Evaluasi Pembahasan Hasil Temuan di Lapangan

b Saat Vicon berlangsung Unnes tidak tersambung dengan Dirjen Dikti. Solusinya yaitu mengondisikan mahasiswa untuk tetap mengikuti Vicon hingga selesai. c Kesibukan dosen membuat dosen tidak bisa terus menerus duduk di depan internet, sehingga kadang-kadang dosen terlambat membalas inisiasi dari mahasiswa.

4.2.3 Evaluasi

Evaluasi pembelajaran merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, artinya dalam pembelajaran akan melibatkan tiga aktivitas yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengukuran dalam bahasa inggris diartikan measurement, dapat diartikan sebagai kegiatan untuk “mengukur” sesuatu. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Penilaian berarti, menilai sesuatu, sedangkan menilai itu mengandung arti: mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran tertentu. Sedang evaluasi adalah mencakup dua kegiatan yang telah dikemukakan terdahulu, yaitu mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui berbagai jenis penilaian, penilaian tersebut meliputi: 1. Tes di Akhir Tutorial Tatap Muka, tes ini merupakan ujian yang diberikan pada akhir tutorial tatap muka untuk setiap mata kuliah pada masa residensial; 2. Tugas dan Partisipasi Tutorial Online. Tugas tutorial online merupakan tugas yang diberikan dosen untuk menilai penguasaan mahasiswa atas materi mata kuliah secara utuh; 3. Ujian Akhir Semester UAS, UAS merupakan ujian yang harus diikuti oleh mahasiswa di akhir perkuliahan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam pencapaian kompetensi satu mata kuliah. Bentuk ujian dapat berupa uraian, tes objektif, atau campuran antara uraian dan tes objektif. 4. Praktikum, merupakan unjuk kerja mahasiswa dalam rangka penerapan dan pengintegrasian pengetahuan dan keterampilan yang telah dipunyai mahasiswa sebelumnya secara nyata dalam praktik, pembuktian dan atau penemuan suatu konsep secara ilmiah scientific inquiry. Praktikum dilaksanakan pada masa residensial atau secara mandiri bekerja sama dengan mitra; 5. Praktik, praktik terdapat pada mata kuliah berpraktik dan Praktik Pemantapan Lapangan PPL. Praktik pada mata kuliah berpraktik merupakan unjuk kerja mahasiswa terhadap ilmu atau pengetahuan yang sudah dimiliki dan dilaksanakan pada masa residensial. Sedangkan praktik pada mata kuliah PPL dimaksudkan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam memecahkan masalah persekolahan secara komprehensif, serta mahasiswa dapat berkomunikasi dengan orang tua siswa, dan lingkungan sekolah; 6. Ujian Akhir Program UAP, UAP merupakan tugas yang harus dilakukan mahasiswa untuk memenuhi syarat kelulusan program. UAP dapat berupa ujian komprehensif atau skripsi yang dimaksudkan untuk mengukur pencapaian kompetensi program. UAP dilaksanakan di perguruan tinggi penyelenggara. Untuk memonitoring proses pembelajaran yang berlangsung di daerah- daerah, pihak pengelola mengadakan tutorial kunjung, tutorial kunjung diadakan bergantian dari satu daerah ke daerah lain. Pelaksanaan program PJJ S1 PGSD sudah berjalan lancar, karena memang mengandalkan pembelajaran dengan teknologi internet, jadi akan sangat mendukung bagi guru dalam hal ini mahasiswa yang sibuk mengajar, sibuk dengan keluarganya, jadi guru memang butuh sekali dengan yang namanya teknologi internet tersebut di program PJJ S1 PGSD. Dalam melakukan evaluasi hasil belajar dituntut untuk mengevaluasi secara menyeluruh terhadap peserta didik, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan aspek kognitif, maupun dari segi penghayatan aspek afektif dan pengalamannya aspek psikomotor. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi yang dilaksanakan pada program PJJ S1 PGSD Unnes telah dilaksanakan dengan baik dan tidak menemui kendala. Mahasiswa dievaluasi dari tiga aspek, yakni aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Dengan demikian kemampuan mahasiswa dapat diketahui secara menyeluruh dan maksimal.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam penelitian yang telah peneliti laksanakan pada program PJJ S1 PGSD FIP UNNES, dapat disimpulkan berikut ini. 1 Kesiapan dosen dan mahasiswa dalam memahami pembelajaran jarak jauh berbasis internet ini harus dimiliki agar dalam pelaksanaannya berjalan dengan kondusif walaupun secara geografis memisahkan mereka dalam proses belajar mengajar. UNNES selaku pelaksana kegiatan program PJJ S1 PGSD mengadakan pelatihan tentang internet dan komputer yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan belajar jarak jauh berbasis internet dan ditanamkan sejak awal perkuliahan untuk selalu belajar mandiri. Dosenpun dipilih yang bisa mengakses internet dan mencari informasi-informasi lainya yang berkaitan erat dengan perkuliahan ataupun lainnya. 2 Perencanaan pembelajaran dibuat dan disepakati oleh pengelola yang sudah bekerjasama dengan 23 LPTK dan Dirjen Dikti. Proses perencanaan pembelajaran terlaksana dengan baik dan tidak menemui kendala. 3 Proses pembelajarannya Hylite, face to face 8 kali pertemuan dengan dosen, kemudian dilanjutkan dengan proses pembelajaran online. Kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran diantaranya: a ICT pakai jaringan Jardiknas, tidak sebagus koneksi yang lain, kadang- kadang error. 97