Kemurahan Nilai-nilai Kristiani dalam novel Horeluya karya Arswendo Atmowiloto

yang kita hadapi berakhir. Sehingga kita perlu bersabar dalam segala hal. Ini menunjukkan bahwa Kokro mempunyai hati yang penuh dengan kesabaran. Meskipun ia diuji dan dicoba oleh berbagai penderitaan, mulai dari kecil hingga berumah tangga, namun Kokro tetap bersabar. Ia percaya dan yakin bahwa semua itu adalh rencana terindah yang diberiakn Tuhan kepadanya. “Na, saya tahu kita melampui masa-masa yang sangat sulit. Sulit dilupakan, sulit dikenang. Sulit dan sangat menyakitkan. Tapi sudahlah, kita sudah melalui semuanya. Kita seharusnya bersyukur karenanya.”H: 182. Kutipan di atas menjelaskan bahwa Kokro, Bapak dari Lilin memiliki hati yang penuh dengan panjang sabar. Ia mengatakan pada Naya bahwa semuanya harus dijalani dengan ucapan syukur. Karena semua penderitaan yang mereka terima mulai sejak orang tua mereka meninggal hingga sekarang adalah rencana yang diberika Tuhan pada hidup mereka. Kokro mensyukuri semua ini. Dia beranggapan bahwa semakin banyak cobaan yang ia hadapi berarti Tuhan semakin mengasihi dan menyayangi dia. Kesabaran yang dimiliki Kokro sungguh luar biasa hingga bisa memberikan kekuatan pada hidupnya dan memperkuat imannya.

4.2.5 Kemurahan

Kemurahan dapat diterjemahkan sebagai “kebaikan”. Itu berarti lembut dan tidak keras terhadap orang-orang. Kemurahan adalah suatu watak yang penuh dengan kebaikan dan murah hati terhadap orang-orang lain. Orang- orang yang memiliki rasa tidak aman di hidupnya seringkali tidak dapat meunjukan kemurahan hati dan kelembutan kepada orang-orang lain. Hanya orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang utuh dapat bersikap lembut. Rasa percaya diri yang kudus dan citra diri yang baik diperlukan di dalam hidup kita agar kita dapat menunjukkan buah kemurahan hati. Orang-orang yang kuat orang-orang yang murah hati mampu dengan mudah memaafkan orang lain dan melupakan hal-hal yang mengecewakan kejadian 45:4-5; Amsal 19:11. “Kokro membisiki dengan mengatakan bahwa ucapan terimakasih adalah tanda bersyukur yang mudah dimengerti, juga doa pendek yang melegakan.” H:106. “Kokro memberi nasihat, atau berbicara sesuatu yang sangat umum. Untuk bersabar, untuk tabah, untuk segera sembuh.”H: 106. Kedua kutipan di atas menjelaskan bahwa Kokro mempunyai kemurahan hati yang luar biasa. Dalam kesusahannya ia masih bisa menasihati orang lain dan menjenguk musa ke rumah sakit. Padahal ia sendiri butuh dorongan dan nasihat dari orang lain. Kemurahan hatinya itulah yang sangat dihargai dan dikagumi banyak orang. “Kan darah Bu Devi sama….kan susah mencari yang sama?” Yaaaa, sayaaaaang. “Lilin mau menyumbangkan darah untuk Bu Devi…” Lilin minta minum. Tak ada yang bergerak mengambilkan. Semua memandangi. Takjub. “Lilin mauuuu, Bu. “Boleh kan, Bu? Boleh kan, Pak?” H: 208. Kutipan di atas menjelaskan bahwa sekar alias lilin mempunyai kemurahan yang luar biasa. Dalam kondisi yang begitu parah, ia masih peduli dengan orang lain. Seharusnya ia yang butuh darah itu, tetapi ia dengan murah hati menyumbangkan darahnya untuk kesembuhan ibu Devi. Awalnya Ibu Devilah yang akan menyumbangkan darah untuk Lilin, karena mereka berdua memiliki jenis darah yang sama. Jika Lilin tidak segera mendapat donor, kondisinya akan segera memburuk. Namun, karena Ibu Devi terkena perampokan dan tertembak sehingga terpaksa dirawat di rumah sakit dan membutuhkan banyak darah. Lilin dengan yakin dan rela mau menyumbangkan darahnya untuk Ibu Devi. Dari kutipan di atas kita bisa tahu bahwa Lilin memiliki kemurahan hati yang luar biasa, lembut dan peduli akan orang lain lewat apa yang ia perbuat.

4.2.6 Kebaikan