Uji Normalitas Pengujian Persyaratan Analisis

77 diterima. Hasil uji hipotesis secara keseluruhan dirangkum dan disajikan pada tabel 14 berikut ini: Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Paired t test Kelompok Terapi Panas Variabel yang Diuji p sig. Keterangan Terapi Panas 0,009 Signifikan Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai p sig. sebesar 0,009. Ternyata p0,0090,05; dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima; sehingga dapat disimpulkan terapi panas efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa.

2. Hipotesis II: Terapi Dingin Efektif Menangani Cedera Otot Hamstring

Untuk membuat keputusan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka didefinisikan sebagai berikut: H : terapi dingin tidak efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa , H a : terapi dingin efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan cara membandingkan nila probabilitas p dengan α = 5. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: 1 apabila p 0,05 maka H diterima dan H a ditolak; 2 apabila p 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Hasil uji hipotesis secara keseluruhan dirangkum dan disajikan pada tabel 15 berikut ini: Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Paired t test Kelompok Terapi Dingin Variabel yang Diuji p sig. Keterangan Terapi Dingin 0,001 Signifikan 78 Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai p sig. sebesar 0,001. Ternyata p0,0010,05; dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima; sehingga dapat disimpulkan terapi dingin efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa.

3. Hipotesis III: Terapi Panas Dingin Efektif Menangani Cedera Otot

Hamstring Untuk membuat keputusan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka didefinisikan sebagai berikut: H : terapi panas dingin tidak efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa , H a : terapi panas dingin efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan cara membandingkan nila probabilitas p dengan α = 5. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: 1 apabila p 0,05 maka H diterima dan H a ditolak; 2 apabila p 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Hasil uji hipotesis secara keseluruhan dirangkum dan disajikan pada tabel 16 berikut ini: Tabel 16. Ringkasan Hasil Uji Paired t test Kelompok Kombinasi Terapi Panas dan Dingin Variabel yang Diuji p sig. Keterangan Terapi Panas Dingin 0,000 Signifikan Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai p sig. sebesar 0,000. Ternyata p0,0000,05; dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima; 79 sehingga dapat disimpulkan terapi panas dingin efektif menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa.

4. Hipotesis IV: Terdapat Perbedaan Efektifitas pada Terapi Panas,

Terapi Dingin, dan Terapi Panas Dingin Menangani Cedera Otot Hamstring Setelah diketahui efektifitas masing-masing treatment terhadap nyeri cedera otot hamstring, maka dilanjutkan uji Anova untuk membandingkan antara ketiga perlakuan yaitu terapi panas, terapi dingin, dan terapi panas dingin apakah terdapat perbedaan mean atau efektivitas yang signifikan atau tidak. Untuk membuat keputusan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka didefinisikan sebagai berikut: H : tidak terdapat perbedaan mean yang signifikan antara terapi panas, terapi dingin dan terapi panas dingin dalam menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa, H a : terdapat perbedaan mean yang signifikan antara terapi panas, terapi dingin dan terapi panas dingin dalam menangani cedera otot hamstring pada mahasiswa. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis dengan cara membandingkan nilai probabilitas p dengan α = 5. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut: 1 apabila p 0,05 maka H diterima dan H a ditolak; 2 apabila p 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Hasil uji hipotesis secara keseluruhan dirangkum dan disajikan pada tabel 17 berikut ini: