Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

36 penggunaan dana Bantuan Siswa Miskin oleh siswa SMA dan SMK di Kabupaten Temanggung. 3. Metode Wawancara Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data pewawancara dengan sumber data atau responden I Made Wirartha 2006: 36. Wawancara dalam penelitian ini mengacu pada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan alokasi dan penggunaan dana BSM oleh siswa SMA dan SMA. Wawancara yang dilakukan menggunakan wawancara semi terstruktur, hal ini dilakukan untuk mengklarifikasi isian angket. Wawancara semi terstruktur menurut Sugiono 2012: 73-74 di dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan bantuan pedoman wawancara untuk memudahkan dan memfokuskan pertanyaan yang akan diutarakan.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Riduwan 2006: 78 instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Sementara itu menurut Suharsimi Arikunto 2005: 101 instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti, dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Variasi instrumen adalah angket, ceklist atau 37 daftar centang, pedoman wawancara pedoman pengamatan Suharsimi Arikunto 2007: 136. Dalam mendukung proses pengumpulan data dan memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan instrumen berupa angket untuk menggali data yaitu berupa pertanyaan terbuka. Instrumen pertanyaan padaangket antara lain berisi tentang besaran penggunaan dana BSM pada keperluan-keperluan siswa. Guna penyusunan penelitian khususnya untuk membatasi komponen- komponen belanja, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui item-item belanja mana saja yang pembiayaannya menggunakan dana Bantuan Siswa Miskin BSM. Adapun jumlah kuesioner yang dibagi oleh peneliti sejumlah 65 angket. Dari sejumlah 65 responden didapat hasil sebagai berikut: 37 siswa memilih menggunakan dana BSM untuk biaya sekolah SPP, 16 siswa memilih menggunakan dana BSM untuk biaya praktekmagang, 13 siswa memilih menggunakan dana BSM untuktransportasi, 10 siswa memilih menggunakan dana BSM untuk kebutuhan sekolah seperti buku dan alat tulis dan 3 anak memilih menggunakan dana BSM untuk seragam sekolah. Dilihat dari hasil studi pendahuluan diatas peneliti memfokuskan pada penggunaan dana BSM untuk biaya sekolah SPP, transportasi, praktikummagang, seragam sekolah,buku dan alat tulis yang nantinya sebagai penelitian yang lebih lanjut. Item-item tersebut juga relevan dengan Petunjuk Teknis Juknis BSM dana BSM digunakan untuk 1 pembelian perlengkapan siswa misalnya buku pelajaran, alat tulis, sepatu dan tas; 2 biaya tranportasi siswa ke sekolah; 3 Uang saku untuk siswa sekolah. 38

G. Teknik Analisis Data