b. Menurut pandangan interpersonal Kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan
interpersonal. Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kerentanan tertentu.
c. Menurut pandangan perilaku Kecemasan merupakan produk frustasiyaitu segala sesuatu yang menggangu
kemampuan individu mencapai tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku yang lain menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan yang dipelajari
berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan. d. Kajian keluarga
Gangguan kecemasan biasanya terjadi di dalam keluarga. Dan biasanya tumpang tindih antara gangguan kecemasan dan depresi.
e. Kajian biologis Menunujukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin,
obat-obatan yang mengandung neuroregulator inhibisi asam gamma- aminobutirat, yang berperan penting dalam mekanisme biologis yang
berhubungan dengan kecemasan. 2. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi dapat berasal dari sumber eksternal dan internal yaitu: a. Ancaman terhadap integritas fisik yang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang akan terjadi atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi pada individu.
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan Kaplan Sadock, 1997 dalam Lufta Maliya, 2007:
1. Faktor-faktor intrinsik, antara lain a. Usia pasien
Kecemasan dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita.
b. Pengalaman pasien menjalani pengobatan Pengalaman awal pasien dalam menjalani pengobatan merupakan
pengalaman-penagalaman yang sangat sangat berharga yang terjadi pada individu untuk masa-masa yang akan datang. Pengalaman awal ini
seabagai bagian penting yang sangat menentukan kondisi mental pasien di kemudian hari.
c. Konsep diri dan peran Konsep adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan oendirian yang
diketahui individu terhadap dirinya dan dapat mempenagruhi individu tersebut berhubungan orang lain. Banyak faktor yang mempengaruhi peran
seperti kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran, konsistensi respon orang yang berarti terhadap peranyang dijalaninya.
2. Faktor-faktor ekstrinsik, antara lain: a. Kondisi medis diagnosa penyakit
Terjadinya gejala kecemasan yang berhubungan dengan kondisi medis sering ditemukan walaupun insidensi gangguan bervariasi untuk masing-
masing kondisi medis. b. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan yang cukup akan lebih mudah mengidentifikasi stresor dalam diri sendiri maupun dari luar dirinya. Tingkat pendidikan juga
mempengaruhi kesdaran dan pemahaman terhadap stimulus. c. Akses informasi
Pemberitahuan tentang sesuatu agar orang membentuk pendapatnya berdasarkan sesuatu yang diketahuinya. Informasi adalah segala penjelasan
yang didapatkan pasien sebelum pelaksanaan kemoterapi. d. Proses adaptasi
Proses adaptasi sering menstimulasi individu untuk mendapatkan bantuan sumber-sumber dari lingkungannya.
e. Tingkat sosial ekonomi Status sosial ekonomi berkaitan dengan gangguan psikiatrik. Keadaan
ekonomi yang rendah atau tidak memadai dapat mempengaruhi peningkatan kecemasan pada pasien.
f. Jenis tindakan kemoterapi Semakin mengetahui tentang tindakan kemoterapi, akan memepengaruhi
tingakat kecemasan pasienkemoterapi.