BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Fondasi Ekonomi Kerakyatan Social Capital
Community-based tourism adalah sebuah tatanan industri pariwisata masyarakat berbasis masyarakat, dimana masyarakat lokal bertindak sebagai owner Cavaye, 2000.
Model bisnis pariwisata berbentuk CBT tersebut hanya akan bisa diwujudkan jika pada masyarakat lokal bersangkutan memiliki fondasi social capital yang kuat Aref dan Redzuan,
2009. S.C. Narayan 2005 menggambarkan social capital sebagai komponen yang
terbentuk dari sejumlah prilaku yang terdapat pada struktur kemasyarakatan, seperti kebutuhan hidup berkelompok, keseragaman cara pandang masyarakat yang melahirkan
aturan tertulis atau tidak tertulis yang disefakati sebagai aturan yang mengikat masyarakat, pola prilaku sosial kemasyarakatan yang mengutamakan kepentingan organisasi sosial dan
kebersamaan togetherness, kebutuhan untuk hidup bersosialisasi dalam jaringan komunikasi dalam cara pandang tertentu, membangun jaringan komunikasi dalam pelbagai kepentingan,
prilaku dan cara pandang untuk mendahuukan kepentingan orang lain, sehingga dapat menjadi balas jasa atas perbuatan baik kepada sesama dimasa depan, serta adanya kebutuhan
untuk membangun fondasi kepercayaan trust dengan keberadaan pimpinan kelompok sebagai panutan. Lihat Gambar 1.1.
Bentuk sosial capital dalam kebersamaan better together tercermin dari prilaku kesetaraan dalam proses pengambilan keputusan organisasi. Pada fondasi dimana social
capital memegang peranan penting, maka partisipasi dalam kegiatan pengambilan komunitas dilaksanakan atas upaya mewujudkan kepentingan bersama.
Trust adalah komponen social capital berikutnya yang akan menjadi bagi terwujudnya industri paruwusata berbasis masyarakat, termasuk terkondisikannya trust dalam membangun
komunikasi antar tetangga, antar anggota masyarakat dengan pimpinan kelompok, pimpinan pemerintahan serta komunitas lainnya.
Kesediaan untuk berbuat dan menolong anggota kelompok lain yang sedang memerlukan bantuan, adalah bentuk kebersamaan togethesness yang berpotensi menjadi
kekuatan baru dalam suatu aktivitas bisnis, karena akan membentuk kekuatan kolaborasi.
Gambar 1.2
Komponen Pembentuk Social Capital
UNEP 2002 merekomendasikan peranan pemerintah dan komponen aliansi non pemerintah untuk membangun capacity building masyarakat lokal dalam mewujudkan
kondisi yang memungkinkan terbentuknya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan yang lebih luas. S.C. Nayaran 2005 melihat pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan kebersamaan dapat ditelusuri melalui dua penentu pembentukan social capital
yang kuat pada masyarakat lokal, yaitu melalui bentuk penyeragaman komunikasi, penyamaan cara pandang dan tujuan organisasi bersama, serta upaya pemberdayaan
9empowerment melalui peranan dan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan dan membangkitkan social capital sebagai cara dalam mencapai tujuan akhir bersama.
Gambar 1.3
Peranan Pemerintah Dalam pembentukan Modal Sosial
2.2 Komunitas Industri Berbasis Masyarakat CBT.