Perencanaan Kuda-Kuda Perencanaan Atap

commit to user 10 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lembaga Pendidikan dan Keterampilan 2 lantai Bab 2 Dasar Teori Yosep Denica K I8508078

2.2 Perencanaan Atap

2.2.1. Perencanaan Kuda-Kuda

1. Pembebanan Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah : a. Beban mati b. Beban hidup c. Beban angin 2. Asumsi Perletakan a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol 3. Perencanaan struktur menggunakan program SAP 2000 versi 8 4. Perencanaan tampang menggunakan peraturan SNI-03-1729-2002 5. Perhitungan profil kuda-kuda a. Batang tarik ijin mak Fn s r = 2 2 1600 2400 3 2 cm kg cm kg l ijin = = ´ = s s Fbruto = 1,15 x Fn …… F Profil Dengan syarat σ terjadi ≤ 0,75 σ ijin σ terjadi = Fprofil mak . 85 . r b. Batang tekan i lk λ x = 2 leleh leleh g kgcm 2400 σ dimana, ....... σ . 0,7 E π λ = = commit to user 11 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lembaga Pendidikan dan Keterampilan 2 lantai Bab 2 Dasar Teori Yosep Denica K I8508078 λ λ λ g s = Apabila = λs ≤ 0,25 ω = 1 0,25 λs 1,2 ω s l . 67 , 6 , 1 43 , 1 - = λs ≥ 1,2 ω 2 s 1,25. l = kontrol tegangan : ijin s £ = Fp ω . P σ maks. 2.2.2. Perhitungan Alat Sambung Alat sambung yang digunakan adalah baut. Dalam PPBBI 1984 pasal 8.2 butir 1 dijelaskan bahwa tegangan-tegangan yang diijinkan dalam menghitung kekuatan baut-baut adalah sebagai berikut : a.Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 . s ijin b.Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin c.Tebal pelat sambung d = 0,625 d d.Kekuatan baut · P geser = 2 . ¼ . p . d 2 . t geser · P desak = d . d . t tumpuan Untuk menentukan jumlah baut tiap sambungan menggunakan kekuatan baut terhadap tegangan geser atau desak yang memiliki hasil lebih kecil dengan cara beban maksimal yang ditahan oleh batang dibagi dengan kekuatan baut yang terkecil. Jarak antar baut ditentukan dengan rumus : commit to user 12 Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lembaga Pendidikan dan Keterampilan 2 lantai Bab 2 Dasar Teori Yosep Denica K I8508078 · 2,5 d £ S £ 7 d · 2,5 d £ u £ 7 d · 1,5 d £ S 1 £ 3 d Dimana : d = diameter alat sambungan s = jarak antar baut arah Horisontal u = jarak antar baut arah Vertikal s1 = jarak antar baut dengan tepi sambungan

2.3 Perencanaan Tangga