Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
akan membuat suasana kelas yang tidak kondusif sehingga guru tidak dapat mengelola keadaan kelas dengan baik. Guru yang kurang memiliki
motivasi dalam mengajar dapat ditunjukkan dengan suatu tindakan atau gerak-gerik guru yang selalu merasa gelisah, tidak peduli terhadap
muridnya, dan merasakan kesulitan dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan. Apabila terbentuk motivasi yang kuat dari dalam diri seorang
guru, maka akan dapat menghasilkan prestasi dan hasil kerja yang baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Selain itu,
hubungan yang baik antar guru akan sangat mendukung kinerja guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya karena akan menimbulkan semangat
dan rasa senang untuk bekerja. Hal lain yang harus diperhatikan oleh guru adalah motivasi untuk mendapatkan kekuasaan atau jabatan yang lebih
tinggi. Seorang guru akan dapat memperoleh jabatan yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan kreatifitasnya harus diimbangi dengan adanya
motivasi tinggi yang dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini akan memberikan peningkatan terhadap kinerjanya
untuk memperoleh hasil yang optimal. 3. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Kepuasan kerja dan motivasi kerja diindikasikan memiliki pengaruh
yang secara bersama-sama simultan terhadap kinerja guru SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta. Kinerja seseorang dalam
bekerja merupakan faktor yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik kualitas organisasi. Begitu juga di sekolah, kinerja guru
harus sangat diperhatikan untuk mencapai keberhasilan kualitas dalam pembelajaran. Faktor yang dapat memengaruhi kinerja guru salah
satunya kepuasan kerja dan motivasi kerja. Kepuasan kerja guru yang harus diperhatikan oleh sekolah misalnya berupa kompensasi yang
sesuai dengan kinerja guru, adanya promosi jabatan untuk jenjang yang lebih tinggi, hubungan rekan kerja yang harmonis, bertanggung jawab
penuh terhadap pekerjaannya, dan adanya pengawasan dari atasan agar kinerja guru meningkat. Apabila faktor kepuasan tidak terpenuhi maka
akan mengakibatkan penurunan kinerja guru. Begitu pula dengan motivasi kerja guru juga harus diperhatikan agar guru merasa
termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Seorang guru yang memiliki motivasi rendah akan merasa kesulitan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Hal tersebut akan berdampak ketika proses pembelajaran berlangsung dapat menyebabkan situasi pembelajaran yang kurang
kondusif. Guru yang kurang bersemangat dalam mengajar akan menyulitkan guru dalam mengelola kondisi kelas pada saat
pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, motivasi kerja guru akan sangat berpengaruh terhadap kinerja. Adanya kepuasan kerja tetapi tidak
diimbangi dengan motivasi yang tinggi, maka akan membuat para guru juga tidak akan menghasilkan kinerja yang maksimal. Guru yang
terpenuhi kepuasan kerjanya yang didasari oleh motivasi yang rendah akan menimbulkan suatu sikap yang negatif yaitu menyepelekan
pekerjaan yang dilakukan, sehingga guru akan bekerja sesuai dengan