79
BAB III PEMBAHASAN
A. PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
Kewajiban untuk mendaftarkan diri terdapat pada Pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang
menyatakan bahwa “Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan Perubahannya,
wajib melaporkan usahanya pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan
usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. Kewajiban Pelaporan terkait pemungutan Pajak Pertambahan Nilai PPN
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM. Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak Badan di
samping kewajiban mendaftarkan diri, terdapat pula kewajiban melaporkan usahanya untuk di kukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP sebelum
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak BKP bagi yang memenuhi ketentuan sebagai PKP.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 4, perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, Pengusaha adalah Orang
Pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar pabean , melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar pabean.
Universitas Sumatera Utara
Pengusaha dapat berbentuk usaha perseorangan atau badan yang berupa Perseroan Terbatas, Perseoran Komanditer, Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Persekutuan, Perseoran, atau Perkumpulan Lainnya, Firma, Kongsi, Perkumpulan Koperasi,
Yayasan, Lembaga, Bentuk Usaha Tetap BUT dan bentuk usaha lainnya termasuk bentuk usaha kerja Koperasi.
Adapun Pengertian Pengusaha Kena Pajak PKP menurut Undang- Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007 pasal
1 Ayat 5 adalah Pengusaha yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya melakukan penyerahan Barang Kena Pajak BKP dan atau penyerahan Jasa Kena
Pajak JKP dan atau ekspor Barang Kena Pajak yang dikenakan Pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai yang wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP, tidak termasuk Pengusaha Kecil, yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Universitas Sumatera Utara
A.1. KEWAJIBAN PENGUSAHA KENA PAJAK PKP
Adapun Kewajiban yang harus dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak adalah :
1. Memiliki Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP. Untuk
Tahun 2001 dan seterusnya pada setiap Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP tidak perlu lagi diberikan NPPKP tersendiri.
2. Memungut Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Penjualan atas Barang
Mewah PPnBM yang terutang. 3.
Melaporkan Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM yang terutang.
4. Menyetor Pajak Pertambahan Nilai PPN yang masih harus bayar
dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada pajak masukan yang dapat dikreditkan, serta menyetorkan PPnBM.
A.2. FUNGSI PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK
Adapun Fungsi Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah 1.
Untuk Mengetahui identitas Pengusaha Kena Pajak, 2.
Sebagai Pengawasa administrasi perpajakan, 3.
Untuk mengetahui pelaksanaan hak dan kewajiban dibidang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah.
B. JANGKA WAKTU DAN TEMPAT PELAPORAN
KEGIATAN USAHA B.1. JANGKA WAKTU PELAPORAN KEGIATAN USAHA
Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
Universitas Sumatera Utara
kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak PKP. Wajib Pajak orang Pribadi yang
melakukan kegiatan usaha di beberapa tempat, juga wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliiputi tempat-tempat kegiatan
usaha Wajib Pajak. Batas waktu pelaporan usaha untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
Pajak adalah selambat-lambatnya 1 satu bulan setelah saat usaha mulai dijalankan. Namun demikian, pengusaha dapat melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak sebelum usaha mulai dijalankan yaitu saat pendirian atau saat usaha nyata-nyata mulai dilakukan.
B.2. TEMPAT PELAPORAN KEGIATAN USAHA
Adapun tempat pelaporan kegiatan usaha adalah 1.
Tempat pelaporan kegiatan usaha pengusaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak adalah Kantor Pelayanan Pajak KPP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal danatau kegiatan usaha Wajib Pajak.
2. Jika Pengusaha Kena Pajak mempunyai satu atau lebih tempat tinggal atau
tempat kedudukannya, setiap tempat tersebut merupakan tempat terutangnya pajak dan Pengusaha Kena Pajak dimaksud Wajib melaporkan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. 3.
Bagi Wajib Pajak orang pribadi Pengusaha tertentu, yaitu Wajib Pajak orang Pribadi yang mempunyai tempat usaha tersebar dibeberapa tempat,
misalnya pedagang yang mempunyai toko dibeberapa pusat perbelanjaan, disamping wajib mendaftarkan dirinya pada Kantor Direktorat Jenderal
Universitas Sumatera Utara
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak, juga diwajibkan mendaftarkan diri pada Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak dilakukan. 4.
Bagi Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran orang pribadi yang tempat tinggalnya tidak sama dengan tempat kegiatan usaha dilakukan dan
Pengusaha Kena Pajak tersebut tidak melakukan kegiatan usaha apapun di tempat tinggalnya, maka tempat terutangnya pajak adalah hanya di tempat
kegiatan usaha dilakukan. Dengan demikian, secara administratif terhadap Pengusaha Kena Pajak dimaksud hanya dikukuhkan ditempat kegiatan
usaha dilakukan. 5.
Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang, baik sebagai pusat maupun cabang perusahaan, maka pemindahan Barang Kena
Pajak antartempat tersebut dari pusat atau sebaliknya atau penyerahan barang kena Pajak antar cabang, termasuk dalam pengertian penyerahan
barang kena Pajak. Dengan demikian, perusahaan yang mempunyai lebih dari satu tempat pajak terutang wajib melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak pada tempat-tempat kegiatan usaha Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
C. MEKANISME PENDAFTARAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK