40
3.12. MASALAH ETIKA
a. Pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat, serta resiko dari
hal yang akan terkait dengan penelitian. Penelitian ini aman dilaksanakan pada manusia karena obat ini sudah lama digunakan dan banyak diteliti sebagai
anestesi lokal yang sesuai dengan pembedahan yang akan dilakukan pembiusan dengan anestesi spinal. Pada penelitian ini dosis obat yang digunakan adalah
dosis terapeutik. Selain itu penelitian dengan jenis obat yang sama sudah sering dilakukan pada pusat-pusat pendidikan. Kemudian pasien diminta mengisi
formulir kesediaan menjadi subjek penelitian.
b. Bila timbul depresi napas pada pasien yang mendapat fentanyl, maka diberikan
bantuan napas dengan Bag Valve Mask BVM dengan Tidal Volume 8 mlkgbb. Jika terjadi efek toksik akibat masuknya anestesi lokal maka akan dilakukan
tindakan resusitasi terhadap pasien, yaitu:
• Jika timbul hipotensi akibat anestesi spinal maka dilakukan pemberian efedrin 10 mg intravena dan infuse cepat Ringer Laktat.
• Jika timbul henti jantung yang disangkakan akibat toksisitas anestesi lokal maka dilakukan resusitasi jantung dan paru serta diberikan sediaan lipid 20
bolus 1,5 mgkgbb intravena selama 1 menit dilanjutkan dengan infuse berkelanjutan 0,25 mlkgbbmenit intravena.
3.13. ANALISIS DATA
a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut diperiksa
kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah. Data
Universitas Sumatera Utara
41 dikumpulkan ke dalam master tabel dengan menggunakan software Microsoft
Office Excel 2007. Setelah data semua lengkap kemudian data diolah dengan
menggunakan komputer. b.
Data numerik dari hasil akan ditampilkan dalam nilai rata-rata ± SD Standar Deviasi. Data demografi: Uji kenormalan data numerik digunakan uji Shapiro
Wilk , jika distribusi data normal digunakan uji T-Independent.
c. Untuk membandingkan perbedaan respon hemodinamik antara kedua kelompok
perlakukan digunakan analisa uji t t-test. Sedangkan untuk membandingkan perubahan respon hemodinamik dalam masing-masing kelompok digunakan
analisa uji t berpasangan t-pair test. d.
Interval kepercayaan 95 dengan nilai p0,05, dianggap bermakna secara signifikan.
Universitas Sumatera Utara
42
KERANGKA KONSEP
LEVOBUPIVACAINE HIPERBARIK Levobupivacaine +
Dextrose 50 0,48 ml 12,5 mg MULA KERJA
LAMA KERJA BUPIVACAINE HIPERBARIK
12,5 mg + FENTANYL 25 µg
= VARIABEL TERGANTUNG
= VARIABEL BEBAS
Universitas Sumatera Utara
43
KERANGKA TEORI
OBAT ANESTESI SPINAL
LEVOBUPIVACAINE HIPERBARIK 12,5 mg
BUPIVACAINE HIPERBARIK 12,5 mg + FENTANYL 25 µg
KADAR OBAT DI MEMBRAN SEL SARAF
PENGHAMBATAN HANTARAN SARAF
BLOK SENSORIK MOTORIK
MULA KERJA LAMA KERJA
Universitas Sumatera Utara
44
ALUR PENELITIAN
Populasi Inklusi
Eksklusi
Randomisasi Kelompok A
Sampel
Kelompok B
Selesai pembedahan
Analisa Data Penelitian Tabulasi Data
Preloading Ringer Laktat 10 mlkgBB RA – SAB dengan Bupivacaine Hiperbarik
0,5 12,5 mg + Fentanyl 25 µg Waktu 0: Menilai mula kerja
blok sensorik dan motorik Preloading Ringer Laktat 10 mlkgBB
RA – SAB dengan Levobupivacaine Hiperbarik 0,5 12,5 mg
Operasi ekstremitas bawah
Selesai pembedahan Waktu 0: Menilai mula kerja
blok sensorik dan motorik Operasi ekstremitas bawah
• Waktu regresi 2 segmen Pinprick Test per 10 menit
• VAS • Efek samping
jam ke 1 T1, 2 T2, 3 T3, 4 T4, 6 T5, 9
T6, 12 T7, 18 T8 dan 24 T9
• Waktu regresi 2 segmen Pinprick Test per 10 menit
• VAS • Efek samping
jam ke 1 T1, 2 T2, 3 T3, 4 T4, 6 T5, 9
T6, 12 T7, 18 T8 dan 24 T9
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN
Penelitian diikuti oleh sebanyak 40 orang pasien yang menjalani operasi ekstremitas bawah. Pasien dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 20 orang.
Kelompok pertama atau kelompok A mendapat levobupivacaine hiperbarik 12,5 mg dan kelompok kedua atau B memperoleh bupivacaine hiperbarik 12,5 mg + Fentanyl 25 µg.
Rerata umur pada kelompok A adalah 39,25 tahun dan kelompok B 39,15 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas pasien adalah laki-laki dengan jumlah di masing-
masing kelompok 14 orang 70. Rerata berat badan di kelompok A adalah 65,7 kg dan kelompok B adalah 63,5 kg. Umumnya pasien di kedua kelompok bekerja sebagai
wiraswasta. Pasien di kelompok A berada dalam ASA II sebanyak 13 orang 65 dan di kelompok B dengan ASA I sebanyak 17 orang 85. Tidak ditemukan perbedaan
yang signifikan untuk seluruh karakteristik dari dua kelompok studi p0,05.
Universitas Sumatera Utara