7 limfosit T, LPS menginduksi sel B, sedangkan PWM yang diekstrak dari tanaman
pokeweed Phytolacca americana menginduksi sel limfosit T dan B. Pengujian proliferasi sel dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna MTT 3-
[4,5-Dimethythiazol-2-yl]-2,5-diphenyltetrazolium bromide. MTT adalah suatu garam tetrazolium yang direduksi pada sel metabolik hidup. Prinsip dari metode ini adalah
perubahan dari garam tetrazolium yang berwarna kuning menjadi kristal formazan yang berwarna biruungu purple akibat adanya aktivitas enzim suksinat dehidrogenase pada
bagian mitokondria. Senyawa yang terbentuk dihitung absorbansinya dengan alat spektrofotometer pada λ 500 -600 nm seperti microplate reader atau ELISA Reader
dengan λ 570 nm Anon, 2007
Perhitungan jumlah sel hidup dilakukan dengan menggunakan metode perwarnaan biru trifan. Biru trifan merupakan larutan buffer isotonik. Prinsip metode ini
adalah penyerapan zat warna melalui membran sel, biru trifan hanya dapat mewarnai jika sel itu rusak, sehingga digunakan untuk membedakan sel matirusak dan sel hidup. Sel
hidup memiliki bentuk bulat dan berwarnaterang, sedangkan sel matirusak memiliki bentuk mengkerut dan berwarna biru. Shaper 1998.
Menurut Albert et.al 1994 dan Tejasari 2007 komponen fenolik seperti asam fenolik dan flavonoid dapat berikatan dengan reseptor sel limfosit karena komponen
fenolik dapat berikatan dengan protein sehingga dapat mengaktivasi protein yang akhirnya memberi kontribusi peningkatan pH dan aktivasi protein kinase C yang
berperanan meningkatkan aktivitas interlukin-2 yang akan mengaktivasi sel B untuk berproliferasi. Sel B merupakan sel yang berperanan dalam pengaturan sistem imun
imunomodulator. Senyawa lain yang dapat sebagai imunomodulator adalah β-glukan.
2.4. Soft Candy Imunomodulator
Soft candy atau permen lunak adalah gula-gula berbentuk permen, bertekstur kenyal dan lunak yang pengolahannya menambahakn gelatin atau pektin dan dibuat dalam
suasana asam sekitas pH 3-6. Selain itu perlu ditambahakan kompfonen flavor dan warna. Kualitas soft candy sangat dipengaruhi keseimbangan komposisi penyusun utamanya
yaitu gula, gelatin dan asam. Gula adalah jenis karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis atau dikenal dengna
nama sukrosa yang dihasilkan dari sari tebu.Peranan gula dalam pembuatan soft candy selain pemberi rasa manis akan berpengaruh terhadap tekstur yang halus karena adanya
8 proses rekristalisasi. Gelatin adalah suatu protein hasil hidrolisis kolagen dari jaringan
kulit, ikat dan tulang hewan. Protein ini akan membantu proses pembetukan gel atau tekstur soft candy. Asam adalah senyawa yang memberi rasa asam, asam yang digunakan
dalam pembuatan soft candy adalah asam sitrat. Peranan asam dalam pembuatan soft candy adalah memberi rasa asam, mencegah kristalisasi gel, menjernihkan gel yang
dihasilkan, meningkatkan kekuatan gel, mencegah pencoklatan enzimatis, menekan after taste yang tidak diinginkan dan mempertahankan kemanisan,menurunkan keasaman
samap pH tertentu sehingga dapat mengahsilkan tekstur gel yang halus dan proses pembetukan gel lebih cepat Anon. 2011.
Soft candy imunomodulator adalah soft candy yang ditambahkan senyawa yang dapat memiliki potensi mengatur sistem imun. Senyawa yang ditambahakan dapat dalam
bentuk ekstrak. Penambahan ekstrak ubi ungu selain memberi keuntungan sebagai imunomodulator juga sebagai pemberi warna merah ungu yang alami.
2.5. Peta Jalan Penelitian
Peta jalan penelitian merupakan gambaran dari penelitian multi tahun yang sudah, sedang dan akan dilakukan. Peta jalan digambarkan dalam bentuk fish bone Gambar
2
9
Gambar 2. Peta jalan penelitian multi tahun 3 tahun
Ekstraksi ubi ungu utuh
Karakteristik komponen
bioaktif ekstrak dan
identifikasi antosianin
Soft candy Imunomod
ulator dapat
diterima konsumen
Formulasi soft candy dengan
ingredient ekstrak pewarna
ubi ungu utuh
Lama penyimpanan
soft candy dengan ingrediae
ekpewarna ekstrak ubi ungu
utuh Ubi ungu
utuh
Pengujian in vivo
sebagai imunomodu
lator Pengujian
invitro sebagai
imunomodula tor
Tahun I Tahun II
Tahun II
Tahap I
Tahap II
10
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN