ami peningkat an dar i 5,51 juta or ang pada t ahun 2007 menj adi 8,04 juta or ang pada t ahun 2012 atau meningkat sebesar 45,91% dan dar i total kunjungan yang ada, 3,87% menuju Pulau Bali.Hal i ni menunjukkan per an Bali sebagai pi ntu ut ama kunjungan wi sata ke Indonesia menjadi sangat penting. Str agei pengembangan par iwi sata Indonesia juga menempat kan Bali sebagai pintu ger bang par iwi sata dan pendukung pangan nansional .

  Namun demi kian, pengembangan par iwi sat a Bal i masih t er pusat di wil ayah Bali Selatan ter ut ama Kuta dan seki tar nya. Dat a BPS t ahun 2012 menunjukkan bahwa lebi h dar i 65% hotel ber bintang ber lokasi di Kabupaten Badung di bagian Selatan Bali. Terpusat nya kegi atan par wisat a di Bali juga menyebabkan keti dakmerataan pembangunan di Bali. Tingkat human devel opment index Kabupaten Badung dan Kota Denpasar menjadi yang ter ti nggi di Bali dengan ni lai masing- masi ng 77,26 dan 80,45 pada t ahun 2012. Oleh kar ena it u, upaya memer at akan imbal hasil dar i par iw isata di Bali menjadi t antangan bagi pengambil an kebijakan.

  Penel itian ini ber tujuan untuk menganali sis pemer ataan pendapatan hasil kegiat an par iw isata di Bali ser ta mengidenti fikasi peluang pemanfaatan yang lebih mer ata. Hasil peneliti an dihar apkan dapat menjadi masukan bagi pemangku kebijakan di Bali , dalam melakukan pengambil an keputusan pengembangan Bali di masa yang akan datang. Sel ai n i tu, penelit ian i ni juga dihar apkan dapat ber guna sebagai acuan pengembangan daer ah destinasi wisata di wil ayah lainnya yang memeil iki kesamaan kar akt er isti k seper ti di Bal i.

  2. Tinjauan Pustaka

  Masal ah pemer at aan hasil kegiatan pari wisata telah menjadi analisi s peneliti sebelumnya. Haddad et all (2011) mel akukan anali sis ter hadap adanya keti mpangan r egional pada par iwi sat a Br asi l. Hasil peneliti an menunjukkan bahwa Domest ic t ourism dapat menjadi salur an penti ng bagi alokasi sumber daya al am yang efisi en dan mengur angi kesenj angan regional . Li et al l (2016) menunjukkan bahw a pembangunan pari wisata mengur angi keti mpangan r egional di Chi na. Juan and Pi boonr ungr oj (2007) melakukan

   Studi di Bai Et hnic Vil lage yang menawar kan dest inasi wisat a

  dalam bent uk homest ay. Hasil penel itian menunjukkan bahw a Meskipun mempunyai potensi bagi peningkat an pendapatan dan penyer apan tenaga ker j a, pengembangan kawasan ter sebut justr u menimbulkan pola distr ibusi pendapatan yang membur uk.

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 347 - 352

  3. Metode Data

  Data yang di gunakan dalam anali sis peneliti an ini ber upa data pr imer dan dat a sekunder . Data pr i mer di per oleh melal ui penyebar an kuesi oner kepada r esponden. Ter dapat dua macam r esponden yaitu wisatawan mancanegar a dengan jumlah r esponden 500 r esponden dan pelaku usaha sebanyak 200 r esponden. Metode sampling yang di gunakan adalah non pr obabi listi c quot a sampli ng. Untuk r esponden pel aku usaha, pr opor si ter besar adalah r esponden dari wil ayah yang ber ada lebi h jauh dar i pusat kegiat an par iw isata seper ti Kabupaten Kar angasem ataupun Kabupaten Jembr ana. Sedangkan untuk r esponden wisatawan mancanegar a sur vei dilakukan di pi ntu keber angkatan Bandar a inter nasional Ngur a Rai Bali. Per i ode sur vei adalah bulan Juli 2012. Data sekunder ber upa hasi l publi kasi badan pemer i ntah amaupun swast a lainnya (jur nal, buletin, buku cetak dan lain sebagainya).

Alat Analisis Data

  Analisis data yang sudah didapatkan adalah mel alui dua tahapan ber ikut :

  1. Analisis kesenjangan ant ar kab/ kota. Analisi s ini dilakukan dengan menghubungkan per bedaan aktivitas usaha ser t a pr oduk pendukung par iwisata yang dihasilkan. Dengan memper hati kan per bandingan ant ar a pr efer ensi wi sman : destinasi wisata atau info dan pendapat pelaku usaha : kewilayahan.

  2. Identifikasi peluang pemanfaatan hasil par iwi sata yang (l ebih) mer ata dan kebijakan yang (dapat) dit empuh. Al ini didapat dengan membandingkan i nfo pendapat pelaku usahan dengan ket er libatan pemer int ah at au melal ui sumber ber ita l ai nnya.

  4. Hasil dan Pembahasan

  Hasil analisi s ini mengacu pada hasil kuisioner yang di sebar kan kepada wi sat awan mancanegar a dan juga pel aku usaha par iwisata. Hasil analisi s menunjukkan bahwa wisat awan mancanegar a dan pelaku usaha menyat akan bahw a wi layah Bal i Selatan masi h menjadi pusat kegiat an par iwi sat a di Bali. Namun demikian ter dapat sediki t per bedaan yait u bahw a pelaku usaha ber pendapat bahw a Kabupaten Gianyar menjadi daer ah tujuan wisat a utama setelah Kabupat en Badung dengan por si 42% dan 17% dar i total wisatawan yang dat ang, sement ar a wisataw an mancanegar a ber pendapat hanya Kabupat en Badung yang menj adi pusat kegiat an par i wisata di Bali dengan porsi mencapai 60% dar i total wisatawan.

  Hasil sur vei juga menunjukkan bahw a tempat wisata yang menjadi favori t bagi wisatawan mancanegar a adal ah pantai (dinyatakan oleh 23,19% r esponden) diikuti per belanjaaan (di nyatakan 15,08%r esponden). Wi sata budaya hanya menempati ur utan ke 5 dar i favor it wisatawan. Ber i kut adal ah gr afik hasi l anal isis kesenjangan anatar kab/ kota : hasil sur vei kepada pelaku usaha menunjukkan bahwa shar e omset tahunan yang ber hubungan dengan kegiatan usaha r ata-r at a sebesar 66%.

  Shar e ter besar adal ah pelaku usaha di Kabupaten Badung dengan shar e sebesar 86%. Hal ini menunjukkan bahw a hanya kur ang dar i 15% omzet usaha yang t idak ber asal dar i kegiatan par iw isata. Untuk wilayah yang jauh dar i pusat kegiatan par iw isata seper ti Kar angasem nilainya ber ada di bawah r ata-r ata yaitu hanya sebesar 60%. Hal ini menunjukkan bahwa ter dapat keti mpangan per ol eh hasil kegiatan par iwisata di Bali.

Gambar 1. Daerah Tujuan Utama Wisatawan Gambar 2. Kegiatan wisata dan omzet penjualan tahunan

  45 Sement ar a itu, har apan dar i pelaku usaha untuk pengambi l kebi jakan dal am upaya memer at akan hasil par iwisata ke selur uh wilayah Bali adalah sebagai ber ikut:

  Shar e Hasil Pariw isat a t hd Tot al Om zet Tahunan

  Share Hasil Kegiatan Pariw isata terhadap Omzet Penjualan Tahunan Pelaku Usaha

  Karangasem Klungkung

  Gianyar Buleleng Tabanan

  Denpasar Jem brana

  55 Badung Bangli

  60

  86

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 347 - 352

  Hasil analisi s lebi h lanjut menunjukkan bahw a t er dapat beber apa poi n utama penyebab keti mpangan wi layah akibat kegi at an di Bali yaitu :

  66

  69

  81

  70

  4. Pemanfaatan tenaga ker ja dar i daer ah yang jauh dar i pusat kegiat an par iwisata masih r endah sehingga mendor ong t ingginya penganggur an (dinyatakan 9% r esponden pelaku usaha).

  3. Kemampuan masing-masing daer ah dal am menyer ap PAD tidak sama akibat kegiat an par iwisata yang ter pusat sehi ngga ketimpangan menjadi semakin melebar (dinyat akan oleh 15% r esponden pelaku usaha).

  2. Adanya kelompok ekslusif yang meni kmati kegiatan par i wi sat a dan ber ada di wi layah ter tentu saja (dinyatakan oleh 19% r esponden pelaku usaha).

  1. Ket impangan pembangunan ol eh pengambil kebijakan di Bal i yang mengut amakan wilayah Bali bagian Selatan saja (dinyatakan 51% responden pelaku usaha).

  64

  1. Membuka lapangan peker jaan khususnya di wil ayah yang jauh dar i pusat kegiat an par i wisat a di Bali bagian Selatan (dinyatakan 29% r esponden pel aku usaha).

  2. Meningkat kan sosial isasi dan pr omosi wisata khususnya par iwi sat a di daer ah pher iper al sehingga meningkat kan kunjungan wisataw an ke daer ah ter sebut. Pr omosi juga t er masuk upaya memper kenalkan pr oduk lokal daer ah yang ber tipe pr oduk labor i ntensif sehi ngga menodor ong penyer apan tenaga ker ja (dinyatakan 24% responden pelaku usaha).

  3. Penyeimbangan pembangunan infr astr uktur dan sar ana yang ber hubungan dengan akses ke destinasi wisata, dan sar ana pendukung kegiat an par i wisata di wi layah pher i per al (dinyat akan oleh 22% r esponden pelaku usaha).

  4. Memper mudah bi r okr asi pendi r ian usaha di wilayah pher iper al khususnya usaha industr y par iwisata yang r amah li ngkungan dan tetap memper tahankan kelestar ian budaya l okal. Selain i tu juga didukung ol eh pengembangan usaha kecil menengah dengan bantuan kr edit pr ogr am. (dinyat akan 16% r esponden pelaku usaha).

  5. Keter batasan

Peneliti an i ni hanya dil akukan pada satu wi layah penelit ian yaitu pr ovi nsi Bali sehi ngga

gener alisasi hasil untuk pr ovinsi l ai n per lu dil akukan secar a hat i-hat i mengi ngat adanya per bedaan

kondi si ekonomi dan objek wisat a di masing-masi ng daer ah. Penel itian mendat ang per lu

melakukan kajian li ntas pr ovi nsi untuk memper oleh gambar an yang lebi h luas mengenai dampak

par iw isata ter hadap per ekonomi an wilayah.

  6. Kesimpulan

  Kesimpul an dar i hasil penel itian mengenai pemer at aan distr ibusi hasil par iwi sata studi kasus pr ovinsi Bali adalah sebagai ber ikut : Dampak ekonomi dar i kegi at an pari wisata t er hadap per ekonomi an Bali dapat di lihat dar i 3 aspek, yaitu per tambahan output sektor al , out put ketenagaker jaan, ser ta output upah/ gaji, yang mana secar a si gnifikan mempengar uhi kiner ja sektor t er t entu. Sektor angkutan udar a di Bali menjadi sektor dengan kenaikan out put ter besar dan kenaikan pendapatan aki bat spending wisatawan mancanegar a. Sementar a itu, sektor per dagangan meni kmati penyer apan tenaga ker j a ter tinggi . Selanjutnya, ter dapat kesenjangan antar kabupaten/ kot a di wi layah Bali yang di tunjukkan oleh besar nya shar e par iwisata pada omset pelaku usaha di Kabupat en Badung di bandi ngkan wil ayah l ai nnya. Masih ter dapat peluang pemer ataan par i wisat a di Bal i. Upaya membangun destinasi wisata di wil ayah per ipher al dapat menjadi salah satu opsi bagi upaya memer atakan kegiat an par iwi sat a di Bal i.

  Ber dasar kan kesimpul an i ni, maka beber apa sar an yang diajukan antar a lain: (1) Membuka banyak peluang usaha (lapangan ker ja) yang menghimpun l ebih banyak tenaga ker ja lokal (khususnya Bal i). (2) Memper luas pengembangan daer ah wi sat a (l ai n) yang selama i ni belum ‘ter gar ap’ secar a baik. (3) Melakukan pr omosi yang lebih gencar dan t indakan nyata, seper ti ‘mengar ahkan’ kunjungan ( khususnya pada event-event i nter nasional) pada daer ah tujuan wisat a bar u (mi sal nya : Desa Wisata). (4) Mengedepankan sert a menginovasikan kar ya-kar ya l okal, seper ti member dayakan seni man lokal , memasar kan pr oduk lokal, ser ta mengembangkan binaan-binaan UMKM unggul an di daer ah masing-masi ng. (5) Mengal okasikan/ menyalur kan bantuan kr edit pr ogr am maupun CSR yang lebih tepat sasar an dan mendor ong pengembangan pr oduk lokal.

Daftar Pustaka

  Awi r ya, Agni Alam. 2009. Peningkatan Ekonomi Bali mel al ui Pengembangan Par i wisata. Jur nal Ekonomi dan Pembangunan. LI PI. Vol . XVII(1) Haddad EA, Por sse AA and Rabahy WA (2013) Domest ic tour i sm and r egional inequal ity in Br azil.

  Tour ism Economics: t he Busi ness and Fi nance of Tour ism and Recr eation 19(1): 173– 186.

  Volume 2, No 3, Oktober 2017: 347 - 352

  Juan, H. and Piboonr ungr oj, P. 2007. Tour ism Devel opment : A Case study of Homestay Ser vice (Nongjiale) in Bai Et hnic Vill age. In: Kaosa-ard, M. ed. Mekong Tour ism: Blessing for Al l?, Bangkok: White Lotus. pp. 138-166

  Li , Hengyun; Jason Li Chen; Gang Li and Car ey Goh (2016) Tour ism and r egi onal i ncome inequality: Evidence fr om China: Annals of Tour ism Resear ch 5881–99.