27
kesembilan adalah Kintamani dan Pantai Medewi di Kabupaten Jembrana. Ada kecendrungan Wisatawan Nusantara menyukai daya tarik wisata yang terdekat, yang
ramai dikunjungi dan nama yang sudah terkenal, seperti Kuta dan Sanur. Namun beberapa daya tarik wisata mulai ditinggalkan oleh Wisatawan Nusantara seperti
Kintamani urutan ke delapan dari sembilan daya tarik wisata. Beberapa daya tarik wisata mulai kurang diminati seperti Kintamani yang
disebabkan banyaknya wisatawan yang mengalami keluhan karena adanya pedagang acung. Beberapa pemandu wisata tidak merekomendasikan untuk berkunjung ke
tempat ini. Banyak dialihkan ke Ubud, seperti mengunjungi
monkey forest
. Penelitian ini menemukan adanya kecenderungan Wisatawan Nusantara mengunjungi wisata
laut melakukan aktifitas seperti:
jet sky
,
banana boat
,
diving
dan
snorkling
di Tanjung Benoa, Lembongan dan Tulamben. Wisatawan Nusantara tidak menyukai
daya tarik wisata yang sepi dan jauh yaitu pantai Medewi di kabupaten Jembrana, namun disenangi oleh disenangi Wisatawan Mancanegara untuk kegiatan surfing.
5.2.2 Posisi persaingan destinasi pariwisata di Bali
Berdasarkan pada Tabel 2 dan Gambar 2, analisis MDS menjawab permasalahan posisi persaingan destinasi pariwisata atau 12 daya tarik wisata yang
ada di Bali, yang disajikan dalam bentuk peta perseptual atau peta posisi. Posisi 12 destinasi pariwisata atau daya tarik wisata dikelompokkan menjadi empat 4
kelompok. yang didasarkan pada persepsi wisatawan berdasarkan persamaan dan perbedaan masing- masing daya tarik wisata. Nilai Stress dan nilai RSQ
Squared Correlation
. pada penelitian ini sebesar 0,9 atau mendekati 1. Mengindikasikan bahwa data pada penelitian ini terpetakan dengan baik.
Adapun peta perseptual Wisatawan Nusantara sebagai berikut: Kelompok 1. Kelompok destinasi pariwisata atau daya tarik wisata pada
kuadaran I adalah: Pantai Medewi yang terletak di Kabupaten Jembrana, dengan dimensi 1 negatif dan dimensi 2 positif. Kelompok daya tarik wisata ini dipersepsikan
memiliki perbedaan. Artinya daya tarik wisata pantai Medewi merupakan pesaing
28
jauh dari daya tarik wisata yang lain. Hal ini juga dibuktikan dengan lokasi yang sangat jauh dari daya tarik wisata Kuta. Analisis deskriptif juga menggambarkan
posisi pantai Medewi memang paling tidak diminati dan jarang dikunjungi karena letaknya jauh, ditempuh sekitar 3 jam dari daya tarik wisata Kuta.
Kelompok 2. Kelompok destinasi pariwisata atau daya tarik wisata pada kuadran II adalah Tanjung Benoa, Tulamben, Kuta, Nusa Dua, Jimbaran dan Ubud,
dengan koordinat dimensi 1 positif dan dimensi 2 juga positif. Kelompok daya tarik wisata ini dipersepsikan memiliki persamaan dibandingkan dengan kelompok daya
tarik wisata lainnya Artinya daya tarik wisata kelompok ini merupakan pesaing terdekat. Walaupun Ubud, sebagai daya tarik wisata budaya, dibandingkan dengan
daya tarik wisata lainnya yang merupakan daya tarik wisata laut atau
marine tourism
. Namun dipersepsikan oleh wisatawan nusantara memiliki persamaan terutama
sebagai daya tarik wisata alam, yang penting untuk dikunjungi. Hal ini dapat diperkuat pandangan Hair et al. 1998: 523, bahwa MDS mendasarkan diri pada
komparasi sesuatu objek dimana objek tersebut memiliki dimensi objektif dan persepsi. Ubud dan daya tarik wisata bahari pada kuadran ini dipersepsikan memiliki
jarak yang lebih dekat dengan kelompok daya tarik wisata lainnya, dibandingkan dengan pantai Medewi. Suatu objek wisata yang sama dapat dipersepsikan berbeda
oleh wisatawan. Kelompok 3. Kelompok destinasi pariwisata atau daya tarik wisata pada
kuadran III adalah: Tanah Lot dan Sanur, berada pada dimensi 1 positif dan dimensi 2 negatif. Dipersepsikan memiliki perbedaan atau berjauhan dibandingkan dengan
daya tarik wsiata lainnya. Dengan demikian Tanah Lot dan Sanur adalah pesaing jauh daya tarik wisata lainnya. Hal ini diperkuat hasil obesrvasi lapangan dan data statistik
provinsi Bali menunjukkan jumlah kunjungan pada daya tarik wisata Tanah Lot adalah yang tertinggi di Bali sekitar 3 juta wisatawan setiap tahun.
Kelompok 4. Kelompok destinasi pariwisata atau daya tarik wisata pada kuadran IV adalah: Kintamani, Lembongan dan Lovina, berada pada dimensi 1
negatif dan dimensi 2 negatif. Dipersepsikan juga memiliki persamaan atau kedekatan
29
dengan kelompok daya tarik wisata lainnya. Walaupun Kintamani lokasinya dipegunungan dan Lembongan serta Lovina adalah daya tarik wisata laut. Namun
dipersepsikan memiliki kesamaan atau kedekatan karena sama-sama daya tarik wisata alam.
5.2.3 Analisis korenpondensi wisatawan nusantara