Pembahasan 1. Citra Merek HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

75 citra merek dan keputusan pembelian dinilai sedang, sedangkan nilai positif mengindikasi hubungan citra merek dan keputusan pembelian adalah searah. Artinya semakin tinggi citra merek maka semakin tinggi pula keputusan pembeliannya. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000. Nilai tersebut kurang dari 0,05 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel citra merek dan variabel keputusan pembelian. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. b. Uji Koefisien Determinasi Tabel 31. Tabel Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .415 a .172 .170 5.461 a. Predictors: Constant, CITRA MEREK Besarnya sumbangan citra merek terhadap keputusan pembelian diketahui dengan cara nilai R=r 2 x100. Pada Tabel 32, nilai r 2 sebesar 0,172 sehingga besarnya pengaruh sumbangan citra merek terhadap keputusan pembelian sebesar 17,2 sedangkan sisanya sebesar 82,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam variabel penelitian.

D. Pembahasan 1. Citra Merek

Brand Image Calzone Express Berdasarkan hasil penelitian terhadap 307 responden mengenai citra merek, sebanyak 108 responden 25,89 menilai 76 bahwa Calzone Express memiliki kecenderungan citra merek yang rendah. Faktor – faktor yang dinilai kurang mengangkat citra merek Calzone adalah dari manfaat simbolis dan keunikan merek Calzone. Dari segi manfaat simbolis, responden menilai bahwa Calzone Express kurang meningkatkan status sosial, kurang mampu membuat populer responden tersebut, bahkan tidak berpengaruh terhadap peningkatan jumlah followers setelah responden mengunggah foto Calzone ke Instagram. Calzone Express menerapkan cara pelayanan yang unik, yaitu konsumen harus mengambil sendiri makanan yang sudah dipesan. Tetapi hal ini ternyata dianggap kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Apron hitam yang dikenakan oleh waiterwaiters pun belum menjadi suatu keunikan untuk Calzone Express. Penilaian mengenai ruangan Calzone Express yang bernuansa hijau, kuning dan putih, dirasa sebagian responden belum merupakan sebuah tatanan yang khas. Namun jika dilihat dari kekuatan mereknya, bauran promosi Calzone Express melalui Instagram dinilai menarik oleh sebagian responden. Tagline Calzone Express Baked and Fried Folded Pizza juga mudah diingat karena tagline tersebut merupakan sebuah gambaran umum mengenai produk yang ditawarkan. Citra merek Calzone sebagai salah satu pilihan alternatif menikmati pizza pun sudah melekat diingatan sebagian responden. 77 Kecenderungan nilai yang tinggi juga diberikan untuk kualitas produknya yaitu Calzone berwarna golden brown yang sesuai dengan harapan konsumen. Cara penyajian dan desainnya juga dianggap menarik. Calzone disajikan rapi dengan dibungkus oleh kemasan berbahan dasar kertas, yang disajikan diatas nampan lengkap dengan tissue , saus tomat dan saus sambal. Selain itu, responden juga menyukai Calzone di Calzone Express karena memiliki banyak varian rasa. Bahkan, nama merek Calzone Express memiliki kecenderungan sangat tinggi karena mereknya mudah diingat, mudah diucapkan, dan unik.

2. Pengambilan Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 307 responden mengenai keputusan pembelian, sebanyak 143 responden 47 menunjukkan bahwa memiliki keputusan pembelian di Calzone dengan kecenderungan yang tinggi. Sebagian besar responden menyatakan bahwa memilih makan Calzone di Calzone Express ketika ingin makan pizza. Selain untuk memenuhi kebutuhan makan, makan di Calzone Express juga mampu membuat responden merasa up to date terhadap beragam kuliner kemudian bisa mengunggahnya ke media sosial. Calzone sebagai pilihan utama menikmati pizza diperkuat dengan adanya penilaian yang tinggi pada evaluasi alternatifnya yaitu harga yang ditawarkan Calzone Express dianggap terjangkau dan lokasinya strategis. Walaupun indikator pencarian informasi melalui 78 Twitter dan Facebook dinilai rendah. Responden menilai bahwa Calzone Express jarang mengikuti event kuliner di Yogyakarta dan kurang memberikan promo pada produknya. Keputusan memilih produk oleh responden memiliki nilai kecenderungan yang rendah, disebabkan karena pembelian Calzone di Calzone Express bukan didasarkan oleh outletnya yang selalu terlihat ramai dan rasanya yang konsisten. Namun, responden merasa puas dengan produk dan pelayanannya yang ramah. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penilaian pasca pembelian yang tinggi. Faktor budaya memperoleh nilai kecenderungan yang rendah. Menurut sebagian responden, Calzone bukanlah produk yang sedang booming . Responden menilai bahwa Calzone merupakan produk yang sudah familiar. Dari segi faktor sosial, mayoritas responden bukanlah penggemar Italian Food . Selain itu, jika dilihat dari faktor pribadi, mayoritas responden tidak memotret makanan untuk mendapat Like di Instagram atau memilih Calzone Express karena mereknya sudah terkenal. Oleh karna itu, nilai kecenderungan dari faktor sosial dan faktor pribadi menjadi sangat rendah. 79

3. Pengaruh Citra Merek

Brand Image terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Calzone di Calzone Express Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh persepsi pembeli terhadap citra merek brand image terhadap pengambilan keputusan pembelian Calzone di Calzone Express. Ketika konsumen mempunyai informasi yang sangat terbatas tentang produk dan mempersepsikan bahwa berbagai risiko dapat terjadi dalam pembelian suatu produk atau jika salah pilih risiko yang diterima cukup besar, maka konsumen akan memilih produk berdasarkan citra mereknya. Produk dan merek yang reputasinya baik yang akan dipilih dianggap lebih aman. Dengan demikian citra merek yang baik akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan pembelian Calzone di Calzone Express. Dari data distribusi kecenderungan tiap variabel, diketahui bahwa variable citra merek dinilai dengan kecenderungan yang rendah sebesar 25,89 responden. Angka tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan prosentase yang signifikan antara kecenderungan tinggi dan rendah pada sub variable tersebut. Sehingga, walaupun citra mereknya dinilai rendah, namun keputusan pembeliannya tinggi. Sebelum melakukan uji hipotesis, data yang terkumpul terlebih dahulu dianalisis melalui uji normalitas data. Diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,253 lebih besar dari alpha 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing 80 variabel berdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji linieritas dan diperoleh nilai Sig sebesar 0,474 lebih besar dari nilai Sig yang ditentukan sebesar 0,05. Selain itu, berdasarkan nilai F diketahui bahwa nilai F tabel sebesar 1,207 lebih besar dari F hitung sebesar 0,997. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel citra merek dan variabel keputusan pembelian. Untuk menguji hipotesis, dilakukan uji korelasi product moment , analisis regresi sederhana, dan uji koefisien determinasi. Uji korelasi product moment diketahui bahwa nilai korelasi adalah positif 0,415. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara citra merek dan keputusan pembelian dinilai sedang, sedangkan nilai positif mengindikasi hubungan citra merek dan keputusan pembelian adalah searah. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 kurang dari 0,05 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel citra merek dan variabel keputusan pembelian. Maka disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi besarnya sumbangan citra merek terhadap keputusan pembelian diketahui dengan cara nilai R=r 2 x 100. Nilai r 2 sebesar 0,172, sehingga besarnya pengaruh sumbangan citra merek terhadap keputusan pembelian sebesar 17,2, sedangkan sisanya sebesar 82,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian. 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan tentang “Pengaruh Citra Merek Brand Image terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Calzone di Calzone Express Cabang Klitren” yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Persepsi pembeli terhadap citra merek Calzone Express dinilai sebesar 25,89 responden dengan kategori sangat tinggi, 17,48 responden menilai dengan kategori tinggi, 34,95 responden menilai dengan kategori rendah, dan yang menilai dengan kategori sangat rendah sebesar 21,04 responden. 2. Pengambilan keputusan pembelian dinilai sebesar 18,24 responden pada kategori sangat tinggi, 46,58 responden dengan kategori tinggi, kategori rendah sebesar 30,29 responden, dan 4,89 responden dengan kategori sangat rendah. 3. Terdapat korelasi dengan nilai sedang antara variabel citra merek dan variabel keputusan pembelian dari uji korelasi product moment dengan nilai positif 0,415 dan hubungan yang signifikan antara dua variabel ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 0,000,05. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa citra merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 17,2, sedangkan sisanya sebesar 82,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian.