Desain penelitian Waktu dan tempat penelitian Populasi dan Sample terjangkau Besar Sampel Kriteria yang dimasukkan Inklusi Kriteria yang dikeluarkan Eksklusi Bahan dan Prosedur Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Desain penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara potong lintang Cross sectional study dan merupakan suatu uji diagnostik. Penelitian akan dilaksanakan setelah mendapat clearance dari Komite Etik.

4.3. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan mulai Juli 2011 sd Januari 2012, di Ruang Rawat Inap dan Poli Penyakit Dalam RS H.Adam Malik Medan serta di beberapa klinik gastroenterolog di Medan.

4.3. Populasi dan Sample terjangkau

Populasi adalah semua penderita Hepatitis B kronik. Sampel adalah semua populasi penderita Hepatitis B kronik yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan dan beberapa klinik gastroenterolog di Medan.

4.4. Besar Sampel

Rumus perhitungan besar sample untuk penelitian uji hipotesis: Data proporsi; Uji hipotesis satu populasi: Universitas Sumatera Utara n = besar sample minimum Z1- α2 = nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu Z1- β = nilai distribusi normal baku tabel Z pada β tertentu P0 = proporsi di populasi Pa = Perkiraan proporsi di populasi Pa-P0 = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi P0= 0,36 Pa-P0= 0,25 Perkiraan besar sampel minimal 39 orang Z α= 1,96  α=0,05 Z β= 1,282  β=0,10

4.5. Kriteria yang dimasukkan Inklusi

Penderita penyakit hati kronik yang disebabkan oleh virus hepatitis B dengan viral marker +, baik wanita maupun pria berusia 18 tahun ke atas dan bersedia ikut dalam penelitian.

4.6. Kriteria yang dikeluarkan Eksklusi

Koinfeksi dengan HIV atau HCV, konsumsi alkohol 30 ghari, penyebab lain penyakit hati kronik, sirosis hepatis stadium decompensata dan pasien dengan gagal ginjal.

4.7. Bahan dan Prosedur Penelitian

Pemeriksaan sampel darah pada seluruh pasien akan dilaksanakan di laboratorium PRODIA. Universitas Sumatera Utara 4.7.1. Pemeriksaan trombosit a. Sampel yang diperlukan darah EDTA atau darah kapiler b. Isi pipet dengan darah sampai garis 0,5 bila diketahui trombositopenia diisi sampai garis I c. Sambil menahan dengan ujung jari, isi pipet dengan Rees Ecker sampai garis 101, kemudian letakkan horizontal d. Sambil menekan kedua ujung pipet, pipet digoyang selama 3 - menit e. Isi kamar yang twelah ditutup dengan larutan tersebut setelah terlebih dahulu membuang 3 tetes pertama larutan tersebut. f. Biarkan kamar hitung selama 2 menit, kemudian trombosit dihitung dibawah mikroskop dengan pembesaran 40x. Bidang yang dihitung adalah semua bidang kecil sebanyak 25 buah E. Perhitungan trombosit n x 10 x 200mm3 4.7.2. Albumin Sampel darah diambil untuk tes ini, yang dimana akan dimasukkan ke dalam sentrifuge sehingga akan memisahkan bagian cairan darah dari sel-sel darah. 4.7.3. GGT Gamma-Glutamyl Transferase Bahan : Serum darah Alat yang digunakan : Kinetic assay Substrat: gamma-L-glutamyl-p-nitroanilide dan glycylglycine 1. gamma-L-glutamyl-p-nitroanilide dan glycylglycine sebagai substrat untuk formasi GGT enzimatik dari p-nitroaniline. 2. Substrat direaksikan dengan serum GGT selama lebih kurang 10 menit. Universitas Sumatera Utara 3. p-nitroaniline yang terproduksi dari reaksi ini kemudian diukur dengan spectrophotometrical dalam jarak panjang gelombang 405-410 nm. 4. Persentase formasi p-nitroaniline adalah proposional dengan aktivitas GGT. Oleh sebab itu, konversi p-nitroaniline yang tinggi merupakan indikatif tingginya konsentrasi GGT dalam serum. 4.7.4. AST Bahan : Serum plasma heparin EDTA Alat yang digunakan : Spektrofometer Dengan start reagent 5. Serum plasma 100 uL 6. Larutan Reagent 1000 uL 7. Campur, sesudah 1 menit tambahkan : Start reagent 250 uL 8. Campurkan dan sesudah 1 menit ukur penurunan absorbsi setiap menit selama 3 menit. 9. Perhitungan : Aktivitas enzym = Δ Amin x F IU F: 2143 4.7.5. Pemeriksaan Fibroscan a. Lobus kanan dari liver dinilai melalui bidang intercostal sementara pasien berbaring dalam posisi terlentang dengan lengan kanan pada abduksi maksimum. b. Operator menempatkan tranluser ke kulit, yang telah diberi dengan gel.Dibantu dengan isyarat waktu ultrasound dan pencitraan mode-A. Universitas Sumatera Utara c. Operator menempatkan satu posisi liver pada ketebalan setidaknya 60 mm dan menekan tombol akuisisi setelah area pengukuran ditentukan dengan tepat. Kedalaman pengukuran adalah antara 25 dan 65 mm. 4.7.6. Simpler score S index S index = PLT x ALB 2 1000 x GGT Unit dalam formula: GGT, IUL; PLT, 10 9 L; ALB, gL.

4.8. Analisa Statistik