14
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
7.1. Tahap 1
7.1.1. Rendemen
Redemen adalah hasil ekstrak dibandingkan dengan berat awal sampel dan dinyatakan dalam bentuk persentase. Hasil analisis menunjukkan perlakuan jenis pelarut,
frekuensi ekstraksi dan interaksinya berpangaruh singnifikan P0,05 terhadap rendemen ekstrak yang dihasilkan. Nilai rata-rata rendemen ekstrak ubi ungu dapat
dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai rata-rata rendemen ekstrak ubi ungu
Perlakuan Rendemen
P1F1 pelarut air; 1 kali 18 jam 10.24
f P1F2 pelarut air; 2 kali 18 jam
12.03 e
P1F3 pelarut air; 3 kali 18 jam 15.02
d P2F1 pelarut etanol 70: 1 kali 18 jam
16.90 C
P2F2 pelarut etanol 70: 2 kali 18 jam 18.22
B P2F3 pelarut etanol 70: 3 kali 18 jam
20.91 A
Keterangan: Huruf yang berbeda dibelakang angka pada kolom yang sama menunjukan perbedaan yang signifikan P0,05
Tabel 1 menggambarkan rendemen tertinggi pada pelarut etanol 70, frekuensi ekstraksi 3 kali 18 jam P2F2 sebesar 20,91 dan terendah pada pelarut air dengan
frekuensi ekstraksi 1 kali 18 jam P1F1 sebesar 10,24, semakin besar frekuensi ekstraksi pada pelarut yang sama menunjukkan peningkatan jumlah rendemen. Pelarut
etanol memiliki rendemen yang lebih tinggi dari pelarut air. Hal ini disebabkan pada etanol memiliki tingkat kepolaran yang lebih mendekati dengan komponen yang
diekstrak dibandingkan pelarut air sementara waktu 3 kali 18 jam lebih banyak dapat mengekstrak komponen.
7.1.2. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ubi Ungu
Aktivitas antioksidan ekstrak ubi ungu yang dilakukan dengan metode DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl. DPPH merupakan senyawa yang menghasilkan radikal
bebas berupa radikal bebas hidroksil OH- berwarna ungu pekat, jika radikal direaksikan
15 dengan senyawa yang mengandung antioksidan, warna ungu akan mengalami perubahan
yaitu warna ungu akan memudar menuju kekuningan. Semakin pudar warna ungu DPPH menunjukan aktivitas antioksidan senyawa tersebut semakin besar.
Hasil analisis menunjukan perlakuan jenis pelarut, frekuensi ekstraksi dan interaksinya memberikan pengaruh yang nyata P0,05 terhadap aktivitas antioksidan
ekstrak ubi ungu yang dihasilkan. Data hasil aktivitas antioksidan dalam bentuk nilai rata-rata dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai rata-rata aktivitas antioksidan ekstrak ubi ungu
Perlakuan Aktivitas atioksidan
P1F1 pelarut air; 1 kali 18 jam 63.24
C P1F2 pelarut air; 2 kali 18 jam
56.03 E
P1F3 pelarut air; 3 kali 18 jam 51.02
F P2F1 pelarut etanol 70: 1 kali 18 jam
65.90 A
P2F2 pelarut etanol 70: 2 kali 18 jam 64.22
B P2F3 pelarut etanol 70: 3 kali 18 jam
60.91 D
Keterangan: Huruf yang berbeda dibelakang angka pada kolom yang sama menunjukan perbedaan yang signifikan P0,05
Tabel 2 menggambarkan aktivitas antioksidan tertinggi pada perlakuan pelarut etanol 70 dengan frekuensi ekstraksi 1 kali 18 jam sebesar 65,90 dan terendah pada
perlakuan pelarut air dengan frekuensei ekstraksi 3 kali 18 jam sebesar 51,02, semakin banyak frekuensi ekstraksi, maka semakin rendah aktivias antioksidanya, tetapi pada
frekuensi ekstraksi 3 kali 18 jam aktivitasnya masih diatas 50 yaitu berkisar 51,02 - 60,91. Pengaruh frekuensi ekstraksi pada aktivtas antioksidan berbanding terbalik
dengan pengaruh frekuensi ekstraksi pada rendemen.
7.1.3. Kadar Antosianin Ekstrak Ubi Ungu