25
2.1.5. Bupivacaine
Kokain adalah obat anestesi spinal pertama yang digunakan, kemudian diikuti oleh procaine dan tetracaine. Anestesi spinal dengan lidocaine, bupivacaine, tetracaine,
mepivacaine, dan ropivacaine telah banyak digunakan dan dikenal dalam dekade terakhir ini.
2,3,16
Lidocaine sangat popular untuk operasi-operasi singkat serta populer untuk ambulatory anesthesia
. Semenjak dikenalnya lidocaine tahun 1945, lidocaine menjadi popular, tetapi popularitas lidocaine menjadi berkurang akibat adanya
laporan kejadian Transient Neurological Symptom TNS.
2,3
Kejadian TNS ini didapati sekitar 20 pada pasien dengan ambulatory anesthesia.
23
Keperihatinan atas kejadian TNS ini mendorong para klinisi untuk mencari obat alternatif pada
anestesi spinal. Pengganti yang ideal untuk lidocaine harus memiliki karakteristik klinis yang lebih baik, dengan mula kerja yang cepat dan pemulihan yang cepat,
serta resiko lebih kecil untuk kejadian TNS.
2,3,16,23
Bupivacaine adalah derivat mevicaine yang tiga kali lebih kuat dari asalnya. Nama kimia obat ini 1-butyl-N-[2,6-dimethylphenyl] piperidine-2-
carboxamide . Bupivacaine memiliki mula kerja yang cepat 5-10 menit dengan
durasi kerja analgesia 90-150 menit.
2,3,16,17
Untuk mula kerja bupivacaine isobarik dan hiperbarik sebagian penelitian ada yang menyebutkan bupivacaine
hiperbarik memiliki mula kerja yang cepat serta durasi kerja yang lama dibandingkan dengan isobarik dan begitu juga sebaliknya, sebagaian penelitian
yang lain mengatakan bahwa bupivacaine isobarik memiliki mula kerja yang cepat
Universitas Sumatera Utara
26 serta durasi kerja yang lama.
24
Dalam hal ini mula kerja dan durasi obat bekerja tentu dipengaruhi banyak faktor yaitu: umur, tinggi badan, CSF, barisitas, teknik
penyuntikan, dan sebagainya. Karena banyak faktor yang berpengaruh, sehingga mengenai mula kerja dan durasi kerja perlu penelitian lebih lanjut.
Obat ini disintesis oleh BO af Ekenstem dan dipakai pertama sekali tahun 1963.
24
Obat ini tersedia di dalam sediaan 5 mgml, dengan konsentrasi 0,75 dengan 8,25 dekstrose ataupun tanpa dekstrose serta konsentrasi 0,5 dengan
atau tanpa dekstrose.
2,3,16
Pada tahun-tahun terakhir ini bupivacaine menjadi sering dipakai untuk operasi-operasi abdomen bagian bawah, baik yang isobarik
ataupun yang hiperbarik. Kualitas blok motorik yang ditimbulkannya tidak terlalu baik tetapi kualitas sensorik bloknya jauh lebih baik sehingga obat ini sangat ideal
sebagai analgesi paska operasi.
16
Prinsip kerja bupivacaine dengan cara sama dengan mekanisme yang telah diuraikan sebelumnya yaitu menghambat
permeabilitas membran sel terhadap natrium sehingga mencegah terjadinya hantaran saraf disepanjang serabut saraf. Eliminasi bupivacaine terjadi melalui
hati dan paru-paru.
24
Bupivacaine memiliki daya ikat yang tinggi terhadap protein plasma 95,6, dan memiliki nilai pKa yang tinggi pula.
24
Telah dilaporkan terjadinya henti jantung pada penggunaan bupivacaine. Kejadian ini terjadi jika
bupivacaine dalam dosis besar masuk secara tidak sengaja ke dalam pembuluh darah sehingga obat ini sebenarnya kurang direkomendasikan pada pasien yang
akan dilakukan anestesi epidural.
16
Obat ini dikenal bekerja cepat, tetapi lambat untuk tereliminasi. Obat ini dapat menyebabkan henti jantung dikarenakan dapat
Universitas Sumatera Utara
27 berikatan dengan saluran natrium di otot jantung. Mekanisme lain yang dapat
dipercaya menyebabkan henti jantung adalah kemampuan obat ini mengganggu konduksi antara atrium-ventrikel, depresi kontraktilitas otot jantung, dan efek yang
tidak langsung terhadap susunan saraf pusat.
16
Sehingga efek depresi otot jantung menyebabkan para klinis mencari obat alternatif yang kerjanya hampir sama atau
lebih baik dari bupivacaine.
2.1.6. Levobupivacaine