20 merencanakan,
menentukan harga,
mempromosikan, dan
mendistribusikan  barang  dan  jasa  yang  memuaskan  kebutuhan  baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Menurut The American Marketing Association : 1996  Pemasaran adalah  suatu  kegiatan  usaha  yang  mengarahkan  aliran  barang  dan  jasa
dari produsen kepada  konsumen atau pemakai. Menurut    Kotler  dalam  Swastha,  1996  :  5  Pemasaran  adalah
kegiatan  manusia  yang  diarahkan  pada  usaha  untuk  memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Dari definisi – definisi yang ada dapat diambil suatu kesimpulan bahwa : 1.  Pemasaran dilakukan oleh individu – individu dan organisasi.
2.  Tujuan pemasaran adalah  memberi kemungkinan, memudahkan, dan mendorong adanya pertukaran.
3.  Tujuan pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan Manusia.
4.  Pemasaran dilakukaan oleh penjual dan pembeli.
C. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran  disrtribusi  untuk  suatu  barang  adalah  saluran  yang digunakan  oleh  produsen  untuk  menyalurkan  barang  tersebut  dari
produsen  sampai  ke  konsumen  atau  pemakai  distribusi  swastha,1996  : 190.
Menurut The American Marketing Association dalam Swastha dan Irawan,  1990  :  285  Saluran  merupakan  suatu  struktur  unit  organisasi
21 dalam  perusahaan  dan  luar  perusahaan  yang  terdiri  atas  agen,  dealer,
pedagang  besar  dan  pengecer,  melalui  mana  sebuah  komoditi,  produk, atau jasa dipasarkan.
1. Jenis – jenis saluran distribusi a.  Distribusi Insentif
Distribusi insentif merupakan cara distribusi dimana barang yang  dipasarkan  itu  diusahakan  agar  dapat  menyebar  selas
mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi dimana  calon  itu  berada.  Dalam  distribusi  insentif  harus
dipergunakan  banyak  sekali  penyalur  baik  yang  besar  maupun yang kecil sehingga dapat menyebarkan barang – barang tersebut
sedemikian rupa secara intensif konsumen yang menyebar itu. b.  Distribusi selektif
Distribusi selektif merupakan cara distribusi dimana barang –  barang  hanya  disalurkan  oleh  beberapa  penyalur  saja  yang
terpilih  atau  selektif.  Dalam  distribusi  ini  jumlah  penyalur  sangat terbatas.
c.  Distribusi eksklusif Distribusi  eksklusif  merupakan  bentuk  penyaluran  yang
hanya  menggunakan  penyalur  yang  sangat  terbatas  jumlahnya, bahkan  pada  umumnya  hanya  ada  satu  penyalur  tunggal  untuk
satu daerah tertentu. Bentuk distribusi eksklusif ini pada umumnya berjalan  efektif  untuk  menyalurkan  barang  -  barang  mewah
ataupun barang industri yang bersifat khusus pula.
22 Pada  umumnya  perusahaan  menggunakan  2  macam
saluran  distribusi,  yaitu  saluran  distribusi  langsung  dan  saluran distribusi tidak langsung.
a.  Saluran distribusi langsung Saluran  distribusi  langsung  yaitu  produk  di  salurkan
langsung  kepada  konsumen  akhir  tanpa  melalui  perantara Dalam  saluran  distribusi  ini  pengusaha  berusaha  untuk
menyalurkan  barang  –  barang  yang  dibeli  oleh  konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal.
b.  Saluran distribusi tidak langsung Saluran  distribusi  tidak  langsung  yaitu  perusahaan
dalam menyalurkan
produknya kepada
konsumen menggunakan  pihak  luar  atau  perantara.  Seperti  agen,
pedagang  besar  dan  pengecer.  Cara  penyaluran  secara  tidak langsung  ini  pada  umumnya  dilakukan  oleh  pengusaha  lain
yang  bergerak  dalam  perdagangan  atau  penyaluran  suatu barang.
2. Lembaga – lembaga dalam saluran distribusi 1.
Pedagang perantara Perantara
pedagang merchant
middlemen adalah
pedagang  besar  maupun  pedagang  eceran  yang  membeli  suatu barang atau jasa kemudian menjualnya kembali.
1  Pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual  kembali  barang  –  barang  kepada  pengecer  dan
23 padagang  lain  atau  kepada  pemakai  industri,  pemakai
lembaga,  dan  pemakai  komersial  yang  tidak  menjual  dalam volume  yang  sama  kepada  konsumen  akhir.swastha  1996  :
202 2  Pengecer  atau  toko  pengecer  adalah  sebuah  lembaga  yang
melakukan kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi non bisnis swastha 1996 : 192 .
2. Perantara agen
Perantara  agen  agent  middleman  ini  tidak  mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat
digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu : 1  Agen penunjang, secara aktif ikut dalam pemindahan barang –
barang  dari  produsen  ke  konsumen,  seperti  :  agen pengangkutan, makelar dan sebagainya.
2  Agen  pelengkap,  tidak  secara  aktif  ikut  dalam  pemindahan barang  –  barang  tetapi  mereka    ikut  memberikan  bantuan
serta  memperlancar  pemindahan  tersebut,  misalnya  : perusahaan asuransi, bank, dan sebagainya.
3. Lembaga Pelayanan
Lembaga  pelayanan  fasilitator  adalah  lembaga-lembaga yang bebas independen. Contohnya adalah lembaga keuangan,
biro perjalanan
dan pengiriman
barang, perusahaan
pergudangan, agen periklanan yang membantu dalam penyaluran
24 barang.  Lembaga  ini  bersifat  membantu  penyaluran,  akan  tetapi
mereka tidak mempunyai hak kepemilikan barang atau negosiasi pembelian dan penjualan
suatu barang atau jasa tertentu. 3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi
Produsen  harus  memperhatikan  berbagai  macam  faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor
– faktor tersebut antara lain : a.  Pertimbangan pasar
1  Konsumen atau pasar industri Apabila  pasarnya  berupa  pasar  industri,  maka  pengecer
jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika  pasarnya  berupa  konsumen  dan  pasar  industri,
perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran. 2  Jumlah pembeli potensial
Jika  jumlah  konsumen  relatif  kecil  dalam  pasarnya,  maka perusahaan  dapat  mengadakan  penjualan  secara  langsung
kepada pemakai. 3  Konsentrasi pasar secara geografis
Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang  tinggi  maka  perusahaan  dapat  menggunakan  distributor
industri.
25 4
Jumlah pesanan Volume  penjualan  dari  sebuah  perusahaan  akan  sangat
berpengaruh  terhadap  saluran  yang  dipakainya.  Jika  volume yang dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar atau relatif
kecil,  maka  perusahaan  dapat  menggunakan  distributor industri.
5 Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat  berpengaruh  pula  terhadap  kebijaksanaan  dalam
penyaluran. b.  Pertimbangan barang
1  Nilai unit Jika  nilai  unit  dari  barang  yang  dijual  relatif  rendah  maka
produsen  cenderung  untuk  menggunakan  saluran  distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jika nilai unitnya relatif tinggi
maka saluran distribusinya pendek atau langsung. 2  Besar dan berat barang
Jika  ongkos  angkut  terlalu  besar  dibandingkan  dengan  nilai barangnya  sehingga  terdapat  beban  yang  berat  bagi
perusahaan,  maka  sebagian  beban  tersebut  dapat  dialihkan kepada perantara.
3  Mudah rusaknya barang Jika  barang  yang  dijual  mudah  rusak  maka  perusahaan  tidak
perlu  menggunakan  perantara.  Jika  ingin  menggunakannya,
26 maka  harus  dipilih  perantara  yang  memiliki  fasilitas
penyimpanan cukup baik. 4  Sifat teknis
Produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai  masalah  teknis  penggunaan  dan  pemeliharaan
barang tersebut. 5  Barang standart dan pesanan
Jika  barang  yang  dijual  berupa  barang  standart  maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula
sebaliknya,  kalau  barang  yang  dijual  berdasarkan  pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.
6  Luasnya produk line Jika  perusahaan  hanya  membuat  satu  macam  barang  saja  ,
maka  penggunaan  pedagang  besar  sebagai  penyalur  adalah baik. Tetapi, jika macam barangnya banyak maka perusahaan
dapat menjual langsung kepada para pengecer. c.  Pertimbangan perusahaan
1  Sumber Pembelanjaan Perusahaan  yang  tidak  kuat  kondisi  keuangannya  akan
cenderung menggunakan saluran distribusi lebih panjang. 2  Pengalaman dan kemampuan manajemen
Perusahaan  yang  menjual  barang  baru,  atau  ingin  memasuki pasaran  baru,  lebih  suka  menggunakan  perantara  karena
27 umumnya perantara sudah mempunyai pengalaman sehingga
manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka. 3  Pengawasan saluran
Pengawasan  akan  lebih  mudah  dilakukan  bilamana  saluran distribusinya pendek.
4  Pelayanan yang diberikan oleh penjual Jika  produsen  ingin  memberikan  pelayanan  yag  lebih  baik
seperti  membangun  etalase,  mencarikan  pembeli  untuk perantara,  maka  akan  banyak  perantara  yang  bersedia
menjadi penyalurnya. d.  Pertimbangan perantara
1  Pelayanan yang diberikan oleh perantara Jika  perantara  mau  memberikan  pelayanan  yang  lebih  baik,
misalnya  dengan  menyediakan  fasilitas  penyimpanan,  maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
2  Kegunaan perantara Perantara  akan  digunakan  sebagai  penyalur  apabila  ia  dapat
membawa  barang  produsen  dalam  persaingan,  dan  selalu mempunyai  inisiatif  untuk  memberikan  usul  tentang  barang
baru. 3  Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Jika  perantara  bersedia  menerima  resiko  yang  dibebankan oleh produsen misalnya resiko turunya harga, maka produsen
dapat memilihnya
sebagai penyalur.
Hal ini
dapat
28 memperingan  tanggung  jawab  produsen  dalam  menghadapi
berbagai macam resiko. 4  Volume penjualan
Dalam  hal  ini,  produsen  cenderung  memilih  perantara  yang dapat  menawarkan  barangnya  dalam  volume  yang  besar
untuk jangka waktu lama.
D. Pengelolaan Saluran Distribusi