63
BAB VI STRATEGI PEREMPUAN UNTUK BERTAHAN HIDUP
6.1 Perempuan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Hidup
Posisi perempuan menjadi bagian yang terpenting dalam pemenuhan kebutuhan hidup dalam rumah tangga, kebutuhan hidup akan sangat bervariasi
dalam konteks kehidupan dari setiap keluarga tertentu. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari peneliti bahwa hasil temuan dilapangan sangat beragam
jenis kebutuhan hidup yang diprioritaskan dalam rumah tangga, hal tersebut dapat ditunjukan dalam gambar berikut ini:
Gambar 6.1 Jenis Kebutuhan Hidup
Sumber: hasil wawancara, diolah 2015
Jika di lihat dari skor yang ada, jenis kebutuhan hidup yang tertera dalam gambar 6.1 dapat di kelompokkan menjadi kebutuhan yang menjadi prioritas dan
yang tidak menjadi prioritas. Kebutuhuan yang menjadi prioritas yaitu kebutuhan untuk makan sehari-hari, dan biaya sekolah anak bagi keluarga yang masih
2 4
6 8
8 6
3 3
2 1
1 1
JENIS KEBUTUHAN HIDUP
64
memiliki anak usia sekolah. Sedangkan kebutuhan yang tidak menjadi prioritas, namun juga penting untuk di penuhi yaitu biaya listrik, biaya pirukunan, tempat
tinggal, kebutuhan air bersih, dan membayar hutang.
a. Makan
Kebutuhan makan merupakan kebutuhan yang menjadi prioritas untuk di penuhi dalam perspektif perempuan. Delapan dari sembilan narasumber
yang telah di wawancarai oleh peneliti mengatakan bahwa kebutuhan pangan merupakan kebutuhan yang pertama kali di ucapkan oleh
narasumber perempuan baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja di luar rumah sebelum menyebutkan kebutuhan rumah tangga yang lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, dan para perempuan memiliki kendala dalam proses
pemenuhannya. Untuk mengatasi kendala yang di hadapi perempuan dalam pemenuhan
kebutuhan akan pangan, ada banyak upaya yang dilakukan oleh para perempuan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya-upaya yang
dilakukan oleh perempuan antara lain: Bagi rumah tangga yang memiliki kebun maupun yang masih
memiliki sedikit lahan di pekarangan rumah, biasanya di manfaatkan oleh para perempuan untuk menanam sayur-
sayuran, cabai, dan umbi-umbian, sehingga dapat di masak untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya. Dengan
adanya hasil dari kebun ini ternyata cukup membantu bagi para perempuan dalam menghemat pengeluaran untuk belanja,
karena tidak harus membeli sayur, cabai maupun umbi-umbian, melainkan bisa di gunakan untuk membeli kebutuhan yang
lainnya. Bagi rumah tangga yang tidak memiliki kebun maupun sisa
lahan di pekarangan rumahnya, biasanya ia memenuhi kebutuhan makannya dengan cara berhutang pada tukang sayur,
meminta hasil kebun tetangga untuk di masak, mengandalkan
65
bantuan beras raskin dari pemerintah dan dengan cara makan seadanya. Makan seadanya yang di maksud adalah makan
dengan nasi dengan sayur seadanya tanpa lauk pauk, bahkan hanya dengan nasi dan garam saja.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh para perempuan dalam memenuhi kebutuhan akan pangan merupakan bentuk dari pemanfaatan modal sosial,
modal alamiah, dan modal fisik yang dimilikinya. Dengan mengandalkan hasil bumi, baik yang berasal dari kebun maupun pekarangan rumah,
sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan akan pangan merupakan bentuk dari pemanfaatan modal fisik dan modal alamiah yang ada di Keluarahan
Kumpulrejo. Sedangkan bagi perempuan yang tidak memiliki lahan untuk dapat ditanami hasil bumi, mereka menggunakan modal sosial yang di
milikinya berupa jejaring yang baik dengan tetangga di sekitar tempat tinggalnya, khususnya dengan tetangga yang memiliki lahan berkebunan,
sehingga mereka dapat meminta hasil kebun dari tetangganya tersebut.
b. Biaya sekolah anak