Suatu evaluasi diagnostik yang lengkap termasuk mengidentifikasi tahap dan derajat keganasan. Pilihan pengobatan dan prognosa ditentukan dengan dasar
pentahapan dan penderajatan Smeltzer Bare, 2002. Pentahapan menentukan ukuran tumor dan keberadaan metastasis. Sistem TNM sering digunakan dalam
menggambarkan keganasan kanker. Dalam sistem ini T mengacu pada keluasan tumor primer, N mengacu pada keterlibatan nodus limfe, M mengacu pada
keluasan metastasis. Sistem penderajatan digunakan untuk menentukan jenis jaringan yang
menjadi asal dari tumor dan tingkat sel-sel mempertahankan fungsi dan karakteristik histologis dari jaringan asal. Penderajatan dituliskan dengan nilai
numerik dengan rentang I sampai IV. Tumor derajat I dikenal sebagai tumor yang berdiferensia baik, struktur dan fungsinya hampir menyerupai jaringan asal.
Sedangkan tumor yang tidak menyerupai jaringan sel dalam struktur atau fungsinya disebut tumor berdiferensiasi buruk atau tidak bisa berdiferensiasi
disebut tumor derajat IV. T
Tumor Primer TX
T0 Tis
TI-T4 Ukuran, luas, kedalaman tumor primer
Tumor primer tidak dapat dikaji Tidak ada bukti tumor primer
In Situ Peningkatan ukuran atau luas
N Metastasis Nodus
NX Luas dan lokasi kelenjar getah bening regional yang
terkena
Kelenjar getah bening regional tidak dapat dikaji
N0 NI-N3
Tidak ada metastasis kelenjar getah bening regional Peningkatan jumlah dan ukuran kelenjar getah bening
regional
M Metastasis MX
M0 MI
Tidak ada atau ada penyebaran jauh penyakit Penyakit jauh tidak dapat dikaji
Tidak ada penyebaran jauh dari penyakit Penyebaran penyakit jauh
Tabel 2.1 Tumor Nodus Metastasis menurut Otto, 2005
2.1.5 Penatalaksanaan
Kira-kira 40-50 penderita dapat disembuhkan baik dengan cara bedah, kemoterapi, radioterapi, maupun kombinasinya Syamsuhidayat, 2005.
1. Pembedahan Pengangkatan kanker secara menyeluruh melalui tindakan pembedahan
masih merupakan modalitas pengobatan yang terbaik dan yang paling sering digunakan. Pembedahan mungkin dipilihsebagai metode pengobatan primer atu
mungkin sebagai metode diagnostik, profilaktik, paliatif, atau rekonstruksi. 2. Radiasi
Radiasi ionosasi digunakan untuk menggangu pertumbuhan selular. Radiasi mungkin digunakan sebagai suatu cara untuk menyembuh kanker. Terapi radiasi
juga dapat digunakan untuk mengontrol penyakit malignansi bila tumor tidak dapat diangkat secara pembedahan atau bila ada metastasis pada nodus lokal, atau
terapi radiasi dapat digunakansecara profilaksis untuk mencegah infiltrasi
leukemik ke otak atau medula spinalis. Radiasi diberikan pada letak tumor baik dengan mekanisme eksternal atau internal.
3. Kemoterapi Kemoterapi terutama digunakan untuk mengobati penyakit sistemik dari lesi
setempat. Kemoterapi mungkin dikombinasi dengan pembedahan atau terapi radiasi, atau kedua-duanya, untuk menurunkan ukuran tumor sebelum operasi,
untuk merusak semua sel-sel tumor yang tertinggal pasca operasi, atau untuk mengobati beberapa bentuk leukimia. Tujuan dari kemoterapi penyembuhan,
pengontrolan, paliatif harus realistik, karena tujuan tersebut akan menetapkan medikasi yang digunakan dan keagresifan dari rencana pengobatan.
2.2 Kemoterapi 2.2.1 Definisi Kemoterapi
Menurut Sukardja 2002, kemoterapi adalah terapi untuk membunuh sel- sel kanker dengan obat-obat anti kanker yang disebut dengan sitostatika.
Sedangkan menurut Brunner 2002, kemoterapi adalah penggunaan preparat antineoplastik sebagai upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan
mengganggu fungsi dan reproduksi selular. Kemoterapi memiliki beberapa tujuan berbeda, yaitu: kemoterapi kuratif, kemoterapi adjuvan, kemoterapi neoadjuvan,
kemoterapi paliatif dan kemoterapi investigatif.
2.2.2Efek Samping Kemoterapi
Obat sitotoksik menyerang sel – sel kanker yang sifatnya cepat