Kadar Antosianin Ekstrak Ubi Ungu Total Phenol Ekstrak Ubi Ungu

15 dengan senyawa yang mengandung antioksidan, warna ungu akan mengalami perubahan yaitu warna ungu akan memudar menuju kekuningan. Semakin pudar warna ungu DPPH menunjukan aktivitas antioksidan senyawa tersebut semakin besar. Hasil analisis menunjukan perlakuan jenis pelarut, frekuensi ekstraksi dan interaksinya memberikan pengaruh yang nyata P0,05 terhadap aktivitas antioksidan ekstrak ubi ungu yang dihasilkan. Data hasil aktivitas antioksidan dalam bentuk nilai rata-rata dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai rata-rata aktivitas antioksidan ekstrak ubi ungu Perlakuan Aktivitas atioksidan P1F1 pelarut air; 1 kali 18 jam 63.24 C P1F2 pelarut air; 2 kali 18 jam 56.03 E P1F3 pelarut air; 3 kali 18 jam 51.02 F P2F1 pelarut etanol 70: 1 kali 18 jam 65.90 A P2F2 pelarut etanol 70: 2 kali 18 jam 64.22 B P2F3 pelarut etanol 70: 3 kali 18 jam 60.91 D Keterangan: Huruf yang berbeda dibelakang angka pada kolom yang sama menunjukan perbedaan yang signifikan P0,05 Tabel 2 menggambarkan aktivitas antioksidan tertinggi pada perlakuan pelarut etanol 70 dengan frekuensi ekstraksi 1 kali 18 jam sebesar 65,90 dan terendah pada perlakuan pelarut air dengan frekuensei ekstraksi 3 kali 18 jam sebesar 51,02, semakin banyak frekuensi ekstraksi, maka semakin rendah aktivias antioksidanya, tetapi pada frekuensi ekstraksi 3 kali 18 jam aktivitasnya masih diatas 50 yaitu berkisar 51,02 - 60,91. Pengaruh frekuensi ekstraksi pada aktivtas antioksidan berbanding terbalik dengan pengaruh frekuensi ekstraksi pada rendemen.

7.1.3. Kadar Antosianin Ekstrak Ubi Ungu

Kadar antosianin yang diujikan dengan metode pH diferensial yaitu pengujian berdasarkan perbedaa pH. Hasil analisis menunjukan kadar antosianin ekstrak dari ubi ungu yang diberi perlakuan jenis perlarut dan frekuensi ekstraksi memberikan pengaruh yang signifikan P0,05. Data hasil analisis kadar antosianin dalam bentuk nilai rata-rata dapat dilihat pada Tabel 3 16 Tabel 3 Nilai rata-rata kadar antosianin ekstrak ubi ungu Perlakuan Antosianin mg100 g P1F1 pelarut air; 1 kali 18 jam 523.00 b P1F2 pelarut air; 2 kali 18 jam 391.00 e P1F3 pelarut air; 3 kali 18 jam 292.00 f P2F1 pelarut etanol 70: 1 kali 18 jam 781.00 a P2F2 pelarut etanol 70: 2 kali 18 jam 511.00 c P2F3 pelarut etanol 70: 3 kali 18 jam 462.00 d Keterangan: Huruf yang berbeda dibelakang angka pada kolom yang sama menunjukan perbedaan yang signifikan P0,05 Tabel 3 menggambarkan kadar antosianin tertinggi pada perlakuan pelarut etanol 70 dengan frekuensi ekstraksi 1 kali 18 jam P2F1 sebesar 781 mg100 g, terendah pada perlakuan pelarut air dengan frekuensi ekstraksi 3 kali 18 jam sebesar 292 mg100 g. Fenomena yang terjadi pada kadar antosianin seiring dengan fenomena yang terjadi pada aktivitas antioksidan. Dengan demikian kadar antosianin berkorelasi positif dengan aktivitas antioksidan, semakin tinggi kadar antosianin maka aktivitas antioksidan semakin tinggi.

7.1.4. Total Phenol Ekstrak Ubi Ungu

Total phenol ekstrak ubi ungu yang dilakukan dengan metode folin coacealteau yang diindikasikan dengan terjadinya perubahan warna kebiruan. Hasil analisis total phenol ekstrak dari ubi ungu yang diberi perlakuan jenis pelarut dan frekuensi pelarut menunjukkan pengaruh yang signifikan. Data hasil analalisis dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Nilai rata-rata total phenol ekstrak ubi ungu Perlakuan Total phenol P1F1 pelarut air; 1 kali 18 jam 0.012 c P1F2 pelarut air; 2 kali 18 jam 0.005 e P1F3 pelarut air; 3 kali 18 jam 0.003 f P2F1 pelarut etanol 70: 1 kali 18 jam 0.027 a P2F2 pelarut etanol 70: 2 kali 18 jam 0.021 b P2F3 pelarut etanol 70: 3 kali 18 jam 0.011 d Keterangan: Huruf yang berbeda dibelakang angka pada kolom yang sama menunjukan perbedaan yang signifikan P0,05 Tabel 4 menggambarkan total phenol tertinggi pada perlakuan pelarut etanol 70 dan frekuensi ekstraksi 1 kali 18 jam P2F1 sebesar 0,027 dan terendah pada perlakuan pelarut air dengan frekuensi ekstraksi 3 kali 18 jam, semakin tinggi frekuensi ekstraksi 17 pada setiap pelarut, maka total phenolnya mengalami penurunan. Peralut etanol 70 memiliki total phenol lebih tinggi dibandingkan pelarut air. Fenomena ini seirama dengan aktivitas antioksidan maupun kadar antosianin. 7.2. Tahap Kedua 7.2.1.