7. Kita belajar melalui pengalaman bahwa “sukacita yang penuh” ditemukan di dalam hadirat Allah Mazmur 16:11.
8. Sukacita mengakahkan segala kecemasan yang timbul karena merasa bahwa orang-orang selalu akan menyakiti kita dan rasa kasih pada diri
sendiri Kisah para rasul 5:41; 16: 23-25.
4.2.3 Damai sejahtera
Damai sejahtera Allah ialah ketentraman batin dan ketenangan di tengah-tengah amukan badai Markus 4:37-41. Karena itu, damai sejahtera
Allah ialah suatu kekuatan besar yang menjadikan kita stabil. Konsep dunia tentang damai sejahtera adalah tidak adanya kesulitan. Meskipun demikian,
tatkala kesulitan lahiriah berhenti, manusia tetap sangat menderita karena kegelisahan-kegelisahan batiniah mereka. Paulus menyatakan bahwa damai
sejahtera Allah akan menjaga hati dan pikiran kita Filipi 4:7. Kita membutuhkan damai sejahtera ini di dalam hati dan juga di dalam pikiran kita,
karena di sinilah tempat kita memiliki kebingungan. Setiap orang kudus memerlukan suatu pengalaman yang lebih dalam tentang damai sejahtera.
Perhatikan kutipan di bawah ini: “kalau saja anak saya tidak dalam keadaan sakit seperti
sekarang, sikap saya bisa berbeda. Tapi sesungguhnya tidak ada kalau saja, karena kita selalu dalam keadaan yang pasti,
tidak ada kalau.”H: 55.
kutipan di atas menjelaskan bahwa dalam kondisi yang sedarurat itu, Kokro masih bisa tenang dan sabar. Ia mengatakan pada tamu atau teman-
teman sekantornya yang menjenguk kerumahnya bahwa kita semua dalam
kondisi yang pasti. Itu artinya sebesar apapun penderitaan yang menimpa kita semua, kita harus percaya dan yakin Tuhan beserta kita. Itu menunjukkan
bahwa Kokro merasakan damai sejahtera ketika sedang dilanda penderitaan. “Kokro tersenyum. “Dalam segala hal, untuk segala hal, kita
harus tetap bisa bersyukur. Ada dalamm surat Rasul Paulus.”.H: 98.
“Berarti kita jangan hancur, kita terima ini semua…seperti kata Mas Kokro, dengan rasa syukur.”H: 99.
kedua kutipan di atas menjelaskan bahwa dalam kondisi seperti apapun, kita harus tetap tenang dan mengucap syukur. Damai sejahtera
semacam itulah yang mereka dapatkan. Ketika mereka harus menghadapi kenyataan bahwaq Lilin, bidadari kesayangan mereka menderita penyakit
rhesus negatif, semua tetap tenang dan bersyukur atas peristiwa yang dialami. Mereka mempunyai damai sejahtera di dalam diri masing-masing. karena
mereka percaya bahwa Tuha Yesus menyertai tiap langkah mereka.
4.2.4 Panjang sabar