Kerangka Berfikir METODE PENELITIAN

17

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir penelitian ini diilhami oleh paper yang disampaikan Frederic Dimance, Director Center for Tourism Management, Ceram Business School Nice – Sophia Antipolis, France sebagai keynote presentation on ” Hosting Signature Event for Anchoring Destinations ” pada World Tourism Conference WTC: Tourism Success Stories and Shooting Stars . Dapat digambarkan bahwa globalisasi GL dan teknologi informasi IT telah melanda dunia Dimanche,2007:1;Reisinger,2009:8, sehingga membawa perubahan dalam konteks pariwisata sehingga menuntut negara, wilayah dan juga destinasi harus berubah untuk menjadi lebih efektif terutama dalam menghadapi pesaing Dimanche,2007:1. Reisinger 2009:11 menambahkan bahwa globalisasi telah membawa perubahan pada sisi demand atau permintaan, kosumen digambarkan sebagai ” new type of tourist ” sehingga sering disebut dengan ”experiential”tourist, yang menginginkan sesuatu yang novelty , ” strangeness, authenticity sehingga menciptakan pengalaman yang unik. Reisinger, 2009:11 atau experiences tourists Jafari, 1987 dalam Leiper, 2004: 78; Prentice dan Andersen, 2003:. Persaingan yang semakin ketat meuntut produsen harus berfikir seperti seorang bisnis, pariwisata sebagai suatu industri, harus dikelola dengan baik UNWTO, 2011: 1; Ritchie and Goldner ,2006: 17; Gee et.al ., 1997: ix; Fridgen 1996: 14; Wall dan Mathieson, 2006: 73. Sehingga diperlukan 1. Pengembangan produk, 2. Menarik pasar, 3. Memuaskan konsumen, dan 4 Membangun loyalitas. Dimenche, 2007: 1, ke-empat elemen ini merupakan komponen yang sangat penting bagi seorang pemasar agar dapat meningkatkan loyalitas kosumen serta menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. 18 Berkembangnya globalisasi dan teknologi informasi membawa perubahan pula pada suatu destinasi wisata sebagai suatu ”tempat” atau ”kesatuan geografis” yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan yang memiliki kekuatan yang multidimensi Ritchie and Crouch,2003:2, yang terdiri dari komponen; 1. Ekonomi, 2. Sosial, 3. Budaya, 4. Politik, 5. Teknologi, dan 6. Lingkungan, Sehingga elemen ini dapat digunakan sebagai daya tarik wisata serta kekuatan dalam menghadapi pesaing.Pike 2005:41. Untuk meningkatkan daya saing, perusahaan atau organisasi harus mampu mengembangkan strategi pemasaran melalui pengembangan destinasi wisata yang berbeda dengan berbagai produk yang memiliki keunggulan kompetitif melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif. Richards, 2001 dalam Prentice and Andersen,2003:8, sehingga tercipta posisioning destinasi wisata yang kreatif atau pariwisata kreatif. Dengan demikian inti dari posisioning suatu destinasi wisata bagaimana melaksanakan strategi pemasaran mengkombinasikan bauran produk dan pasar atau produk – market mix Dimanche,2007:1 Berbagai pandangan tersebut maka dapat digambarkan kerangka berfikir sebagai berikut: Globalisasi dan teknologi informasi telah mampu membawa perubahan dalam bidang pariwisata terutama perubahan pada sisi konsumen dimana wisatawan dewasa ini menginginkan suatu pengalaman yang berkualitas quality experience sehingga diperlukan produk berkualitas, atau suatu destinasi yang berkualitas melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif Dengan demikian posisioning suatu destinasi sangat ditentukan oleh kemampuan dalam mengembangkan strategi yang memadukan berbagai kebutuhan konsumen dengan pengembangan produk yang dapat memuaskan konsumen , loyalitas serta memiliki daya saing dengan kompetitor yang lain. Seperti disajikan pada Gambar.3.1. 19 Gambar 4.1. Kerangka Berfikir Penelitian

4.2 Rancangan Penelitian