Faktor Resiko Cedera Hamstring

55 manfaat yang dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri dengan manaikkan ambang nyeri pada penderita OA lutut. Sedangkan penelitian menggunakan modalitas terapi dingin telah dilakukan oleh Sri Wahyudati di RS Dr. Kariadi dan memberikan hasil pengurangan nyeri pada pasien OA secara bermakna. C. Kerangka Berfikir Penggunaan terapi dalam dunia pengobatan sudah ada sejak zaman dahulu seperti pengobatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan herbal dari negeri Cina maupun Yunani kuno dan kini semakin berkembang dengan menggunakan energi alam baik berupa cahaya, suhu, dan air yang dioalah menjadi suatu perkembangan yang sudah modern. Salah satu jenis terapi yang sudah dikenal dalam kalangan masyarakat baik dalam dunia pengobatan dan dunia olahraga yakni terapi menggunakan panas dan dingin. Keduanya merupakan terapi yang unik karena dalam perkembangannya yang sudah lama yakni 370-470 SM dan sekarang berkembang menjadi metode yang sudah diaplikasikan dalam dunia pengobatan Leonardo Galiuto, 2016: 1. Menurut Scott F. Nadler, DO, FACSM, Kurt Weingand, Ph.D, DUM, and Roger Kruse, MD. dalam jurnalnya yang berjudul “The Physiologic Basic and Clinical Application of Cryotherapy and Thermotherapy for the Pain Practitioner ” mengungkapkan bahwa, terapi panas berfungsi untuk meningkatkan aliran pembuluh darah, meningkatkan suhu jaringan otot, meregangkan jaringan, serta dapat digunakan pada proses penyembuhan cedera. Sedangkan terapi dingin digunakan untuk menurunkan suhu panas 56 ketika mengalami pembengkakan, mengurangi nyeri, mengurangi spasme, serta dapat mengembalikan kerja metabolisme jaringan otot yang di ungkapkan oleh Seperti yang diungkapkan oleh Penny Simpin, dkk, 2007: 164. Kedua terapi ini merupakan salah satu ilmu pengetahuan terapan yang termasuk ke dalam bidang terapi dan rehabilitasi, pengobatan, dan sport medicine , yang bermanfaat untuk membantu penyembuhan setelah penanganan medis maupun sebelum penanganan medis sebagai salah satu perawatan tubuh dalam cedera, salah satunya yaitu cedera yang terjadi pada otot hamstring. Menurut Agus Suryadi Wibawa dan Qorie Fujiatma J., 2011: 6 cedera otot hamstring dapat berupa tertarik, robek sebagian atau robek seluruhnya. Kebanyakan cedera hamstring timbul pada bagian yang tebal dari otot atau tempat dimana serat otot menyatu dengan tendon. Pada kebanyakan cedera hamstring berat, tendonnya robek secara keseluruhan dan terpisah dari tulang. Melihat dari uraian diatas, maka mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang mengalami cedera otot hamstring perlu diminimalisir dengan pemberian terapi panas dan terapi dingin sebagai upaya pemulihan dan perawatan yang baik pada cedera. Adapun kerangka berpikir digambarkan seperti berikut ini.