66
tersebut masih belum membantu masyarakat miskin itu sendiri. Bantuan yang di berikan pemerintah hanya sebatas beasiswa uang SPP hingga
tingkat SMP saja, padahal kebutuhan untuk pendidikan tidak hanya sebatas itu melainkan juga pada biaya transportasi, membeli buku, seragam sekolah,
dan sepatu. Dengan banyaknya biaya pendidikan yang harus dipenuhi tersebut,
solusi-solusi yang biasanya di gunakan khususnya bagi para perempuan adalah dengan menyisihkan penghasilan yang di peroleh untuk biaya
sekolah, jika hal tersebut masih belum mencukupi biasanya mereka akan mendaftarkan anaknya untuk memperoleh beasiswa lagi dari berbagai pihak
mulai dari pemerintah, hingga ke lembaga-lembaga keagamaan. Dengan menggunakan modal manusia, modal finansial dan juga modal
sosial yang dimilikinya, perempuan berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan anak. Modal manusia yang dimaksudkan adalah
kemampuan dari perempuan untuk bekerja dan menghasilkan modal finansial uang untuk dapat membayar biaya sekolah anaknya. Sedangkan
modal sosial yang di gunakan oleh perempuan untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan ankanya terlihat dari usaha-usaha yang dilakukan untuk
mencari beasiswa bagi anaknya.
c. Membayar uang
pirukunan.
Bagi sebagai masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan, nilai-nilai kekeluargaan antar masyarakat masih sangat erat hingga saat ini. Untuk itu,
uang
pirukunan
menjadi salah satu kebutuhan penting bagi perempuan untuk di penuhi meskipun sebenarnya mereka merasa terbebani dengan
kebutuhan hidup yang satu ini. Uang
pirukunan
merupakan iuran rutin semacam uang sosial masyarakat yang di kumpulkan oleh perempuan di tiap-tiap RT, kemudian
uang tersebut dapat di gunakan untuk memodali usaha ternak bersama RT, menjenguk orang sakit, dan sebagainya.
Pembayaran uang
pirukunan
menjadi penting untuk di penuhi karena adanya sebuah sanksi sosial yang muncul ketika seseorang yang menjadi
67
bagian dari sebuah masyarakat tidak membayar iuran tersebut, seperti yang nampak pada kutipan wawancara berikut ini.
“Macem-macem, buat makan, bayar listrik, bayar sosial, terus buat pirukunan sama tetangga-tetangga. Nha yang berat itu ya
bayar pirukunan itu, kalo makan kan bisa seadanya ndak ada yang tahu, tapi kalo pirukunan itu ada orang berangkat, terus
tidak sendiri kan ya malu, malunya itu kok kayanya ra duwe tonggo ra duwe sedulur gitu.
”
1
Karena adanya rasa malu ketika seseorang tidak membayar uang
pirukunan
inilah yang membuat uang
pirukunan
menjadi salah satu kebutuhan yang harus di penuhi bagi perempuan. Dengan rendahnya
penghasilan yang di peroleh, agar perempuan tetap dapat membayar uang
pirukunan
biasanya mereka menyisihkan penghasilan yang mereka peroleh agar dapat membayar uang
pirukunan
tersebut. Jika dengan menyisihkan penghasilan yang di peroleh masih belum dapat membayar uang
pirukunan,
para perempuan akan berhutang terlebih dahulu dan membayarnya di bulan berikutnya. Selain itu para perempuan juga secara bersama-sama membuat
kesepakatan untuk menentukan seberapa besar nominal uang iuran, sehingga tidak teralu membebani mereka.
Dengan membayar uang
pirukunan
, merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh para perempuan untuk membangun modal sosialnya dengan
orang-orang di sekitarnya, yaitu tetangga yang tinggal di sekitar tempat tinggal mereka. Mereka membangun modal sosial dengan cara membuat
jejaring yang baik dengan para tetangga, dengan harapan supaya ketika mereka mengalami kesulitan, tetangga sebagai orang yang paling dekat
dengan mereka dapat memberi bantuan untuk meringankan kesulitan yang mereka alami.
d.
Membayar hutang.
Salah satu solusi yang sering di lakukan oleh perempuan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya adalah dengan berhutang, baik dengan
tetangga, saudara, maupun pada para pedagang sayur yang sering lewat di daerah tempat tinggal mereka. Membayar hutang merupakan sebuah
kebutuhan yang dianggap penting bagi perempuan untuk dipenuhi. Dan
2
Wawancara dengan Ibu Sarmi tanggal 19 September 2014
68
mereka mengidentikkan bahwa orang miskin adalah mereka yang masih terlilit dengan hutang.
Karena berhutang merupakan solusi kunci yang sering di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya perempuan akan sulit untuk
keluar dari lingkaran hutang tersebut. Untuk dapat membayar hutang, selain membayar menggunakan penghasilan yang di peroleh, biasanya mereka
akan berhutang lagi agar dapat membayar hutang yang sebelumnya. Untuk dapat berhutang, perempuan menggunakan modal sosial yang
dimilikinya, sehingga orang lain mempercayainya dan mau untuk menolongnya dengan memberi hutangan.solusi yang dilakukan oleh
perempuan untuk dapat membayar hutang, juga menggunakan modal sosial di samping ia menggunakan modal fiansial yang mereka miliki. Perempuan
masih mengandalkan modal sosial untuk membayar hutang karena, kecilnya modal finansial yang di miliki, membuatnya masih harus berhutang lagi
dengan orang lain untuk membayar hutang yang sebelumnya. Dari jenis-jenis kebutuhan yang menjadi priotitas menurut perempuan
ternyata terdapat ketidak sesuaian jika di bandingkan dengan indikator kemiskinan menurut BPS. Untuk mengentaskan peroalan kemiskinan yang dihadapi rumah
tangganya, perempuan hanya perlu memenuhi kebutuhan pokok rumah tangganya saja, sehingga ia akan dapat tetap untuk
survive
bertahan hidup.
6.2 Perempuan Dalam Menjalankan Strategi