METODE PENGAMATAN TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 22 4 Bagian Pengawasan Intern. Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut.

b. Dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas :

a Dokumen pelengkap pengadaan dan penerimaan barangjasa. Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran kas. b Cek Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek. c Voucher Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.

H. METODE PENGAMATAN

1. Lokasi pengamatan Dalam pengamatan ini penulis mengambil lokasi di PD. BKK Wedi Kabupaten Klaten. Pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan- pertimbangan berikut ini : a. Dalam lokasi pengamatan terdapat permasalahan yang akan dikaji dalam pengamatan ini. b. Di lokasi ini, penulis mendapat ijin untuk melaksanakan pengamatan yang memungkinkan penulis mendapatkan data-data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diamati c. Lokasi yang mudah dijangkau dan strategis commit to user 23 2. Jenis pengamatan Pengamatan ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang pengelolaan dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Maka jenis pengamatan yang digunakan adalah penelitian diskriptif kualitatif yaitu metode pengamatan yang memberikan gambaran atau melukiskan keadaan obyek pengamatan pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. 3. Sumber data Menurut H.B Sutopo 2006 : 56 Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau kedalaman informasi yang diperoleh. a. Narasumber informan Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa manusia narasumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, oleh karena itu narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Yang dapat dijadikan sebagai narasumberinforman dalam pengamatan ini adalah : a Bagian Akuntansi b Bagian Dana c Bagian Pemasaran b. Sumber tertulis Sumber tertulis biasanya merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam pengamatan ini yang dapat digunakan sebagai sumber data adalah: a dokumen atau bukti transaksi yang ada di instansi terkait, mencari dokumen atau informasi tentang berbagai macam kegiatan. commit to user 24 b Sumber buku : Dengan cara mencari buku-buku yang berisi tentang masalah yang dihadapi, juga untuk mendukung kelengkapan data yang dibutuhkan yang bersifat teoritis. c. Peristiwa atau kejadian Data atau informasi dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan penelitiannya. Dari pengamatan pada peristiwa tersebut, peneliti dapat mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikannya sendiri secara langsung. Penulis cenderung memilih informan yang dapat dipercaya dan dianggap mengetahui permasalahan yang sedang diamati dengan jelas dan menangkap kelengkapan data.

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini berpedoman dari H.B Sutopo 2006 : 66 adalah : a. Wawancara Wawancara merupakan suatu interaksi yang di dalamnya terdapat pertukaran aturan, tanggungjawab, perasaan, kepercayaan, motif dan informasi. Dalam hal ini wawancara bersifat lentur dan terbuka serta tidak terstruktur dan ketat dalam suasana formal, bisa dilakukan berulang pada informan yang sama. b. Observasi Observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi, benda, serta rekaman gambar. Dalam tulisan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung tentang keadaan dan fenomena yang dijumpai secara sistematis di PD BKK Wedi Kabupaten Klaten c. Dokumentasi commit to user 25 Salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

2. Teknik analisa data

Menurut H.B Sutopo 2006 : 115 Teknik analisis data yang dipakai dalam pengamatan ini adalah teknik analisis data kualitatif yaitu secara khusus kegiatannya pada dasarnya dilakukan secara induktif, interaktif dari setiap unit datanya, bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data, dan memproses akhir. 4 tahapan dalam analisis data, yaitu : a. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan sebelum pegamatan, pada saat pengamatan, dan di akhir pengamatan. b. Reduksi data Proses seleksi, pemfokuskan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. c. Sajian data Suatu rakitan organisasi informasi deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan pengamatan dapat dilakukan dan disusun berdasarkan pokok- pokok yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan menggunakan kalimat bahasa yang sistematis. d. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Kesimpulan merupakan tahap terakhir, yaitu kesimpulan jawaban dari pertanyaan pengamatan yang diajukan mengungkapkan “what” dan “how” dari pengamatan tersebut. Sedangkan verifikasi merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat. commit to user 26 Keempat komponen tersebut saling berhubungan dan mendukung sehingga membentu interaksi dalam proses pengumpulan data sehingga menjadi siklus penting dalam penyusunan laporan. Keseluruhan proses tersebut dilakukan sepanjang proses pengamatan dan dilakukan berulang kali sehingga analisa yang yang didapat cukup memuaskan. commit to user 27

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Dasar Hukum PD BKK WEDI

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan PD BKK di Jawa Tengah berdiri atas dasar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah, tanggal 4 September 1969 Nomor: Dsa. 2261969 Jo. Tanggal 824 19 Nopember 1970 Nomor: Dsa. 3231970 dengan status pilot project. 121924 Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Jawa Tengah, ternyata keberadaan dan operasional BKK semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di pedesaan, sehingga atas kebijaksanaan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah status BKK diperkuat melalui Perda Nomor 11 tahun 1981menjadi Badan Usaha Milik Daerah yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Mendagri No. 581.053.3884 tanggal 17 Desember 1981. Kemudian diundangkan dalam lembaran daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 107 tanggal 24 Desember 1981. Dengan perkembangan BKK yang semakin meningkat maka status BUMD berubah lagi menjadi Perusahaan Daerah PD dengan Perda Propinsi Jawa Tengah No 19 tahun 2002. Terbitnya Surat Keputusan Bank Indonesia Nomor: 3252KepDir tanggal 14 Mei 1999 tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat dan ketentuan dari Arsitektur Perbankan Indonesia API yang mewajibkan modal minimal untuk tiap-tiap BPR sebesar Rp. 2 milyard hal ini merupakan tantangan berat bagi pemilik. Sebab jumlah PD BKK di Jawa Tengah cukup banyak Dengan banyaknya kantor PD BKK yang masing masing merupakan unir mandiri menyebabkan tingkat persaingan yang cukup berat diantara teman sendiri. Disamping wilayahnya yang saling berbatasan hal ini akan menyebabkan terbatasnya wilayah operasional. Banyaknya kantor-kantor PD BKK yang ada di Kabupaten Klaten ini juga menyebabkan tingkat pengawasan yang tidak bisa maksimal, disamping pembiayaan yang dikeluarkan juga cukup banyak dan tidak efisien.