29
meneliti tentang Bantuan Siswa Miskin BSM tetapi perbedaannya penelitian ini lebih fokus pada aspek penggunaan Bantuan Siswa Miskin BSM. Kemudian
berbeda pula orientasinya, untuk kedua penelitian di atas berorientasi pada SMPMTs sedangkan penelitian ini berorientasi pada SMA dan SMK. Berbeda
pula responden, waktu, tempat penelitiannya, dan teknis analisis data yaitu menggunakan deskriptif statistika.
C. Kerangka Berfikir
Pendidikan sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan harus terus menerus diperbaiki. Namun, sampai dengan saat ini masih
banyak orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan bermutu. Tantangan mahalnya biaya pendidikan menyebabkan belum
adanya pemerataan kesempatan pendidikan, rendahnya kualitas pendidikan maupun terbatasnya anggaran yang tersedia untuk penyelenggaraan pendidikan.
Terkait dengan terbatasnya anggaran pendidikan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak BBM yang diikuti dengan turunnya nilai tukar rupiah US dolar
menimbulkan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan dan kesehatan. Permasalahan tersebut secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh negatif terhadap kemampuan masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan. Akan tetapi Pemerintah memiliki berbagai program pendidikan, yaitu
Bantuan Operasional Sekolah BOS dan Bantuan Siswa Miskin BSM. Bantuan Siswa Miskin BSM adalah bantuan yang diberikan kepada
siswa dari keluarga kurang mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya sehingga dapat mengurangi jumlah siswa putus sekolah akibat
30
masalah biaya pendidikan. Bantuan Siswa Miskin BSM diberikan bagi siswa SDMI, SMPMTs, SMASMKMA, bahkan perguruan tinggi diIndonesia yang
masuk dalam target pemberian bantuan. Diantaranya sekolah yang memiliki siswa Bantuan Siswa Miskin BSM adalah SMA N 1 Candiroto, SMA N 3
Temanggung, SMK N 1 Jumo, dan SMK swadaya, yaitu sebanyak 180 siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa besar alokasi dan belanja apa saja
yang di belanjakan siswa yang pembiayaannya bersumber dari dana BSM, peneliti meneliti Penggunaan Dana Bantuan Siswa Miskin BSM oleh siswa SMA dan
SMK di Kabupaten temanggung. Dengan begitu berikut diagram yang menggambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini:
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia
Belum meratanya kualitas pendidikan antara pendidikan di kota dengan di daerah
pinggiran
Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk penyelenggaraan pendidikan
Dilihat dari DIPA Kemendikbud dan Kemenag jumlah penerima manfaat
program BSM semakin meningkat
Terdapat ketidaksesuaian antara kondisi ekonomi yang menjadi syarat utama
penerimaan bantuan BSM dengan gaya hidup sehari-hari siswa penerima bantuan
BSM
M A
S A
L A
H
Kebijakan Pemerintah Dalam
Program Beasiswa
Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1
Permen No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
bagian kelima, Pasal 27
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini di sajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto, 2006: 12 yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
disebutkan, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur alokasi dan penggunaan dana BSM di SMA dan SMK Kabupaten Temanggung.
Metode penelitian merupakan cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang empiris dengan menggunakan alat pengumpul data.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai penggunaan dana
bantuan siswa miskin pada siswa SMA dan SMK yang menerima BSM di Kabupaten Temanggung. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survey . Menurut Sugiyono 2003: 7, “Survey pada umumnya dilakukan
untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam”. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud memperoleh fakta-fakta dari
penerima bantuan siswa miskin dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tentang penggunaan bantuan siswa miskin untuk kemudian di interpretasikan dan