Pariwisata Sebagai Suatu Sistem

9 ” Tourism comprises the activities of person travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive yea r for leisure, business, and other purposes” Bila diterjemahkan secara bebas, pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal disuatu tempat yang bukan merupakan lingkungan tempat biasanya tinggal dengan tenggang waktu satu tahun untuk tujuan menikmati waktu luang, bisnis dan tujuan lainnya. Dibandingkan dengan definsisi sebelumnya, definisi menurut WTO menambahkan ”batasan waktu” sebagai batas antara perjalanan untuk kegiatan pariwisata dan bukan pariwisata, dengan batas waktu maksimal adalah satu tahun. Bila perjalanan dan tinggal lebih dari satu tahun maka tidak dianggap sebagai kegiatan par iwisata. Kata ” usual environment ’ untuk membedakan perjalanan yang dilakukan oleh penduduk yang melakukan kegiatan rutinitas seperti kegiatan kerja dan lainnya. Goldner and Ritchie, 2006: 7. Pariwisata menurut WTO 1993 dalam Goldner and Ritchie, 2006: 70 digambarkan dengan beberapa terminologi seperti : 1. International toursism ; dimana international tourism, dibagi menjadi inbound tourism , yaitu kunjungan yang dilakukan oleh bukan penduduk setempat, sedangkan outbound tourisn adalah kunjungan keluar suatu negara yang dilakukan oleh suatu penduduk. 2. Internal tourism adalah kunjungan yang dilakukan oleh penduduk dan bukan penduduk setempat dalam suatu negara. 3 Domestic tourism , kunjungan yang dilakukan dalam suatu negara sendiri, 4 National tourism adalah pariwisata internal ditambah dengan outbound tourism.

2.2 Pariwisata Sebagai Suatu Sistem

Seperti digambarkan sepintas sebelumnya, pariwisata sebagai suatu sistem dijelaskan oleh Leiper 2004:52-53, sebagai gabungan dari berbagai elemen dimana satu dengan yang lainnya saling tergantung dan mempengaruhi, tiga elemen tersebut adalah 1. Daerah asal wisatawan Traveller- generating region TGR, 2. Daerah 10 tujuan wisatawan Tourst destination region atau TDR, 3. Daerah persilangan antara daerah asl dengan daerah tujuan TRR.Leiper,2004. TGR menggambarkan keadaan suatu negara dimana wisatawan itu berasal, dimana keputusan untuk melakukan perjalanan juga dipengaruhi oleh lingkungan mereka, seprti pendapatan mereka, keamanan negara mereka serta kestabilan ekonomi mereka. Sedangkah TDC adalah daerah asal wisatawan seperti Bali, adalah suatu destinasi dimana, dikawasan ini tersedia berbagai prasarana dan sarana yang harus ada. Ketiga adalah adanya suatu tempat yang merupakan lalu lintas dari TGC dan TDC yang disingkat dengan TRR, dimana kemungkinan konsumen melakukan persinggahan didaerah tersebut. Pariwisata sebagai suatu sistem juga digambarkan oleh Morison 1998 yang terdiri dari empat elemen,dimana satu elemen dengan lainnya saling berhubungan, dan ketergantungan, empat elemen tersebut adalah: 1. Daerah asal wisatawan atau T ourist Generating Gountry TGC, 2. Tourist Destinastion Country TDC serta dihubungkan dengan dua elemen yaitu 3. Travel dan 4. Marketing . Mill and Morrison 1998 dalam Hsu,et.al.2008. Travel menghubungkan TGC dengan TDC sedangkan Marketing menghubungkan antara TDC dengan TGC. Pariwisata sebagai suatu sistem dapat digambarkan sebagai peran empat elemen yang saling ketergantungan satu dengan yang yang lainnya. Seperti TGC adalah daearah asal wisatawan, dimana mereka memiliki karakteristik yang dapat dilihat dari aspek eografis, demografi psikografi dan behaviour .Richarson and Fluker 2004:46. Sehingga pasar dapat di segmentasi dapat dikatagorikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kebiasaanya habit , kesukaannya preferences , kelompok dan individu, tujuan perjalanan, demografis dan psikografis Gee, et.al 1997: 48. Sedangkan Tourism Destination Country TDC atau daerah tujuan wisata, adalah tempat dimana wisatawan akan berkeunjung dan berbagai produk ditawarkan baik yang bersifat tangible maupun intangible . Berbagai fasilitas harus ada pada suatu destinasi diantaranya akomodasi, trasnportasi, makanan, toko cendera mata dan segala sesuatu yang dapat dilihat atau menikmati produk yang telah disediakan tersebut Richarson and Fluker 2004:49 11

2.3 Destinasi Pariwisata