68
mereka mengidentikkan bahwa orang miskin adalah mereka yang masih terlilit dengan hutang.
Karena berhutang merupakan solusi kunci yang sering di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya perempuan akan sulit untuk
keluar dari lingkaran hutang tersebut. Untuk dapat membayar hutang, selain membayar menggunakan penghasilan yang di peroleh, biasanya mereka
akan berhutang lagi agar dapat membayar hutang yang sebelumnya. Untuk dapat berhutang, perempuan menggunakan modal sosial yang
dimilikinya, sehingga orang lain mempercayainya dan mau untuk menolongnya dengan memberi hutangan.solusi yang dilakukan oleh
perempuan untuk dapat membayar hutang, juga menggunakan modal sosial di samping ia menggunakan modal fiansial yang mereka miliki. Perempuan
masih mengandalkan modal sosial untuk membayar hutang karena, kecilnya modal finansial yang di miliki, membuatnya masih harus berhutang lagi
dengan orang lain untuk membayar hutang yang sebelumnya. Dari jenis-jenis kebutuhan yang menjadi priotitas menurut perempuan
ternyata terdapat ketidak sesuaian jika di bandingkan dengan indikator kemiskinan menurut BPS. Untuk mengentaskan peroalan kemiskinan yang dihadapi rumah
tangganya, perempuan hanya perlu memenuhi kebutuhan pokok rumah tangganya saja, sehingga ia akan dapat tetap untuk
survive
bertahan hidup.
6.2 Perempuan Dalam Menjalankan Strategi
Sustainable Livelihood
Jika melihat posisi perempuan dalam peningkatan kerja untuk menopang keberlanjutan kehidupan rumah tangga mereka, sangatlah banyak jenis kebutuhan
yang harus dipenuhi. Dengan demikan untuk menilai peran dan kinerja perempuan dalam rangka mempertahankan keberlanjutan rumah tangganya, dapat di lihat
menggunakan strategi
sustainable livelihood.
Dengan menggunakan pendekatan ini, tidak hanya melihat pada tingkat pendapatan dan pekerjaan dari perempuan
saja, tapi juga melihat seperti apa prioritas kebutuhan hidup menurut perempuan dan usaha-usaha apa saja yang di lakukan oleh perempuan untuk memenuhi
prioritas kebutuhan tersebut.
69
Banyaknya kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam kehidupan rumah tangga, dapat memicu seorang perempuan mengambil peran untuk meningkatkan
tenaga kerjanya diluar rumah untuk menopang kebutuhan hidup mereka. Strategi nafkah yang diterapkan oleh rumah tangga miskin yang ada di Kelurahan
Kumpulrejo, Kota Salatiga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu strategi ekonomi dan strategi sosial. Strategi ekonomi yang digunakan berupa optimalisasi
tenaga kerja rumah tangga. Sedangkan strategi sosial berupa pemanfaatan lembaga kesejahteraan lokal dan jejaring sosial.
a. Strategi Ekonomi
Salah satu temuan dari peneliti dilapangan bahwa strategi ekonomi yang dijalankan dari perempuan sesuai konteks kehidupan yang ditemui pada
Kelurahan Kumpulrejo, Kota Salatiga ini bahwa dengan mengandalkan pertanian lahan kering sebagai alternatif penghemat biaya belanjaan untuk pemenuhan
kebutuhan akan biaya makan sehari-hari. Sudah tentunya pada pertanian lahan kering di Kumpulrejo cenderung kurang intensif sehingga kebutuhan tenaga kerja
relatif rendah, karena hasil dari lahan kering itu untuk dikonsumsi bukan untuk dijual.
Strategi ekonomi yang dijalankan oleh perempuan dalam rumah tangga miskin yang ada di Kelurahan Kumpulrejo dapat dilihat dalam table berikut ini:
70
Tabel 6.1 Strategi Ekonomi Rumah Tangga Miskin di Kelurahan Kumpulrejo
Strategi Ekonomi Kegiatan
Pelaku
Optimalisasi tenaga kerja dalam rumah tangga
Terlibat dalam pemanfaatan lahan
pertanian dan perkebunan.
Terlibat dalam berbagai macam jenis pekerjaan
di luar rumah. Perempuan
Meng-
gadoh
hewan Terlibat
dalam pemeliharaan
dan perawatan hewan ternak
Perempuan
Sumber: Data Primer Dari tabel 6.1 dapat dilihat situasi peran dan kinerja perempuan menjadi
hal yang penting dalam menopang kebutuhan hidup mereka. Tidak menjadi batasan bagi setiap kegiatan ekonomi dapat dilakukan oleh kaum pria saja, tetapi
bisa dilakukan oleh kaum perempuan juga untuk dapat menunjang taraf hidup mereka.
b. Strategi Sosial